Bab 16

10.8K 3.3K 1.4K
                                    

Halloooooooooo
Maaf, sodara-sodaraaa, baru buka lapak ini lagiii

Kalian nggak mau spam komen sihh😓

Kalo lupa sama Part sebelumnya, bisa baca ulang dulu yaaaa.

- Happy Reading -

Malvin yang sebelumnya cerah ceria, semangat 45, mendadak jadi lemah, letih, lesu, loyo setelah mengetahui kalau besok adalah tanggal merah.

Ya, artinya ia tidak berangkat ke sekolah dan tidak bisa bertemu Valda.

Tanggal merah yang sebelumnya ia anggap surga dunia, mendadak jadi tanggal yang tidak ia suka. Mungkin masih jadi surga dunia untuk siswa-siswi lainnya, tetapi tidak bagi siswa yang tengah kasmaran seperti Malvin.

"Abang besok mau temani Ipin, tidak?"

"Kemana?" Tanya Malvin tanpa menatap adiknya yang sedang bertanya.

"Ke taman, Ipin punya teman baru, namanya Shaka."

"Shakarepmu?"

Ipin menggeleng-gelengkan kepalanya, "Arshaka engg---" Bocah itu menatap langit-langit ruangan, mengerutkan keningnya dan berfikir keras.

"Ipin lupa nama panjangnya," sambungnya sambil menyengir kuda.

"Abang tau."

"Siapa?"

"Shakaaaaaaaaaaaaaaaaa, gitu. Betul kan?"

Lagi-lagi Ipin menggeleng kuat, "tidak betul."

"Kan nama panjang, itu tadi udah panjang. Atau kurang panjang?" Ledek Malvin.

Ipin menghela nafasnya, "maksud Ipin, nama lengkap."

"Nah, gitu dong ngomongnya."

"Kalo nama lengkap Abang, siapa?" Malvin mengangkat Ipin ke pangkuannya, membuat kedua tangan mungil adiknya itu langsung melingkari lehernya.

"Abang Malvin Sagara."

"Abang ganteng nggak?"

Ipin mengangguk cepat, "ganteng, seperti Ipin."

Malvin tersenyum lebar, meskipun adiknya yang memuji, tetap saja ia salting. "Cium coba," ujarnya sambil menyodorkannya pipi kanannya.

Tanpa pikir panjang, Ipin langsung menempelkan bibir mungilnya di pipi kanan sang Abang, dan lanjut ke pipi kiri tanpa diminta.

"Kalo yang cantik siapa?"

"Bunda," balas bocah itu dengan antusias, sembari menoleh ke arah Bundanya yang tengah tersenyum bangga.

"Selain Bunda?" Pancing Malvin.

Lagi-lagi Ipin menatap langit-langit ruangan, "enggg-- Bu Guru Siska juga cantik."

"Bukan itu, yang pernah kesini itu loh."

"Tante Anggun?"

"Buk--"

"Tapi Tante Anggun cantik, Abang."

Malvin menghela nafasnya.

MALVIN [TIDAK DILANJUT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang