02 | She

4.5K 287 85
                                    

MELIHAT Kai yang beranjak pergi Naura panik dan bangun dari duduknya, "Kalo kakak pulang aku gimana?"

"Gak punya kaki? Pulang sendiri lah," jawab Kai tak berperasaan.

Naura kemudian memelas, benar juga, lagipula Kai tidak mengenalnya jadi atas dasar apa dia mau mengantar Naura pulang. Cewek itu menunduk sambil menendang nendang pasir, mau tidak mau ia harus menunggu bus yang mungkin akan baru datang satu jam lagi.

"Hey, gue bercanda. Ayo naik," teriak Kai yang kini sudah berada diatas motornya.

Naura mendongakkan kepalanya, rasanya perkataan Kai barusan langsung merubah mood Naura, "Serius?" tanyanya.

"Cepet sebelum gue tinggal."

Tanpa tunggu lama kaki itu berlari menghampiri Kai dengan wajahnya yang tersenyum sempurna, reflek bibir Kai terangkat sebelah ketika melihat Naura tersenyum merekah seperti ini.

"Kak Kai senyum?" tanya Naura sebelum naik keatas motor, Kai langsung berhenti tersenyum dan menyanggah, "Enggak, bibir gue gatel makanya keangkat," jawabnya yang dibalas oh panjang oleh Naura.

Setelah itu Naura naik keatas motor, Kai langsung menstater motornya dengan kencang yang membuat gadis di belakang nya kaget dan sedikit tergoyang kebelakang karena ia hanya berpegangan pada bagian belakang motor.

"Pelan-pelan," ucap Naura

"Kenapa gak pegangan?gue bukan najis mughaladzah yang haram buat lo pegang," ujar Kai dari balik helm.

Naura terkekeh, "Aku kira gak boleh pegangan," ucapnya lalu memeluk erat pinggang Kai.

"Buset, gak gini juga," Kai terasa sesak karena tubuhnya yang di peluk kencang oleh Naura, motornya sampai sempat oleng karena hal itu.

Naura segera melonggarkan pelukannya, ia sudah lama tidak dibonceng, terakhir kali Naura di bonceng oleh mantan pacarnya dan itulah kebiasaan Naura, memeluk. Kebiasaan itu terbawa sampai sekarang.

"Maaf maaf gak sengaja, aku pegangan gini aja ya," ucap Naura lalu memilih untuk meremas jaket milik Kai sebagai pegangannya.

Tidak ada balasan dari Kai, ia hanya menarik tangan Naura untuk memegang pinggangnya erat.

Melihat arah perjalanan mereka yang tidak pasti ini, Naura pun bertanya,"Kak, ini mau kemana?"

"Lo mau gue anter kemana?" tanyanya balik.

Naura berpikir, jika ia pulang ke rumah sudah pasti ibunya akan tau kalau Naura membolos hari ini, "Turunin aku di perpustakaan kota aja, biar sekalian nunggu sampai jam pulang sekolah, takut kalo pulang ke rumah sekarang," jelas Naura.

Kai tidak merespon, ia tetap melajukan motornya ke arah yang dia mau, sampailah mereka di sebuah pekarangan rumah yang asing bagi Naura,"Kenapa kesini?" tanya cewek itu.

Nampak ada seorang satpam yang membukakan gerbang untuk mereka berdua, "Makasih pak," ucap Kai ketika Melewati gerbang itu.

"Sama-sama mbak."

"Orang nanya gak di jawab," rewel Naura yang pertanyaannya sama sekali tidak direspon dan ia kini sudah melepas pegangan nya kemudian melipat tangannya kesal.

"Bisa diem dulu gak, nanti gue jelasin," ujar Kai. Naura turun dari motor bahkan sebelumnya Kai memintanya, padahal motor Kai belum masuk garasi dan posisinya masih berjalan.

"Gila lo ya," ucap Kai lalu memberhentikan motornya yang kini masih belum masuk garasi. Naura mengerutkan keningnya. "Mau nyulik ya?"

"Yakali gue nyulik cewek modelan kayak lo."Kai ikut turun kemudian melepas helmnya dan menunjukkan ekspresi kesalnya.

A Wrong Feeling {GxG}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang