Vreennd, spam komen yaaaa
Biar semangat Updatenyaaaaaa💜💜- Happy Reading -
"Besok weekend ada acara nggak, Pin?" Tanya Eja.
Dikarenakan guru mapel selanjutnya belum memasuki kelas, maka sebagian besar siswa memanfaatkan waktu luang itu dengan bermain ponsel. Termasuk Malvin, presidennya.
"Emang lo pernah ngeliat gue punya acara?" Malvin balik bertanya, menatap Eja dengan kedua alis bertaut.
"Malvin orang paling nggak pernah sibuk, kalo lo lupa, Ja," sahut Revan dari bangku depan.
"Nggak pernah ada acara, tapi tiap diajak kesana-kemari banyak alesan," cibir Eja. Diantara mereka bertiga, Malvin memang yang paling susah diajak keluar.
"Lo pikir gue nggak mau diajak kesana-kemari karena sibuk? Ya enggak lah, gue cuma mager aja."
"Dan kalo lo lupa, gue punya tuyul di rumah," sambungnya.
"HAH? LO PESUGIHAN?" Tanya Eja dengan suara yang cukup keras. Alhasil sebagian siswa yang sedari tadi fokus pada kegiatan masing-masing langsung menoleh kaget ke arah meja Malvin dan Eja.
"Pesugihan, ndasmu!" Malvin menoyor kepala Eja, "tuyul yang gue maksud tuh si Ipin, bukan tuyul ijo yang semvakan doang, anying."
"Kok lo tau tuyul warnanya ijo dan semvakan doang?" Tanya Eja lagi.
Malvin menghela nafasnya, "tau lah, gue yang beliin semvaknya."
"Anjir, Malvin, lo ternyata diem-diem suka belanja bareng tuyul," timpal Ajeng, mengundang tawa teman-teman sekelasnya, termasuk Valda.
"Sumpah, Jeng, kata-kata lo sebenernya bikin gue sedikit sakit hati, cuma karena Valda ikutan ketawa, jadinya gue nggak jadi pundung," ujar Malvin mendramatisir.
"Bucin level tinggi, setinggi tempat tinggal temen-temennya Mbak Rara."
"Lo termasuk salah satu temennya Mbak Rara kan?" Tanya Malvin pada Ajeng.
"Bukan lah, gue mah tinggal di bumi, bukan di langit."
"Kalo Valda termasuk temen VVIP Mbak Rara, karena dia tinggalnya di khayangan." Malvin menaik-turunkan alisnya, menggoda Valda.
"Hooh, kalo lo ngeselin tinggal gue cepuin ke Mbak Rara," sahut Valda.
"JENG, HOTSPOT DONG, JENG," teriakan Eja nyaring tanpa rasa malu.
The real, gaya elit, ekonomi sulit.
"Nggak modal bener lo, hotspot aja numpang ke cewek," cibir Revan pada Eja. Sedangkan yang dicibir hanya menyengir tanpa dosa.
"Lo mau numpangin?"
"Ogah."
"Hp doang bagus, kuota kaga ada."
"Dilarang menghina, mending ngasih sandi hotspot buat Babang Eja."
"JENG, APA JENG??" Ulang Eja.
"Beliin Pocky 8 ya," Ajeng menaik-turunkan alisnya, berniat untuk merayu dan memanfaatkan Eja.
"Gampang deh, yang penting sandi hotspot dulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVIN [TIDAK DILANJUT]
Genç Kurgu🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 Cerita ini udah nggak dilanjutkan, karena satu dan lain hal!! -desc Malvin memutar bola matanya jengah, pemandangan setiap pagi yang ia lihat hanyalah perempuan dengan balutan Ja...