Mari dilanjut, Mantemans!
Jangan lupa tap bintangnya dulu ya, karena vote kalian sangat berarti!
🌹🌹🌹
13. Terkesima
Aku tengah menumis kangkung ketika tiba-tiba Bara datang dari arah belakang dan berdiri di sampingku.
"Aroma sedapnya kecium sampai lantai atas lho," ucap Bara yang lantas mencuci tangan di wastafel dapur ini, dapur yang luas dan cantik, dengan keramik lantai warna gading, senada dengan keramik temboknya. Selain itu perabotannya juga komplit sekali.
Aku hanya tersenyum. Kulirik ia sesaat, aku lalu menunduk.
Deg deg deg!
Ada apa sih dengan jantungku? batinku yang semakin kesini malah semakin tertegun dengan kharisma seorang Jabbara Ali Assidqi. Sosoknya yang 'membebaskanku' justru membuatku menyukai karakternya.
Ia masih mengenakan singletnya seperti tadi, hanya saja sekarang karena habis olahraga, singlet itu sedikit basah dan mencetak beberapa lekuk tubuh tegapnya.
Dan kenapa juga aku memikirkan sosoknya?
Aku terus mengoseng masakanku yang lalu kuberi saus tiram. Kusadari Bara menatapku dari samping. Membuatku kikuk.
Kayaknya dia udah kelaperan akut.
"Ummm, kok olahraganya cepet, Bara?" Kututupi rasa kikukku dengan menciptakan obrolan. Sesekali kubenarkan letak jilbabku yang padahal tidak ada yang salah.
"Hanya latihan lengan saja kok, Yuma. Makanya sebentar. Cuma angkat-angkat beban, empat ratus kali."
"Oh." Aku mengangguk-angguk. Empat ratus kali? Banyak amat! Pantes lengannya sekokoh itu.
Kulirik dia sesaat. Dia tengah mengambil talenan dan pisau.
"Ini ayamnya jadi di-fillet, kan?" tanyanya sambil mengangkat satu kantong plastik berisi daging ayam di dekat wastafel.
"Iya. Buang aja semua tulangnya. Thanks by the way, mau bantuin."
"Sama-sama, saya biasa masak ayam juga. Mau dimasak apa memang ini?"
"Mau aku kukus aja kok, biar proteinnya terjaga."
"Selera kita sama, Yuma. Saya juga suka daging kukus."
Aku tersenyum. Belum berani menatapnya lagi, takut jadi tambah kikuk kalau tiba-tiba bertemu pandang dengannya.
Kumatikan kompor karena tumis kangkungnya sudah jadi dan siap dihidangkan, aku lantas berjalan ke arah Bara karena piringnya ada pada rak di dekatnya.
Deg deg deg!
Heh, jantung! Kamu kenapa sih malah jedag jedug? Bikin aku malu dan salah tingkah begini?
KAMU SEDANG MEMBACA
AMIN YANG SAMA √ (Selesai - Epilog)
RomanceAYUMA SYAHIRA RUBY adalah gadis terpandang, putri seorang kyai ternama. Ia dijodohkan dengan JABBARA ALI ASSIDQI yang dingin dan tak menyentuhnya sama sekali. Seharusnya AYUMA bahagia karena meski ini adalah murni kehendak orang tua masing-masing, n...