Chapter 8

934 174 3
                                    

Perasaan mengganjal karena tetap diam, juga sosok misterius mirip dengan Sarah yang dia lihat saat awal libur musim panas, serta Rama yang sampai detik keberangkatan Sara mencoba untuk mencegah Sara ikut pergi ke resort pulau di Okinawa.

Semua itu membuatnya merasakan firasat buruk.

Ctak!

"Aduh!"

Sentilan kecil namun cukup menyakitkan di dahi Sara menyadarkannya dari lamunan. Dengan cepat gadis itu mendongak menatap wajah orang yang menyentilnya dan protes.

"Karma-kun!! Sakit tau!"

"Ahahaha... lihat, Sara-chan kembali. Dari tadi kau melamun menggigit kukumu tuh."

Karma menunjuk tangan Sara yang tanpa dia sadari sudah berada di mulutnya. Dengan cepat Sara menarik tangannya. Sekarang dia tidak tau harus bilang apa.

"Apapun yang sedang kau pikirkan, lebih baik hentikan dulu. Rencananya sudah mau di mulai."

Itu benar. Sara tidak seharusnya memikirkan hal lain sekarang. Yang terpenting dia sudah berpartisipasi dalam rencana ini, meski keberadaannya benar-benar tidak penting—malah sepertinya tidak di butuhkan.


Sara naik ke speedboat yang telah disiapkan. Siang tadi dia sudah belajar cara mengendarainya, jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Tugasnya kali ini sangat mudah, tapi bisa gawat kalau terlambat sedikit.

Setelah mengikat tali pada bagian belakang speedboat dan dinding anyaman tempat Korosensei berada, Sara segera kembali bersiap melajukan kendaraannya. Itu akan menghancurkan dinding dan teman-teman lainnya akan membuat kurungan air dengan flyboard.

Dan ketika aba-aba diberikan, hanya dalam hitungan detik keadaan bagi Korosensei berubah drastis.

Rencana mereka terjadi selama semenit saja, dengan tembakan Chiba dan Hayami sebagai penutup.

Namun situasi setelah itu tidak dapat terprediksi.

Ledakan hebat yang bersumber dari Korosensei menghempaskan semua hal yang ada di sekitarnya—termasuk pada murid.

Semua orang menjadi buta untuk sesaat karena cahaya menyilaukan yang di hasilkan dari ledakan tersebut.

Rasa panik mulai menjalar.

Karasuma segera menghampiri dan memerintahkan untuk tetap waspada.

Korosensei tak di temukan. Semuanya mulai mencari sosok tersebut.

Bagi para murid, ini adalah situasi yang sangat mendebarkan. Mereka akan segera mengetahui hasil dari jerih payah mereka menjalankan rencana yang begitu apik dan kompak tersebut. Entah apa yang akan mereka rasakan jika rencana mereka gagal. Kecewa? Senang? Korosensei tidak jadi mati bukan.

"Ah! Disana!"

Seruan Kayano mengumpulkan perhatian semua orang pada satu titik dimana gelembung-gelembung udara muncul.

Lalu dengan konyolnya Korosensei muncul dalam keadaan seperti di dalam bola bening. Itu mencengangkan semua orang.

Apa-apaan bola itu?

"Nurufufufu~ Ini adalah teknik andalan. Bentuk Pertahanan Mutlak."

Bentuk Pertahanan Mutlak?!

Itu terdengar menyebalkan saat pertama kali di dengar. Rasanya over power.

Wujud itu adalah salah satu bentuk pertahanan Korosensei. Dengan mengkristalisasi energi yang dimilikinya menjadi sangat padat, Korosensei menyusutkan tubuhnya dan menggunakan sisa dari energi penyusutannya menjadi pelindung yang tak tertebus. Dalam bentuk itu, Korosensei menjadi tak terkalahkan.

Another Dimension (Completed) || Ansatsu Kyoushitsu FanficTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang