Heyyoo, aku cepet balik kan kalo kalian rajin komen?
- Happy Reading -
"Kalo gue berhasil, lo harus jadi pacar gue."Sambil menyelam, minum jus.
Ia bisa mendapatkan Valda, dan juga membuat Bara sakit hati sekaligus.
"Ogah, mending buku catetan gue yang penuh sama nama lo," balas Valda sambil kembali mencatat nama Malvin di buku catatannya.
"Sebagai Mbak OSIS yang baik, seharusnya lo mendukung murid yang berniatan untuk tobat dan jadi teladan dong."
"Tapi enggak dengan gue yang jadi korbannya."
Malvin menaikkan sebelah alisnya, "korban? Pacaran sama gue lo mengaku sebagai korban? Harusnya lo bersyukur, karena jadi satu-satunya cewek yang beruntung."
"Dapet cowok kaya lo beruntung? Beruntung dari segi mana?"
"Udah deh, gimana? Deal nggak?" tanya Malvin sambil menaik-turunkan alisnya.
"Apanya yang deal?"
"Seminggu nggak datang telat, lo harus jadi pacar gue."
Valda diam, ia memperhatikan penampilan Malvin dari ujung kaki sampai ujung rambut. Malvin memang definisi laki-laki nyaris sempurna, pantas saja jika banyak perempuan yang rela ngemis-ngemis cinta dari dia.
Minusnya hanya karena dia murid nakal yang sering terlambat dan membantah perkataan guru. Malvin dan kawan-kawan hanya nakal dari segi perkataan, bukan termasuk anak berandalan yang suka berantem di jalanan apalagi sampai mabuk-mabukan.
Mau percaya atau tidak, Malvin, Eja dan Revan juga deretan cogan anak Mama. Merekan akan terus diteror oleh Mamanya ketika pulang sekolah tetapi ngelayab dulu.
Terlebih Malvin, ada senjata yang membuatnya harus cepat-cepat pulang ke rumah. Ya, siapa lagi jika bukan bocah yang sudah dua tahun duduk di bangku TK.
"Gimana? Gue ganteng kok, nggak perlu segitunya lo meneliti penampilan gue." Malvin menyentil jidat Valda agar gadis itu tersadar.
"Nggak," balas Valda tetap kekeuh.
"Oke, berarti kalo besok-besok gue datang telat atau bahkan lebih telat, itu salah lo." Malvin berniat untuk langsung masuk dan melewati Valda begitu saja, tetapi tas punggungnya keburu ditarik oleh gadis itu.
"Nggak bisa gitu dong, lo mau dateng telat atau tepat waktu itu tanggung jawab lo sendiri. Dan kalo lo disiplin, yang bakal dapet kesan positif dan manfaatnya juga lo sendiri kan?"
Malvin mendekatkan wajahnya dengan wajah Valda, membuat Valda sedikit memundurkan posisinya karena merasa jantungnya berdetak dua kali lebih cepat.
"Gue mau belajar disiplin, tapi gue butuh moodboster buat jadi alesan kenapa gue harus disiplin." ujarnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALVIN [TIDAK DILANJUT]
Teen Fiction🚫𝐊𝐀𝐋𝐀𝐔 𝐌𝐀𝐔 𝐇𝐄𝐁𝐀𝐓, 𝐉𝐀𝐍𝐆𝐀𝐍 𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐓🚫 Cerita ini udah nggak dilanjutkan, karena satu dan lain hal!! -desc Malvin memutar bola matanya jengah, pemandangan setiap pagi yang ia lihat hanyalah perempuan dengan balutan Ja...