halo!
maaf ya aku baru bisa update karena ada kerjaan yang harus difokuskan huhu.
semoga enjoy dengan lanjutan ceritanya, jangan lupa vote&komen. Ily guys! 🖤__________________________
"Healer! Healer!"
Setelahnya healer muncul dan menghampiri Draco yang menggendong Hermione.
"Apa yang terjadi?!" tanya sang Healer
"Dia terkena kutukan crucio. Tepat di perutnya. Dia sedang hamil!" penjelasan Draco dengan sangat panik, Hermione pingsan. Darah masih keluar dari area kewanitaannya.
Segera Draco menempatkan Hermione ke ranjang yang ada di Hospital. Healer lain muncul dan sempat memandang sinis ke Draco.
"Tunggulah di depan." perintah sang Healer
Draco berjalan dengan terengah-engah, ia sangat panik. Keringatnya bercucuran serta tangannya yang penuh dengan darah Hermione. Ia sangat kacau.
Proses pengecekan kondisi Hermione sedikit agak lama, memakan hampir satu jam lamanya.
"Dia akan baik-baik saja." ujar Healer saat berdiskusi dengan Draco yang sedari tadi setia menunggu hasil pemeriksaan
"Bagaimana dengan bayiku?!"
Mendengar kata itu membuat Healet agak mengernyitkan alisnya, seakan kaget bahwa bayi yang di kandung Hermione adalah keturunan Draco.
"Dia juga akan baik. Sihirnya kuat, itu mengagumkan. Dia melindungi dirinya sendiri dan ibunya dari kerusakan kutukan itu."
Draco menghembuskan nafas lega, meskipun kondisi Hermione sampai mengeluarkan darah dari rahimnya namun kondisinya dan bayinya tetap baik.
"Bisakah aku menemuinya?" tanya Draco
"Sure. Tapi dia belum sadar."
"Tidak apa-apa. Setidaknya— aku disampingnya."
Draco pergi meninggalkan sang Healer disana dan berjalan perlahan menuju ke ruangan Hermione.
Ia menatap dengan sedih saat melihat Hermione dengan perutnya yang sudah agak membesar harus mendapatkan kutukan siksaan seperti itu."Hermione.. maafkan aku." bisik Draco sembari mengelus tangan Hermione
Tanda kegelapannya sangat panas, pertanda Bellatrix sang Dark Queen memanggilnya. Namun, Draco tak acuh dengan itu. Dia— bisa menahan rasa sakit dan panas itu meskipun kulitnya sudah memerah.
Setelah satu jam, akhirnya Hermione membuka matanya. Draco menyadarinya dan menatap mata Hermione dengan dalam.
"Hermione..."
"Maaf. Maafkan aku. Maafkan aku."Hermione hanya menatap Draco dengan lirih, ia masih kehilangan tenaganya setelah kutukan siksaan tersebut.
"Kenapa? Kenapa— kau melakukan ini?" ujar Hermione sesaat setelahnya
"Bibiku— Bellatrix. Dia masih hidup. Dan dia menginginkan hal yang sama seperti yang Voldemort lakukan."
"Hocrux." gumam Hermione
"Benar. Tak kusangka dia— juga melakukan itu."
"Ada berapa banyak?" tanya Hermione dengan memalingkan wajahnya ke arah jendela hospital
"Aku tidak tahu. Kurasa lebih dari dua..."
"Voldemort punya tujuh. Tidak menutup kemungkinan bibimu juga mempunyai tujuh Hocrux."
"Sejujurnya aku lebih senang kau memanggilnya dengan namanya, aku— membenci bahwa dia adalah bibiku." gumam Draco
Hermione hanya mendesis dan tak mengatakan apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
HER LAST LOVE (part II) | DRAMIONE
Fanfiction[DRAMIONE INDONESIA] ps. aku saranin kalian baca part I dulu biar nyambung ceritanya. -------- Draco Malfoy, terus menjauh, tanpa kabar meninggalkan Hermione. Ia merasa sangat putus asa, bayinya tumbuh semakin besar namun sampai detik ini Draco...