Enam

22 4 0
                                    

Sinar matahari memaksa masuk ke dalam kamar ku. Aku mengerjap dan mendapati hari sudah mulai siang. Sudah dua minggu sejak aku menjalani ujian bahasa Prancis itu dan mendapatkan nilai yang memuaskan.

Hari ini aku akan me review semua pelajaran yang telah aku pelajari. Ini hari Minggu dan besok hari pertama aku menjalani Ujian Nasional.

Aku menggeliat dan kaki nya menyentuh sesuatu. Aku langsung duduk di tepi tempat tidur dan melihat apa yang ada di balik selimutku itu.

Gitar

Oh astaga Ellena. Betapa bodohnya kau? Aku baru teringat semalam aku menciptakan beberapa bait lagi dengan gitar itu dan merasa sangat lelah hingga aku meninggalkan gitar itu tidur sebelum sempat menaruhnya di tempat yang seharusnya. Aku tersenyum geli.

Aku pun menarik keluar gitar itu dari balik selimut dan menaruhnya di pinggir kamar.

Aku menyabet handuk dan segera masuk ke kamar mandi.

***

"Bagaimana jika beberapa bulan ke depan kita akan mengadakan world tour lagi?" Usul pria berjas yang duduk di seberang meja. Kami saat ini sedang rapat bersama manager dan beberapa pihak lainnya. Beberapa orang bahkan kami tidak kenal. Siapa yang peduli? Kami tinggal menerima kesepakatan saja. Hahaha.

Kulihat para personel yang lain sudah mulai tidak sabar dengan rapat ini.

"Aku setuju." Tiba-tiba Zayn bersuara.

"Bagus." Seru manager kami.

"Yang lain?"

Aku bertatapan dengan yang lain dan memberikann tatapan ya-tak-ada-salahnya kepada mereka.
Kami pun mengangguk cepat dan menunjukkan keantusiasan kami.

"Baiklah. Kalian boleh keluar sekarang, kalian terlihat tidak betah." Ucap pria itu lagi sambil terkekeh.

Kami langsung berdiri dan menyalami mereka. Mengucapkan terimakasih dan langsung berlarian keluar. Mungkin terlihat tidak sopan, namun, kami remaja man. Siapa juga yang mau repot-repot mengikuti rapat seperti itu.

"Ayo kita mencari makan!" Aku tak perlu mencari sumber suara tersebut. Pasti itu Niall. Astaga anak ini...

"Niall." Harry menatapnya.

"Apa? Oh ayo lah, apakah kalian tidak lapar?"

Dengan terpaksa kami pun menuju van dan pergi ke sebuah restoran.

***

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang