15.

5 1 4
                                    

Bu lisa kini sudah berada di ruang rawat inap di temanj oleh pak bahmid.
Kondisi bu lisa masih sangat lemah, ia pun hanya mampu menatap pak bahmid dengan mata yg berkaca kaca.
Pak bahmid pun sangat sedih melihat kondisi istrinya
Ia hanya bisa berdoa akan kesembuhan istrinya, dengan mengelus lembut pipi istrinya pak bahmid menguatkan istrinya untuk lekas sembuh.

Shinta dan adik adiknya pun tiba di rumah sakit.
Mereka pun langsung mendekati bu lisa, shinta yg tak kuasa menahan air matanya langsung memeluk bu lisa sembari mengucapkan beribu maaf karena lalai menjadi anak yg kurang membantu orang tuanya.

Bu lisa hanya menjawab dengan gelengan kepala dan sedikit mengeluarkan suara yg tak dapat mereka mengerti.
Andira pun ikut memeluk ibunya,ia hanya bisa menangis tanpa berbicara apa pun.

Sedangkan aqsa, hanya memegang kaki bu lisa sambil mengelus ngelus, ia masih begitu polos dan belum mengerti, ia hanya mengucapkan kalimat pada mamanya untuk lekas sembuh.

Bu lisa yg menyadari itu pun melihat ke arah aqsa, tangisnya pun pecah saat melihat anak bungsunya itu.
Pak bahmid yg melihat itu sangat merasakan kesedihan yg mendalam.
Ia tak kuasa menahan air matanya, melihat istrinya menderita.

Pak bahmid pun berpamitan kepada mereka semua untuk kembali ke rumah, mengambil pakaian ganti buat bu lisa, sekaligus membelikan makanan buat anak anaknya, tak lupa juga ia ingin mengabari bu sitti.

Setelah merasa shinta sudah mulai tenang, ia pun coba menenangkan andira dan aqsa, ia mengajak adik adiknya untuk mencoba menghibur bu lisa.
Satu di pikirannya, yaitu sandri.
Iya,sandri belum mengetahui kabar ini, shinta khawatir jika sandri tahu, ia akan sangat sedih dan tak bisa fokus untuk kuliahnya.

Shinta pun kembali mengeluarkan air matanya, namum di hapus cepat agar mama dan adik adiknya tak menyadari kesedihannya.
Di belakang aqsa,sosok indah pun mengelus pelan rambut aqsa, sembari berucap.

"Kamu yg sabar yah nak, doakan mama km biar cepat sembuh" ucap sosok indah pada aqsa.
"Mama sakit apa tante?" Ucap aqsa.
Shinta,andira dan bu lisa pun terkejut melihat aqsa tiba tiba bertanya seperti itu, bukan untuk pertanyaannya, melainkan kalimat "tante" yg di ucapkan oleh aqsa.

"Tante? Tante siapa dek?" Tanya shinta.
"Tante indah kak" jawab aqsa polos.
Mereka pun bingung dengan jawabn aqsa.
"Tante indah siapa? Di sini kan cuma ada kita?" Tany shinta lagi.
"Tante indah baik kak, dia yg jagain aku, dia jg yg nolong wawan itu hari, tante indah pokoknya baik sering temenin aku" ucap aqsa panjang lebar.

Mendengar ucapan aqsa, indah pun tersenyum dengan kepolosan aqsa.
Ia pun berdiri tepat di belakang aqsa sambil memegang kedua pundak aqsa.
Sosok indah pun berkata pada aqsa.

"Nak, biarin mereka lihat tante yah, tante juga mau berkenalan dengan mereka" ucap sosok indah lembut.
"Tapi tante?" Ucap aqsa terhenti.
"Udah gpp yah, km tenang aja," ucap indah lagi.

Melihat tingkah aqsa mereka pun tambah bingung di buatnya.
Aqsa pun berkata singat.
"Kak,ma, tante indah mau kenalan"
Tiba tiba, dari belakang aqsa muncul sosok indah.
Samar samar dan semakin jelas sosok indah pun dapat di lihat oleh mereka.

Shinta,andira, dan bu lisa pun hanya terpaku melihat hal itu.
Sosok indah yg muncul dengan senyuman manisnya, sembari masih memegang kedua pundak aqsa itu melihat mereka bertiga.
"Mohon maaf, saya tidak bermaksud menyakiti aqsa, saya hanya senang mengikutinya, ia mengingatkan saya dengan seseorang. Saya harap kalian tidak keberatan untuk ini, dan saya tidak meminta imbalan apa pun dari aqsa, saya hanya senang berada di dekatnya. Perkenalkan saya indah, yang tinggal di tempat kalian tinggal saat di desa L******, jika kalian masih ingat, aqsa pernah bermain dengan ular di samping rumah itu, itu adalah saya" jelas sosok indah dengan senyuman nya.

 THE DARKSIDE --Story of AQSA (Aku yang tak di inginkan, di anugrahi kelebihan).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang