Bab 7

15.5K 4.4K 1.6K
                                    

- Happy Reading -

Malvin pulang ke rumah dengan hati riang gembira, seperti anak TK yang baru mendapatkan nilai 100.

"Assalamualaikum, ya ahli wariiiisss," teriaknya sambil memasuki rumah.

Shanty yang tengah duduk di ruang tamu sembari menemani Davin mewarnai sedikit terlonjak, karena teriakan anaknya yang tidak biasa saja.

"Bisa pelan-pelan salamnya?" tanya sang Bunda.

Malvin menunjukan cengiran andalannya, "takutnya Bunda nggak denger, kan Bunda sedikit--"

"Sedikit apa? Mau ngatain Bunda budek?" potong Shanty membuat Malvin semakin melebarkan cengirannya.

"Enggak, kok, orang Malvin belum selesai ngomong." Malvin menyalami punggung tangan Bundanya lalu duduk di sofa dan memindahkan Ipin ke pangkuannya. "Maksud Malvin tuh tadi, Bunda sedikit bawel tapi banyak cantiknya, gitu."

"Ngeles," cibir Shanty sambil menoyor kepala anaknya.

"Abang beli jajan?" tanya Davin meskipun matanya tetap fokus pada kertas gambar dan krayonnya.

"Beli."

"Mana?" tagihnya, Davin menolehkan kepala sambil mengulurkan telapak tangannya.

"Udah Abang makan di sekolahan," balas Malvin meledek.

"Kok gituuuuuuuuuu?" protesnya dengan bibir dimajukan.

"Biarin ah, abisnya Ipin diem aja pas Abang pulang."

Davin memutar badannya menjadi menghadap Malvin sepenuhnya, ia tersenyum lebar sambil melingkarkan tangannya di leher sang Abang, "SELAMAT PULANG, ABAAAAANG," teriaknya dengan riang gembira.

Malvin mengernyitkan dahinya, "selamat pulang?" tanyanya heran.

Davin mengangguk semangat, "selamat pulang, kan Ipin sambut Abang pulang."

Shanty terkekeh, baru kali ini ia mendengar sambutan selamat pulang.

"Mana ada sambutan selamat pulang," cibir Malvin, ia menangkup wajah adiknya, mengunyel-unyel pipinya dengan gemas.

"Kamu hari ini belajar apa?"

"Nyanyi," balas Ipin dengan bibir dimaju-majukan karena kedua pipinya masih ditekan.

"Nyanyi apa? Emang kamu bisa nyanyi?"

Ipin mengangguk antusias, "Ipin dapet bintang 4, kata Bu Guru, nilai Ipin paling baik. Nanti Bunda hadiahin sepatu baru, Abang hadiahin apa?"

Ngok

Ujung-ujungnya minta imbalan.

"Abang, emmmm," Malvin menjeda ucapannya, ia menatap langit-langit ruangan, sambil seolah-olah sedang berfikir. "Abang hadiahin Kakak baru, gimana?"

"Hm?" Ipin memiringkan kepalanya pertanda bingung, "Ipin punya Kakak lagi?"

Kali ini giliran Malvin yang mengangguk antusias, "he'em, mau nggak?"

"Mau, tapi Kak Valda," balasnya spontan begitu saja. Shanty sedikit kaget mendengar jawaban anaknya, ia melirik Malvin yang diduga sudah mempengaruhi adiknya.

MALVIN [TIDAK DILANJUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang