Gedung kelas E SMP Kunugigaoka. Berdiri di tengah-tengah bukit yang di dominasi oleh hutan asri, jauh dari pemukiman dan gedung utama, namun itulah yang membuat kelas ini spesial. Di tempat itulah sosok yang Sara hormati tengah menunggu waktunya habis.
Sara .... ingin bertemu dengan Korosensei untuk terakhir kalinya.
Kepalan tangan Sara mengerat.
Datang seorang diri dan menghentikan waktu untuk melewati pasukan penjaga di hutan bukanlah perkara yang mustahil Sara lakukan, tapi kini dia teringat tentang apa yang harus dia katakan pada Korosensei.
Apa yang akan Korosensei pikirkan jika Sara tiba-tiba muncul seorang diri 3 hari sebelum tembakan terakhir diluncurkan? Alasan apa yang tepat untuk menjawab pertanyaan Korosensei nanti seperti: bagaimana Sara bisa melewati pasukan tentara Jepang yang berjaga seorang diri?
Tapi Sara tidak punya cukup tenaga untuk memikirkan alasan. Dia sudah cukup terpuruk setelah kehilangan Rama dan kali ini Sara hanya ingin mengucapkan salam yang layak sebelum dirinya kehilangan Korosensei.
Dia tidak ingin mengulang kesalahan yang sama.
Sara menarik nafasnya dalam-dalam, lalu bersamaan dengan hembusan nafas dari mulutnya, waktu kembali berjalan.
Ada hal yang membuat Sara sedikit terusik, aliran waktunya terasa aneh. Tapi Sara tidak terlalu mempedulikannya, toh dirinya sendiri penyebab munculnya anomali pada sistem waktu di dunia tersebut.
Kini Sara malah penasaran, apa yang dirasakan orang lain di dunia tersebut ketika dia memanipulasi waktu.
Helaan nafas sekali lagi terdengar dari mulut Sara. Dia merasa dirinya terlalu banyak memikirkan hal lain. Untuk sekarang, yang terpenting adalah menemui Korosensei.
Sara melepas tudung dari seragam bertarung khusus kelas E, lalu dengan langkah mantap menembus cahaya kuning yang menyelimuti gedung kelas E.
Diluar dugaan, lingkungan sekitar gedung lebih bersih dan terawat dari yang Sara kira. Tidak ada rumput-rumput liar yang tumbuh disepanjang jalur menuju gedung atau daun-daun kering berguguran mengotori sekitar. Melangkah ke dalam gedung, tidak ada sedikit pun debu yang menempel di dinding kayu, di kaca jendela atau di lantai. Bahkan label nama di rak sepatu terlihat seperti diperbarui.
Sara pikir Korosensei akan menghabiskan waktunya terkurung disini dengan menyusun album kelulusan, nampaknya dia cukup punya banyak waktu luang untuk membersihkan seluruh lingkungan gedung kelas E.
"Sara-san?"
Langkah Sara terhenti ketika mendengar namanya disebut.
Meski senyuman itu permanen, Sara bisa tahu seterkejut apa Korosensei melihat salah satu muridnya datang seorang diri melewati penjagaan ketat dari tentara pemerintah Jepang untuk menemuinya. Tubuh yang dapat bergerak secepat 20 mach itu bahkan terdiam mematung di tempat.
"Kau... sungguh Sara-san?" Tanya Korosensei sekali dengan suara yang terdengar tidak percaya.
Sembari mengelus kepala belakangnya Sara melemparkan senyuman canggung.
"Selamat siang Korosensei."
Korosensei mendekat, meraih kedua bahu Sara memastikan muridnya tidak terluka.
"Bagaimana bisa kau seorang diri datang kesini?"
"Uhh... sulit menjelaskan, tapi sebenarnya aku ini bukan orang biasa."
Itu adalah penyusunan kata paling bodoh yang pernah Sara dengar. Orang mana yang akan percaya dengan penjelasan seadanya seperti itu? Sara terlalu bingung untuk menjelaskan kejadian sebenarnya sehingga dia membuat kesimpulan dengan terburu-buru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Dimension (Completed) || Ansatsu Kyoushitsu Fanfic
Fanfiction[Ansatsu Kyoushitsu Fanfiction] Cerita isekai klasik dimana MC bertemu truck-kun. Tapi ini berbeda. Kedatangan Sarah di dunia anime Ansatsu Kyoushitsu hanya membawanya pada sebuah kebenaran yang memilukan. (Another Dimension Remake version) WARNING...