[ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ] ; 20

582 109 36
                                    

Vomet, thanks 💞

HAPPY READING!!
.
.
.
.
.
Sorry for typo.

"Pilih apa?, Aku yang bongkar semua kasus pak Chou, atau ayah?"

Flashback on

Sepulang dari rumah sakit pusat, kamu bersama Mark kembali ke rumah sakit jiwa tempat nya bekerja, dan memeriksa data cctv beberapa hari lalu.

Pelakunya datang tanpa masker atau penutup wajah lain yang dapat menyamarkan wajah nya, membuat kamu dan Mark kemudian mengerutkan alis kalian.

"Terang-terangan banget" ucap Mark.

"Kak coba replay ke menit 37" ucap mu dengan mata yang tetap terus fokus pada layar komputer.

"Ya" ucap Mark sembari mengangguk, lalu kemudian memutar ulang dari menit 39 ke menit 37.

Beberapa detik rekaman itu berjalan, kamu pun bertanya pada Mark "liat?"

"Hah?" Respon Mark bingung. Kamu pun mengambil ahli komputer nya, lalu memutar ulang di menit ke 37.

"Liat mata kak Winter" ucap mu sekali lagi.

"Kenapa?"

"Dia kenal sama orang itu, dia juga gak gila" ucap mu penuh kecewa.

***

Ketika memasuki kelas, bangku kosong Lia yang pertama kali menjadi perhatian mu. Jauh di sudut kelas dengan samar-samar cahaya yang menerangi tempat nya. Kalau biasanya bakal ada Lia yang ketiduran di atas sana, sekarang ga'ada lagi.

Opsi selanjutnya yang menjadi perhatian mu adalah bangku di sudut yang lain, bangku yang menjadi tempat duduk nya orang yang bernama Beomgyu.

Iya, cowok yang selama ini yang selalu kamu curigai memang Beomgyu. Benar kan?

Seolah di setiap pertemuan kalian, ada memori yang membekas di ingatan mu, bagaimana ia menatap mu dan bagaimana bahasa tubuh nya berbicara kepada mu. Memberikan pandangan yang semula "Beomgyu memang lah seorang yang seperti itu (dingin)", menjadi seorang yang lebih memberikan tatapan kebencian pada mu. Kemudian semuanya menjadi jelas, saat orang di cctv kemarin memang dia.

Kamu pun segera menaruh tas mu, lalu mencari nya kesepenjuru sekolah, tindakan nya tanpa mengenakan masker sembari melihat ke cctv di menit 56 kemarin, cukup membuat diri mu tau bahwa dia memang sudah ingin kamu tau tentang nya.

Tak sangka bahwa langkah akhir mu terhenti di ruang lab Kimia. Kamu melihat nya memperbaiki pecahan-pecahan pot yang terbuat dari tanah liat melalui kaca pintu.

Tanpa ragu sedikit pun, kamu pun memasuki lab Kimia lalu menutup pintu serapat mungkin.

"Kenapa Lo lakuin itu ke kakak gw!?" Dengan emosi yang begitu baik turun, kamu berbicara padanya dengan suara yang di keraskan.

Tampak Beomgyu mengangkat kepala nya lalu balas menatap matamu dengan tatapan dingin nya seperti biasa, tapi kali ini ada kesan tenang dari sana.

Perhatian mu teralih pada pot yang hampir kembali sempurna walaupun masih ada goresan pecahan yang terpampang jelas di sana.

"Pot itu?" Gumam mu pelan, kala mengingat kembali bahwa isi dan pot nya sama persis dengan yang beberapa hari lalu hampir jatuh mengenai kepala mu.

[✓]ʀᴇɴᴊᴜɴ ʜᴜᴀɴɢ • ᴴᵘᵃⁿᵍ ᴿᵉⁿʲᵘⁿ ˣ ʸᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang