Ayana

24 4 0
                                    

"nggak usah aneh-aneh, buruan pada tidur" ucap Soobin memecah kecurigaan dari teman-temanya.

"kalian yakin Yeonjun hyung nggak ngapa-ngapain sama Ayana malem-malem gini?" lanjut Beomgyu dengan keponya.

"Tidur Gyu..." balas Soobin lagi.

Sementara yang lain sibuk bergegas tidur, kini hanya tersisa Beomgyu dengan pikiran-pikiran kotornya.

.

Soobin bangun pagi ini, di lihat sebelah kanannya masih tidak ada Yeonjun yang biasanya masih tertidur di sampingnya, dia melihat yang lain yang masih tertidur pulas kecuali Beomgyu yang sudah pulang pagi-pagi sekali ke rumahnya.

.

"Yeonjun hyung minta di jemput di rumah Ayana, sekalian minta bawain seragam" ucap Taehyun setelah membaca sebuah pesan dari Yeonjun.

"Ayana? Nuna yang kemarin Taehyun hyung anter pulang ?" sahut Hueningkai.

"Nee, mungkin kalo Beomgyu belum pulang dia pasti bakal ngomong panjang lebar soal ini" balas Taehyun.

Soobin mengambil seragam sementara Taehyun sibuk menyiapkan buku pelajaran dan tas Yeonjun, sebelum mereka berangkat ke sekolah.

.

Soobin diam tanpa kata mana kala melihat Yeonjun berdiri di ambang gerbang hitam sebuah rumah yang nampak asing itu, dengan seorang gadis yang terlihat tidak asing baginya, gadis yang dari kemarin mengganggu pikirannya, namun tak tau siapa namanya.

"kenalin gue Soobin, gua temen satu kelas Jisoo" ucap Soobin ketika lepas dari pikirannya sendiri sedari tadi.

"gue Ayana, panggil aja Nana" sahut gadis manis yang sekarang sudah duduk tepat di belakang Soobin.

Namanya Ayana, namun sering di panggil Nana, gadis yang kemarin hanya terilat sekilas masuk ke ruang guru, gadis yang terlihat bayangnnya saja dari balik pintu kaca balkonnya, dan seorang gadis yang tanpa permisi masuk kedalam lamunan Soobin kemarin sore.

"Ayana udah jadian sama gua, jadi mulai sekarang kalo ada apa-apa sama dia, kalian bisa ngomong ke gua" ucap Yeonjun tiba-tiba, yang hanya di balas anggukan dari yang lain.

Soobin kembali sibuk dengan ponsel dan airbuds di telinganya, mengabaikan ocehan teman-temanya yang mulai membahas hal yang tidak penting menurutnya.

Pagi itu agak mendung, udaranya juga cukup dingin, Soobin lupa membawa jaket untuk Yeonjun sekolah, Yeonjun sensitif dengan dingin, sehingga akan mudah terkena flu, wajar Soobin tau, karena dari Sekolah Dasar mereka selalu bersama.

Soobin adalah anak tunggal, sementara Yeonjun adalah anak terakhir dari 2 bersaudara, Soobin sangat ingin mempunyai seorang Hyung, tapi mau bagaimana lagi, dia anak tunggal, orang tuanya tidak mungkin bisa memberinya kakak, itu sebabnya Soobin dekat dengan Yeonjun dari dulu, baginya Yeonjun adalah sosok Hyung yang sangat bisa di andalkan olehnya.

Tahun-tahun berlalu, ayah Soobin di pindah tugaskan ke Ansan ketika dia hendak masuk ke SMA, sementara Soobin ingin tetap tinggal di Seoul dekat dengan Yeonjun, alhasil orang tuanya membelikan sebuah rumah mewah dekat dengan sekolah nya, dan tak lupa memperkerjakan seorang bibi yang akan ke rumahnya tiap pagi untuk menyiapkan makan dan keperluan lainya untuk Soobin, meskipun jarak dari Ansan ke Seoul tidak jauh, namun orang tua Soobin selalu memberikan fasilitas yang baik ke anak semata wayangnya.

.

"Anyeong Yeorobun" sapa I.N sembari duduk di bangkunya yang ada tepat di belakang Dino.

Smeraldo Flower dan SoobinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang