Pagi hari yang tenang. Silau matahari yang memasuki kamar Aga dipagi hari. Hari ini Aga sedang membungkus sesuatu yang ia akan kirimkan pada seseorang. Ya kalian taulah siapa
Setelah selesai Aga menunggu kurir untuk mengantarkan hadiah itu pada Sirra. Didepan gerbang rumahnya dengan celana voli pendek dan baju distro berwarna hitam.
"Mas Aga ya?" Tanya kurir yang baru saja datang.
"Iyaa pak" Jawab Aga lalu memberikan hadiah itu pada kurir agar Segeran diantarkan. "Ini pak barangnya"
"Okee siapp mass" Timpal kurir tersebut
Aga lalu memberikan uangnya dan menitip pesan kepada kurir itu untuk Sirra.
Rita keluar dari rumahnya karena penasaran apa yang Aga lakukan. "Lagi apa Ga?" Tanya Rita.
Aga menoleh. "Ehh bunda, ini Aga ngirim hadiah buat Sirra" Ucapnya.
Rita tersenyum. Senang sekali rasanya Aga dan Sirra sudah dekat sekali seperti ini, tidak seperti awal awal yang bawaannya berantem terus seperti anak kecil.
Rita lalu mengusap pundak milik Aga. "Bunda seneng kamu udh deket sama Sirra"
Aga sedikit terkekeh. "Hehee"
Kemudian Aga dan Rita masuk kedalam rumahnya. Sementara Sirra pagi pagi sekali sudah dimarkas CCS bersama yang lainnya.
Disana hanya Ada Julia, Tesa, Delima, dan Syifa karena Prisia dan Brisia sedang diajak orang tua mereka ke Semarang untuk menjenguk nenek mereka yang sakit. Sedangkan Cita sedang diajak date oleh Dion. Kiww pasangan baru.
Seperti biasa kerjaan Julia dan Tesa sibuk bermain epep. Sedangkan Delima sedang rebahan disofa sambil videocall bersama Iza.
Syifa dan Sirra sedang memasak mie didapur karena lapar.
"Ehh Syif si telor gimana sekarang?" Tanya Sirra yang sedang memotong sosis.
"Ya gitu" Balas Syifa sembari mengaduk aduk mie.
"Gitu gimana?"
"Ya gitudehh"
"Pliss dehh jangan bikin gue emosi pagi pagi"
Syifa hanya tertawa jika Sirra sudah seperti ini. "Hahaa, ya gitu Sirra sitelor sekarang tuh perhatian bangett" Ucapnya
Tiba tiba telfon milik Sirra berbunyi. Namun handphone miliknya sedang di charger diruang tengah. Delima yang mendengar handphone milik Sirra berbunyi lalu mengambilnya dan memberikan pada Sirra yang sedang berada di dapur.
"Sirr ni telfon?" Ucap Delima sambil memberikan telfon milik Sirra.
Sirra mengambil handphone miliknya lalu mengangkat siapa yang menelfonnya.
"Darii Aga nihhh" Cepu Delima lalu kembali ke ruang tengah.
"Hallo Ga kenapa?"
"Gue kirim sesuatu nanti terima ya!"
"Ngirim apa?"
"Udah terima aja, bentar lagi abang kurirnya dateng"
"Yaudaa iyaa"
"Ehh nanti waktu di buka cumn lo aja ya jangan sama yang lain!"
"Iyaa bawell"
"Okee sipp, byee guee mau pergi dulu sama bunda"
"Iyaa, hati hati titip salam juga buat bunda"
"Siapp"
Sirra mematikan sambungan teleponnya. Dan benar tidak lama dari itu abang kurir yang mengirimkan hadiah untuk Sirra sudah sampai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arlangga (REVISI)
Teen Fiction"ARLANGGA HUSAIN" Cowo tampan tinggi yang disegani di SMA Budi bangsa. ketika dia dihadapkan dengan "KEYSIERRA ARNELITA" sicewe yang menyebalkan. Pertemanan Aga bersama Sirra bukanlah hal yang ia inginkan. sebuah rasa yang tiba tiba muncul dalam ha...