Bring back my happiness.

482 41 0
                                    

Hermione mulai menjelajahi setiap sudut ruangan yang ada di rumah singgahnya, nampaknya cukup nyaman.
Draco mempersiapkan semua yang dibutuhkan, meskipun rumah tersebut kecil tak sebesar Malfoy Manornya namun isinya cukup lengkap dan beragam. Istimewanya, terdapat perpustakaan disana yang terisi banyak buku-buku referensi.

"Ini luar biasa..." gumam Hermione ketika menyentuh baris per baris buku-buku yang tersusun rapi di rak tersebut

Selama kurang lebih 7 jam lamanya, ia melakukan aktivitas di rumah tersebut seperti membaca buku-buku,lalu menyalakan perapian,menyiapkan makanan untuknya dan Draco karena ia pikir nanti Draco akan kembali kesini,lalu membereskan selimut di tempat tidurnya,dan memandangi langit yang sedikit gelap.

Tiba-tiba terdengar suara seseorang berapparate, membuyarkan lamunan Hermione.

"Apakah kau menungguku?" ujar Draco

"Ah, tentu. Karena kau bilang bahwa setelah urusanmu selesai maka kita akan pergi ke Harry dan berbicara tentang rencana ini bukan."

Draco terkekeh mendengarnya.
"Kau yakin hanya itu?"

"Maksudmu?"

"Maksudku... kau yakin kau tak merindukan dan mengkhawatirkanku?" goda Draco yang mendekat ke Hermione

"Tentu saja tidak!" protes Hermione sambil mengalihkan pandangannya dan membalikan badannya ke sisi yang lain.

Perlahan tapi pasti, Draco melangkahkan kakinya mendekat ke Hermione lalu tangannya perlahan menembus ke perut Hermione, ia memeluk gadisnya. Setelah sekian lama.
Hermione sempat tersentak kaget karena Draco memeluknya dari belakang, namun ia tak bisa melawan rasa itu. Apalagi ditambah dengan aroma khas Draco yang membuat perasaannya terasa lebih baik.

"Aku tak masalah jika kehilangan Manorku jika harus tinggal disini bersamamu." bisik Draco

"Apa yang kau bicarakan? Manor itu peninggalan keluargamu. Rebutlah dan usir para Death Eaters itu."

"Bersamamu?"

"Tentu. Bersamaku."

Draco semakin mempererat pelukannya, ia pun menciumi leher Hermione. Menyerap aroma tubuh Hermione yang wangi. Ia tenggelam dalam momen terserbut, begitupun juga Hermione.

"Aku janji aku akan menjagamu dan bayi kita, Scorpius Malfoy." sambung Draco

"Kuharap begitu. Tapi yang terpenting untuk saat ini adalah jaga dirimu, karena kau yang paling dekat dengan hal yang membahayakan."

"Hermione, maafkan aku."

"Maafkan?"

"Maafkan aku jika aku melakukan kesalahan, atau meninggalkanmu. Aku merasa bodoh saat itu..."

"Aku— sudah memaafkanmu."

"Kau milikku."

Mendengarnya membuat jantung Hermione berdetak sangat kencang, momen romantis diantara dirinya dan Draco kembali bisa ia rasakan.

"Bolehkah aku— bertanya sesuatu?"

"Ya, tentu. Ada apa Hermione?"

"Tentang... kau tahu, Astoria."

"Ah, kenapa? Aku membenci kau menyebut namanya." protes Draco, sambil memeluk semakin erat

"Kenapa? Bukankah kau meninggalkanku karena dia..."

"Hermione?"
"Dia— membunuh ibuku. Dia bersekongkol dengan... Ron. Ronald Weasley."

Secara gesit Hermione langsung membalikan badannya, dan menatap dalam mata Draco untuk menelaah apakah perkataan Draco itu benar.

HER LAST LOVE (part II) | DRAMIONE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang