Aga kembali masuk kedalam markas dan turun kebawah. Dibawah hanya tersisa Iza, Ega, Syifa dan Delima, karena Tesa dan Julia pamit pulang.
Delima sedang tidur diatas pangkuan Iza, begitu juga Iza yang tertidur sambil menyenderkan kepalanya pada penyangga sofa. Sementara Ega tengah makan mie berdua bersama Syifa karena lapar.
"Lo mau Ga?" Tawar Ega pada Aga yang baru saja datang.
Aga menggeleng. "Enggak gue masih kenyang"
"Ohh iyaa Syiff, waktu kejadian tadi ada hal yang aneh nggak?" Tanya Aga pada Syifa, karena makin kesini Aga semakin penasaran siapa yang terus menerus menerornya.
"Nggak ada, waktu kejadian gue lagi dibawah nah yang diatas itu cuman Delima sama Sirra waktu abis nerima paket dari lo" Jawab Syifa menjelaskan.
"Emng kenapa Ga?" Sahut Ega ikut penasaran
Aga menarik nafasnya dalam dalam. "Gue takut ini bakal makin membahayakan, karena gue nggak tau siapa yang neror gue, dan yang gue takutin adalah orang yang neror Sirra sama dengan orang yang neror gue."
Ega dan Syifa hanya terdiam. Memang sekarang ini mereka belum tau siapa yang sudah meneror Aga dan Sirra. Sepertinya mereka harus menyusun rencana
Aga melirik Syifa dan Ega. "Gue minta tolong ya, kalo gue pas lagi nggak sama Sirra kalian tolong jagain dia" Pinta Aga pada mereka berdua
Ega berdiri dari duduknya lalu menghampiri Aga dan mengusap pundak miliknya. "Gue sama Lo itu udah sahabatan lama banget, jadi gue bakal jagain Sirra buat Lo" Ucap Ega yang membuat perasaan Aga sedikit tenang.
"Gue juga bakal jagain Sirra kok Ga tenang aja, Sirra itu sahabat gue, gue pastiin dia nggak bakal kenapa napa" Sahut Syifa bahwa dia akan ikut membantu untuk menjaga Sirra.
Aga tersenyum. "Thanks ya!"
Aga baru sadar bahwa hari sudah sore. Dia lupa juga untuk mengabari Rita kalau dia keluar, takutnya Rita khawatir.
"Ohh iyaa udah sore juga nih, gue pulang duluan!" Pamit Aga pada Ega dan Syifa.
"Okee, tiati dijalan" Jawab Ega
"Titip salam buat Iza sama Delima gue pulang duluan!" Aga menitip salam untuk Iza dan Delima
"Ntar di bilangin" Balas Syifa
Aga lalu keluar dari markas dan pulang ke rumahnya. Dijalan Aga sedikit berkeliling terlebih dahulu untuk menenangkan pikirannya.
Dirumah Aga. Rita pergi keatas untuk kekamar Aga memberikan susu cokelat. Namun Rita masih melihat bahwa Aga belum pulang, jadi dia menaruh minumannya diatas meja belajar Aga. Baru saja dibicarakan tidak lama dari itu Aga datang.
"Assalamualaikum" Ucap Aga yang baru datang lalu menyalami tangan milik Rita bundanya
"Waalaikumsalam" Jawab Rita. "Baru pulang?, Dari mana aja?" Tanya Rita sedikit penasaran.
Aga menghela sekejap. "Abis dari markasnya Sirra, terus bawa Sirra ke rumah sakit karena kakinya kena pecahan kaca."
Rita sedikit kaget. "Tapi nggakpapa kan?" Ucapnya sambil memegang pipi Aga.
"Nggakpapa bund, udahh dianter pulang juga sama Aga tadi" Balas Aga. "Yauda nihh Dunkin, tadi Aga sekalian beli pas mau pulang" Ucap Aga lalu memberikan donat tersebut pada Rita.
"Aga keatas dulu ya bund, mau mandi" Pamit Aga lalu berjalan keatas menuju kamarnya.
Rita tersenyum sambil melihat Aga berjalan menuju tangga. "Susu dimeja belajar diminum!"
"Iyaa bundaa."
Dikamar Aga. Setelah mandi Aga meminum susu yang sudah dibuatkan Rita sambil mengerjakan data data lomba, karena kurang dari 4 hari lagi akan diadakan acara penutupan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Arlangga (REVISI)
Dla nastolatków"ARLANGGA HUSAIN" Cowo tampan tinggi yang disegani di SMA Budi bangsa. ketika dia dihadapkan dengan "KEYSIERRA ARNELITA" sicewe yang menyebalkan. Pertemanan Aga bersama Sirra bukanlah hal yang ia inginkan. sebuah rasa yang tiba tiba muncul dalam ha...