23. UNDERSTANDING

0 0 0
                                        

"Kamu baik-baik saja Ahn?" Tanya Jimin yang sedaritadi memperhatikan Ahn yang menenggelamkan wajahnya pada kedua tangannya di meja
Ahn hanya membalas dengan Anggukan

Dikelas Sedaritadi hanya pertanyaan yang berulang yang Jimin tanyakan, pasalnya ia khawatir dengan temannya itu, apakah dia sakit hari ini?

"Ahn apa kau sakit? Kita ke unit kesehatan saja biar aku antar" Ujar Jimin menarik tangan Ahn, sontak Ahn pun bangun dan melirik kearah Jimin

Reflek Jimin kaget
"kkamjjagiaa! Ahn? Ada apa dengan matamu? Kau sakit? Kurang tidur atau kau habis menangis?" Rentetan pertanyaan yang Jimin tanyakan dan membuat Ahn hanya menggeleng kepalanya

"Kau berisik sekali Jiminahh!! Bisa tenang tidak sih?" Ujar Ahn menepuk keras pundak Jimin hingga meringis

"Sedari tadi aku Khawatir Ahn kenapa kamu hari ini? Ayolah cerita Ahn" Jimin mempoutkan bibirnya dan menunduk menyetarakan duduknya Ahn

"Tapi kau harus janji tidak bilang siapa-siapa yaa?" Ujar Ahn dengan sendu pada Jimin
"Janji Ahn" senyum Jimin sesekali menjadi obat dan menghipnotis orang agar cerita padanya, entah mengapa Ahn selalu nyaman bercerita dengan Jimin dan menyimpan rahasianya pada Jimin

"Sebenarnya aku sedang sedih sekali Jimin-ah, semalam aku dan Yoongi Oppa ribut, entah apa yang membuatnya jadi temperamental, aku takut sekali, aku menangis dihadapannya melihat dia kasar seperti itu, memang dia tidak memukul ataupun menyentuhku sedikitpun tapi aku takut dengan tindakannya, lalu Hobi Oppa datang menarikku keluar dan mengantarkanku pulang, dia cerita  bahwa Yoongi memang sedang ada tekanan dari orangtuanya, dia harus meneruskan perusahaannya di Daegu, aku tidak masalah akan hal itu, namun Yoongi Oppa tidak menceritakannya padaku, mungkin dia butuh waktu atau aku curiga ada hal lain yang aku tidak tau" ujar Ahn dengan sedih masih terpancar diwajahnya, Jimin mendengar dan memperhatikan dengan baik cerita dari Ahn

"Jinjja?, seperti itu yaa cinta dewasa, Lalu gimana dengan Yoongi Hyung sekarang?" Tanya jimin dengan mencari jawaban menatap mata Ahn

"Tadi Yoongi Oppa mengantarku sekolah, dia minta maaf padaku, aku tau dia juga sedih, dia sangat menyesal bisa kulihat dari matanya, aku memaafkannya, aku yakin ia membutuhkanku saat ini, tapi di satu sisi aku juga mau dia terbuka denganku, aku harus apa Jimin?" Ahn bercerita dan menjelaskan pada Jimin tentang apa yang ada dalam pikirannya, kecurigaannya dan kesedihannya, Jimin mendengarkannya dengan baik, sesekali Jimin memberikan saran pada Ahn agar tidak cepat menyimpulkan

"Bisa saja Yoongi Hyung memang sedang ada permasalahan tapi dia tidak mau cerita padamu karena takut kamu jadi kepikiran Ahn" Ada benarnya juga perkataan Jimin
Sedikitnya Ahn sudah agak tenang, apa yang mengganjal dihatinya sudah ia ceritakan pada orang dan tidak memendamnya sendirian

"Terima kasih Jimin-ahh, kau memang tempat curhat terbaik" Ahn mergangkan tubuhnya dan mengancungkan jempol pada jimin

"Cari aku kapanpun kamu butuh Ahn, aku pastikan selalu ada" Bukan Jimin namanya jika tidak gombal

"Cari aku kapanpun kamu butuh Ahn, aku pastikan selalu ada" Bukan Jimin namanya jika tidak gombal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jamais VuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang