"Ginny i need your help.." ujar Harry sesaat setelah ia kembali ke Grimmauld Place
"Ada apa?"
"Firenze menemukan Hocruxnya, dan kurasa untuk menghancurkannya bisa menggunakan taring Basilisk."
"Itu ada di ruangan Dumbledore..." ujar Ginny
"Betul. Aku,Theo,dan Lucian akan berencana pergi ke Hogwarts untuk mengambil taringnya lalu akan berlanjut ke Forbidden Forest dimana tempat itu adalah salah satu persembunyian Hocruxnya."
"Kalau begitu biar aku saja, aku yang pergi ke Hogwarts untuk mengambil taringnya. Aku akan mengajak Bill atau George." penawaran dari Ginny
"Kau yakin? Aku tidak ingin kau kenapa-kenapa.." ujar Harry khawatir
"Tenang saja, aku hanya pergi ke Hogwarts untuk mengambil sesuatu. Ini mudah. Apalagi aku tidak akan sendirian kan?"
"Baiklah, terimakasih Ginny. Aku mencintaimu." sekejap Harry langsung memberikan ciuman mesra dibibir istrinya
"Lalu— dimana Hermione? Apa dia baik-baik saja?" tanya Ginny
Setelah kepergian Molly karena dibunuh oleh Draco, entah bagaimana membuat hubungan Ginny dan Hermione menjadi renggang. Mereka tak lagi dekat, Ginny nampaknya marah dengan keadaan, dan fakta bahwa Hermione dekat dengan pembunuh dari ibunya.
"Ia ada di kediaman Theodore Nott."
"Harry, apakah aman meninggalkan Hermione disana? Aku sedikit khawatir..."
"Aku juga khawatir sejujurnya, aku juga tak percaya seratus persen dengan orang-orang itu, tapi sejauh ini semuanya aman. Kau ingin pergi menemuinya? Kurasa kau sudah lebih baik dengannya." ujar Harry, ia mengerti tentang apa yang isterinya rasakan.
"Tentu. Aku— ingin meminta maaf karena telah marah dengan keadaan yang sebenarnya bukan salah Hermione..."
"She's fine. Kita berapparate sekarang?"
"Ya. Setelah darisana aku akan ke The Burrow, mengajak Bill atau George serta mengatakan ke Fleur untuk menjaga James lebih lama karena ini."
Harry menggenggam erat tangan isterinya dan secepat kilat mereka berapparate ke kediaman Theo.
***
Sementara itu, Pansy dan Adrian menuju ke kedai broomstick milik Lucian.
"Excuse me??" ujar Pansy sesaat setelah memasuki kedai tersebut, nampak tidak ada orang
"Kurasa tidak ada orang disini?" sambung Adrian
"Uh, excuse me? Hellooo?!" sedikit berteriak
Mendadak terdapat suara kardus yang terjatuh, terdapat bayangan seseorang darisana.
"Oh hello? I'm so sorry, aku ketiduran. Apa ada yang bisa aku bantu?"
Nampaknya itu bukanlah Lucian melainkan kakak darinya yaitu Thorin Bole.
"Oh, uhm, sejujurnya— aku disini mencari Lucian. Apakah ia ada disini?" tanya Pansy
"Ah— ia tidak ada dikedai hari ini. Ia sedang pergi ke suatu tempat. I'm sorry."
"Bolehkah kami tahu kemana ia pergi?"
"Aku— aku tidak boleh sembarangan memberi tahu tentang ini. Ini sudah pesan dari Lucian."
"Hey, kita ini teman Lucian. Kita satu sekolah di Hogwarts?!" ujar Adrian sedikit emosi
"Sungguh, aku tidak boleh memberitahu. Lucian yang berpesan ini. Keadaan sedang kacau— dan aku tidak boleh percaya kepada siapapun bukan??" balas Thorin
KAMU SEDANG MEMBACA
HER LAST LOVE (part II) | DRAMIONE
Fanfiction[DRAMIONE INDONESIA] ps. aku saranin kalian baca part I dulu biar nyambung ceritanya. -------- Draco Malfoy, terus menjauh, tanpa kabar meninggalkan Hermione. Ia merasa sangat putus asa, bayinya tumbuh semakin besar namun sampai detik ini Draco...