Malam itu keluarga pak bahmid sedang menyantap makan malam bersama keluarga.
Di tengah santapan malam itu, bu lisa memulai percakapan kepada pak bahmid."Pak, mama hamil lagi" ucap bu lisa lirih agak menunduk.
Sontak semua yg ada d meja makan itu terkejut dan membelalakkan matanya menyorot pada bu lisa.
"Hah..mama hamil" ucap pak bahmid serentak bersama shinta,sandri,dan andira yang hanya menatap diam,bu lisa hanya menjawab dgn anggukan kecil.
"Alhamdulillah yah allah" ucap syukur pak bahmid.
"Iiihhh...punya dede bayi lg pak" sandri dengan kegirangan.
"Alhamdulillah bu,akhirnya shinta punya adik lg" ucap shinta dgn senyum tipis.Andira dan juga ibunya hanya diam tak mengucapkan satu kalimat,mereka hanya tertunduk lesu.
Melihat gelagat dari istri dan anak lelakinya,pak bahmid pun mengeritkan dahinya sembari bertanya kepada istri dan anak lelakinya itu."Ma,kok sedih? Bukannya ini kabar gembira buat kita semua? Dan kamu andira kenapa murung seperti itu?" Ucap pak bahmid kepada lisa dan juga andira
"Maaf pak,tp mama sebenarnya udh gk ingin lg punya anak, soalnya mama gk mau lagi rasain sakitnya lahiran pak, lagian sekarang udh cukup, ada andira sekarang anak laki laki yg kita inginkan dari dulu" ucap bu lisa lirih
"Iya pak, andira jg gk mau punya adek lg,"sambung andira
Mendengar ucapan istri dan anak lelakinya sontak membuat pak bahmid terkejut dan naik pitam.
Matanya membelalak,wajahnya pun ikut memerah."Apa!!! Anak itu anugrah ma, di luar sana banyak pasutri yg berusaha agar di beri anugrah itu walai pun ada sebagian belum terkabulkan doa mereka, kenapa mama dengan gampangnya mengatakan hal itu?!!!!" Bentak pak bahmid dengan menggebrak meja makan membuat orang yg berada di sekitarnya terkejut dan tertunduk takut.
Shinta yg melihat adik adiknya yg tertunduk takut akan kemarahan bapaknya, segera merangkul kedua adiknya dan membawa mereka ke dalam kamarnya.
Sedangkan bu lisa masih terduduk sambil menunduk mendengar perkataan pak bahmid.Di dalam kamar, shinta berusaha menenangkan kedua adiknya yg sudah terisak karena bentakan bapaknya. Walau pun itu tidak mengarah ke mereka tapi tetap saja mereka takut akan kemarahan bapaknya.
Karena pak bahmid memanglah sosok penyayang namun tegas, dia jarang memarahi anaknya atau pun membentak anaknya. Tetapi malam ini mereka di kagetkan dgn sosok pak bahmid yg marah karena tak terima ucapan istrinya itu.Tidak berselang lama, suara bentakan pak bahmid pun sudah tidak di dengar oleh shinta lagi, shinta pun menoleh ke kedua adiknya yg ternyata sudah tertidur pulas.
Shinta pun mencoba mengintip keadaan di luar.
Tidak di dapatinya pak bahmid melainkan hanya bu lisa yg terduduk sambil sesenggukan di meja makan.Shinta pun keluar dan mencoba memeluk ibunya.
"Ma, yg sabar yah, aku tau mama takut, tp ucapan bpk ada benarnya jg ma, mama gk boleh gugurin yah, shinta senang klu punya adik lg, dan shinta harap itu laki laki, biar pas ma, jadi anak mama 2 cewe 2 cowo" hibur shinta pada mama nya.Bu lisa membalikan badan memeluk shinta, sambil sesenggukan,
"Mama,takut gk kuat lagi nak"ucap bu lisa lirih.
"Ma, mama itu wanita yg paling hebat yg pernah shinta jumpai ma, aku yakin mama pasti kuat." Ucap shinta mencoba menenangkan bu lisa.Shinta pun mengusap pipi sang mama seraya berucap,"mama jgn nangis lg, mama pasti bisa yah, aku jg pengen punya adik lg ma"
Bu shinta pun menggangguk kecil sembari menghapus air matanya,"iya nak, mkasih yah mama akan rawat adik km sampai tiba masanya lahiran" ucap shinta dengan senyuman tipis dgn mata yg masih berkaca kaca."Iya ma, mulai sekarang shinta mau merawat mama sampai lahiran" ucap shinta lg dengan senyuman manisnya.
"Tapi nak, km kan mau daftar kuliah bulan depan?
"Gpp ma, biar shinta tunda aja dulu setahun utk kuliah ma, aku mau rawat dlu mama dan pengen nyambut adik bungsuku nanti." Masih dengan senyuman manisnya.
Dan di balas pelukan dari bu lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA