- Happy Reading -
Suasana kelas pagi ini begitu ricuh karena sudah sepuluh menit bel masuk berbunyi, tetapi Bu Nindi, guru mapel pertama di kelas XI IPA 2 belum juga memasuki kelas.
Valda berdiri dari duduknya, membuat hampir semua teman sekelasnya memekik heboh.
"NO!" teriak mereka.
"Lo mau kemana?" tanya Ajeng, salah satu teman Valda yang begitu mengidam-idamkan artis Korea dan juga doyan makan.
Kalau kalian pikir Ajeng itu gendut, kalian salah, nyatanya, meskipun doyan makan, badan Ajeng tetap segitu-segitu saja. Kalo kata Eja sih mubazir ngasih makan Ajeng, karena tak jadi daging.
Saking playboy-nya seorang Eja, Ajeng pun menjadi salah satu teman sekelasnya yang termasuk ke dalam jejeran mantan Eja. PERANJA, Persatuan Mantan Eja, begitu kata Revan.
"Kalo lo manggil Bu Nindi, kita musuhin satu kelas," ancam Eja, meskipun kedua matanya tetap fokus pada game online di ponselnya.
"Dih, bodoamat," sahut Valda tak peduli. Mau dimusuhin teman satu kelasnya pun, ia tak masalah, toh ia biasa apa-apa sendiri.
"Udah sih, Val, duduk aja, selfi-selfi noh kaya si Ajeng. Atau main game cacing kaya Shea. Kali-kali kita free class gitu, jadi murid jangan terlalu rajin, lo juga harus bisa menikmati masa SMA." Meskipun inti dan tujuannya sama, Revan memang lebih pintar menyusun kalimat untuk merayu perempuan.
"Iya, sekali-kali lo sehati sama kita," sahut Malvin. "Iya, nggak, She?" tanyanya pda Shea.
"Apa?" tanya Shea.
"Udah, lo tinggal jawab Iya."
Shea mengangguk sambil menatap Valda, "iya," ujarnya.
"Apa yang iya?" tanya Valda pada temannya yang sedikit lemot itu.
Shea mengedikkan bahunya, "nggak tau, kata Malvin, Shea suruh jawab iya."
"Kalo Malvin suruh lo jual ginjal, gimana? Tetep lo iya-in?"
Kedua mata Shea membulat kaget, "emang Malvin sekarang jual-beli ginjal?"
"Iya, ntar ginjal lo gue ganti pake ginjal cicak," balas Malvin asal-asalan.
"Emang cicak punya ginjal?"
"Ya, mana gue tau, gue bukan emaknya cicak."
Kelemotan Shea, adalah hiburan untuk Malvin dan juga kedua temannya. Entahlah, Valda sendiri tidak tahu, kenapa di umur 17 tahun, temannya masih ada yang selemot itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVIN [TIDAK DILANJUT]
Teen Fiction🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 Cerita ini udah nggak dilanjutkan, karena satu dan lain hal!! -desc Malvin memutar bola matanya jengah, pemandangan setiap pagi yang ia lihat hanyalah perempuan dengan balutan Ja...