✧ ✧ ✧
KAKI ramping itu terus menyusuri jalanan kota dengan langkah yang terburu-buru, ini masih pagi tapi rasanya udara panas sudah menyengat seluruh tubuh cewek berseragam putih abu-abu itu. Ah sungguh sial pikirnya, pagi ini di halte, bus tidak kunjung datang, mau tidak mau cewek itu harus berlari dari halte dekat rumahnya sampai sekolah. Jaraknya memang tidak terlalu jauh, tapi untuk seorang Naura yang selalu mepet kalau berangkat sekolah sudah pasti akan tetap telat.
Ia melihat ke jam yang terpaut di pergelangan tangannya, "Sial! udah jam tujuh, telat ini mah" runtuknya kemudian memelankan langkah yang semula berlari. Rasanya sia-sia, ia sudah terlambat. Naura mengatur napasnya sejenak sebelum segerombolan orang dengan kendaraan motor datang dan berhenti di depannya, ada sekitar empat motor yang menghampirinya.
Naura terdiam menatap mereka, dilihat dari bet sekolah yang tertempel di seragam putih orang-orang ini sepertinya satu sekolah dengannya, tapi yang jelas bukan teman seangkatannya karena jika dilihat dari penampilan mereka yang sesantai ini pasti adalah murid yang sudah biasa dihukum, tidak mungkin mereka anak kelas sepuluh, sudah pasti kakak kelas langganan BK.
"Woy ayo naik! " ajak salah satu cowok dengan motor vespa putih.
Naura tersentak bingung, ia tau jika dirinya diajak ke sekolah bersama, tapi rasanya sangat aneh karena mereka semua cowok dan hanya dirinya lah cewek disitu.
"Kalo lo mau bolos yaudah." Mereka mulai menstater motornya masing-masing namun Naura segera bersuara, " Eh tunggu kak, aku ikut" ucapnya lalu mendekati motor-motor itu. Naura bingung karena mereka semua masing-masing punya seseorang yang dibonceng, kecuali satu cowok yang berada di barisan paling belakang.
"Lo sama temen kita yang di belakang ya neng cantik," Kata cowok bermotor vespa putih tadi seraya menunjuk kearah belakang, ya ke arah cowok yang sudah Naura lihat tadi. Tanpa tunggu aba-aba selanjutnya, cewek dengan rambut yang terurai panjang itu pun langsung menghampiri satu-satunya cowok yang motornya kosong, cowok itu tidak bergeming sama sekali saat Naura naik ke motornya, ia memakai helm fullface sehingga Naura tidak dapat melihat wajahnya sama sekali.
Sepanjang perjalanan pun mereka berdua tidak bersuara, hanya ada deruman mesin motor dan suara angin yang menemani perjalanan mereka.
Tak sampai lima menit,mereka semua sudah memarkirkan motornya masing-masing di lahan kosong samping sekolah ini, tepatnya di depan warung kopi yang biasa menjadi tempat nongkrong siswa sekolah.
Naura hanya diam. Padahal jelas-jelas ia bingung kenapa mereka tidak memarkirkan motornya di basement sekolah, tapi jika dipikir pikir, nampaknya karena mereka semua sudah telat dan pastinya pagar sekolah sudah ditutup.
"Kak, sekarang gimana masuknya?udah telat" tanya Naura pada seseorang yang memboncengnya tadi,
"Ikut aja nanti," balas orang itu dengan suara yang terkesan dingin. Naura terpaku beberapa detik, suaranya..
Orang itu membuka helm fullface nya, Naura ternganga ketika melihat wajah dibalik helm itu, "C-cewek?" lirih Naura yang hanya terdengar oleh dirinya sendiri. Sejak tadi ia berpikir kalau yang membonceng nya itu seorang laki² karena dari postur tubuhnya pun cukup seperti cowok kebanyakan nya. Tapi ternyata ia salah, orang yang kini berhadapan dengannya adalah seorang wanita tulen yang sudah pasti tomboy.
Tinggi badannya yang kira-kira 168-173 cm, rambutnya dikuncir dengan gaya poni tail, bahu lebar, serta benjolan kecil di lehernya yang menambah kesan laki pada cewek tomboy itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Wrong Feeling {GxG}
Fiksi Remaja(on going) "Suka sama kamu, salah ya?" Ini tentang cewek biasa yang jatuh cinta dengan kakak kelasnya yang tomboy. Yang awalnya ia masih bertanya-tanya tentang perasaannya, seiring berjalannya waktu ia pun yakin kalau dirinya telah jatuh cinta. "I...