Pukul 02.00 pagi, Jinan terbangun dari tidurnya ia mulai terbiasa bangun di jam segini untuk melaksanakan shalat tahajud.
ia melirik ke arah laki laki disampingnya, ia tersenyum mengingat ijab qobul dari lelaki yang saat ini sudah sah menjadi suaminya.
Jinan turun dari tempat tidurnya dan langsung menuju ke kamar mandi untuk mengambil air wudhunya setelah itu ia langsung menunaikan shalat tahajud.
Setelah menyelesaikan shalat nya, Jinan melihat ke arah tempat tidur dan melihat suaminya yang masih terlelap dalam tidurnya, Jinan langsung melipat mukenah nya dan berjalan ke arah tempat tidur.
"mas, mas Fadel", ucap Jinan sembari mengelus lengan pak Fadel, pak Fadel yang merasa terusik langsung membuka matanya perlahan.
"mas ga shalat tahajud?", tanya Jinan, pak Fadel langsung duduk dan bersender dikepala ranjang.
"kamu udah shalat?", tanya pak Fadel dengan suara khas bangun tidur, Jinan hanya mengangguk.
"yaudah mas ambil wudhu dulu ya", ucap pak Fadel.
"iya mas", pak Fadel langsung menuruni ranjang dan menuju ke kamar mandi, sementara itu Jinan menyiapkan baju koko dan kopiah pak Fadel.
pak Fadel keluar dengan rambut basahnya dan langsung memakai perlengkapan shalatnya.
Jinan memerhatikan shalat suaminya itu, ia tersenyum melihatnya, setelah menyelesaikan shalatnya, pak Fadel langsung berbalik melihat ke arah Jinan.
pak Fadel melipat sajadahnya lalu menghampiri Jinan.
"kamu hari ini sekolah kan?", tanya pak Fadel sambil duduk disamping Jinan.
"Iya deh mas, mas jadi ke sekolah ga?", tanya Jinan
"jam 12 mas ke sekolah deh, mas paginya mau ke kantor dulu, jam terakhir kamu pelajaran mas kan?", tanya pak Fadel Jinan mengangguk.
"mas pagi nya mau ke kantor dulu?", tanya Jinan mengulangi ucapan suaminya itu.
"iya sayang, ntar mas anter pake mobil yang gapernah mas bawa ke sekolah biar ga ketahuan yang lain", ucap pak Fadel
"iyaa mas terserah mas aja", ucap Jinan
"Fazun ikut kamu?", tanya pak Fadel
"ngga tau juga mas, biasanya dianterin papa sih dia", ucap Jinan, pak Fadel mengangguk
"hari ini kita pindah kerumah kita berdua ya?", ucap pak Fadel
"iyaa mas", ucap Jinan, ya sejujurnya dia juga belum siap untuk meninggalkan kamar kesayangannya ini, tapi ya mau gimana lagi kan ya ia harus mengikuti suaminya.
pak Fadel memposisikan dirinya berhadapan dengan Jinan, ia menangkup pipi istrinya dan menatap matanya.
"Jinan, mas gatau gimana kita kedepannya mas harap kamu bisa menghargai mas sebagai suami kamu, dan sebaliknya begitu", ucap pak Fadel
KAMU SEDANG MEMBACA
I LOVE YOU, PAK! [SELESAI]
Fiksi PenggemarJinan Ophelia gadis berusia 18 tahun yang saat itu masih duduk dibangku kelas XII SMK harus menerima kenyataan bahwa ia akan dijodohkan dengan seorang laki laki pilihan papanya.