2. Teman ya?

147 28 16
                                    

sekali lagi moy kasi tau,
cerita ini banyak yg gak realistis, okey?

•••

Hari minggu. Biasanya budhe Karina yang tinggal di RT sebelah akan berkunjung ke rumahnya pada pagi hari. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Karina yang tengah menyiapkan sarapan kecil untuknya dan untuk Zaidan menghentikan aktivitasnya saat mendegar ketukan pintu.

"Sebentar, Budhe!" ucap Karina dari dalam.

"Assalamualaikum, Cah Ayu.." Salam Budhe Ju sembari menciumi kedua pipi tembam Karina.

"Waalaikumsalam, masuk Budhe. Budhe udah sarapan? Tadi Arin baru banget nyiapin sarapan buat Arin sama Adan."

"Ahh, nda usah.. Budhe tadi udah makan nasi uduk kok sama Padhemu," Budhe Ju menolak, "Adekmu belum bangun?"

Karina menggeleng, "Masih pules banget tadi."

"Ya sudah, Budhe mau nyamperin Adan dulu ya." Budhe Ju melipir menuju kamar.

Sesampainya di kamar, Budhe Ju asyik menekan pipi keponakannya. Jahil memang, tidur Zaidan jadi terusik. Perlahan kelopak matanya terbuka. Mengerjap-ngerjap mempertajam penglihatan.

"Good morning, Cah Bagus.." Sapa Budhe Ju kala Zaidan sudah tersadar sepenuhnya.

"Budheeee.." Panggil Zaidan dengan suara seraknya. "Kok udah dateng aja? Adan baru bangun padahal,"

"Budhe kangen sama Adan, makanya dateng pagi-pagi," jawabnya sembari mencium pipi Zaidan.

"Sarapan dulu yuk. Kakakmu udah masak makanan enak tuh." Zaidan mengangguk.

Begitu sampai meja makan, Zaidan duduk anteng di sebelah Budhe Ju. Sesekali bercerita kalau Zaidan udah dapat sekolah. Zaidan juga cerita kalau hari ini Karina akan mengajaknya mengambil seragam. Anak kecil 6 tahun itu terlihat antusias.

"Wah! Asik dong Adan ketemu teman baru,"

"Iya! Adan gak sabar kenalan sama teman baru,"

"Nanti jam berapa ke sekolahnya? Memangnya buka hari minggu gini?" Budhe Ju bertanya pada Karina.

"Kemarin kata pemilik sekolah bisa aja kalo mau ambil baju hari minggu. Masih ada pegawai yang bertugas di sana."

"Oalah, naik apa ke sana?"

"Naik angkot, Budhe. Lagian gak jauh kok dari sini. TK Al-Hikmah, tau kan?"

"Walah itu mah dekat. Untung deh dapet gak jauh-jauh dari rumah. Biayanya? Berapa?"

"Alhamdulillah ternyata di TK situ nyediain semacam beasiswa gitu buat anak yatim piatu dan kurang mampu. Jadi gratis, paling cuman diminta donasi aja. Terus juga Adan jadi bisa cepat masuk sekolah."

"Loh iya? Budhe baru tau, syukur banget zaman sekarang masih ada orang baik yang bersedia membantu anak-anak tidak mampu." Budhe Ju terharu.

"Arin juga kaget banget. Untungnya Arin gak telat daftarnya. Kalo telat Adan bisa ga kebagian tahun ini, harus nunggu tahun berikutnya." Jelas Karina kemudian bangkit untuk mencuci piring bekas makan di keran kamar mandi.

"Budhe, Adan mau dimandiin sama budhe." Pinta Zaidan setelah meminum segelas susu.

"Let's go! Kita mandi!"

•••

"Ini sangu buat minggu depan. Ojo mangan tempe terus, tuku ayam. Adan jarang-jarang kan makan ayam?" Pesan Budhe Ju setelah memberikan beberapa lembar uang. (simpenan, jangan makan, beli)

NOT A FRIEND TO YOU ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang