Setelah kejadian yg menimpa wawan.
Bu miya seakan menyuruh wawan untuk menjauhi aqsa.
Karena bu miya merasa jika wawan terus terusan bermain bersama aqsa hanya akan membawa bahaya untuk anak pertamanya.Tetapi meski pun wawan mendapatkan larangan dari bu miya, ia tak pernah ingin menjauhi sahabatnya itu.
Meski pun kadang wawan terkena omelan bu miya ia tetap bersahabat dengan aqsa.Tahun berganti tahun, saat ini aqsa menginjak usia 8 thn.
Di mana aqsa sekarang menduduki bangku kelas 3 SD.
Tahun di mana hidup aqsa berubah 180 derajat,termasuk kehidupan keluarga pak bahmid.Pagi itu, keluarga mendapatkan kehebohan.
pak bahmid mendapatkan cuti sehingga semenjak malam setelah isya ia tiba di kediamannya.
Saat pak bahmi baru saja bangun dari tidurnya, ia sangat terkejut mendengar teriakan shinta.Pak bahmid pun bergegas bangun dan menuju asal suara shinta.
Ia terkejut melihat darah segar berceceran di lantai rumahnya, shinta yg terduduk sambil melihat genangan darah itu seakan syok.Pak bahmid pun menghampiri shinta, ia mengira darah tersebut berasal dari shinta.
"Nak km kenapa? Mana yg luka?" Tanya pak bahmid panik.
Shinta hanya menggelengkan kepalanya sambil terus terisak.
andira dan aqsa pun ikut keluar karena mendengar teriakan kk nya itu.Namun saat melihat darah yg berceceran di lantai andira dan aqsa tak berani mendekat.
Pak bahmid yg panik pun merasa kalau shinta baik baik saja, ia pun kembali melihat k arah darah itu.Di selidiknya, ceceran darah itu terdapat bekas tapak kaki, dan tapak kaki itu pun mengarah ke arah dapur yg terhubung dengan kamar mandi.
Pak bahmid pun mengikut jejak tapak kaki dari ceceran darah itu, sampai jejak itu menuju ke arah kamar mandi.
Setiba nya di depan kamar mandi, pak bahmid sangat terkejut, melihat tubuh sang istri tercinta terkulai lemas.
Dengan wajah yg pucat dan sedikit kesadaran bu lisa memanggil pak bahmid.Pak bahmid pun bergegas menggendong bu lisa dan membawanya ke kamar, namun darah dari badan bu lisa terus saja keluar, membuat bu lisa semakin lemah dan mulai kehilangan kesadaran.
Pak bahmi pun segera menelpon ambulance, menggunakan telpon rumah, saat itu pun di tahun 2003 telpon genggampun sudah muncul.
Pak bahmid pun kembali melihat keadaan istrinya g sudah tidak sadarkan diri, namum darah yg keluar dari tubuh bu lisa tak henti keluar, pak bahmid pun menyelidiki setiap inci tubuh bu lisa, mencari tahu dari mana darah itu keluar.
Setelah di selidiki ternyata darah itu keluar dari (maaf) kewanitaan bu lisa.
Andira dan shinta pun yg sudah tak bisa lagi menahan tangisannya langsung memeluk bu lisa, sedangkan aqsa yg masih polos hanya bertanya kepada pak bahmid."Pak, mama sakit apa? Kok banyak sekali darah nya?" Ucap aqsa.
Pa bahmid pun tak kuasa menahan air matanya.
" bapak gk tau nak, kita bawa mama ke rumah sakit yah"ucap pak bahmid berusaha tenang.Ambulance pun datang, pak bahmid pun segera menggendong kembali bu lisa dan membawanya ke mobil ambulance tanpa menunggu petugas itu menurunkan tempat tidur dorong nya.
Pak bahmid pun menyuruh shinta untuk menjaga adiknya, setelah nya ia akan mengabari dan menyuruh nya datang bersama adik adiknay menyusul ke rumah sakit.
Pak bahmid pun pergi bersama ambulance tersebut, para tetangga pun bertanya tanya apa yg sebenarnya terjadi.
Sampai banyak tetangga yg datang ke rumah shinta untuk menenangkan shinta, dan bertanya apa yg terjadi.
Shinta menceritakan semuanya.Para tetangga pun hanya bisa menenagkan dan menyuruhnya berdoa atas kesembuhan mama nya.
Aqsa yg saar itu merasa sedih karena melihat mamanya sakit,tiha tiba wawan datang untuk menghiburnya dan mengajaknya bermain.Wawan tahu apa yg harus di lakukan buat sahabatnya itu agar tidak sedih lagi,yaitu dengan mengajaknya bermain.
Shinta pun mengizinkan dengan syarat jangan lama dan jangan jauh mainnya.
Karena mungkin mereka akan ke rumah sakit.Wawan dan aqsa pun keluar untuk bermain, saking asyik bermain kesedihan aqsa mulai berkuang dan seakan ia bs melupakan hal yg baru saja terjadi terhadap mamanya.
Di tempat yg berbeda.
sesampai di puskesman bu lisa langsung di tangani dokter beserta perawatnya, bu lisa pun langsung di bawa ke ruangan UGD.Pak bahmid sangat panik dengan semua ini, niat ingin liburan bersama keluarga hilang begitu saja.
Dengan kondisi istrinya saat ini semua itu mustahil mereka lakukan.
Ia berniat saat meminta cuti, ia akan berangkdt sekeluarga untuk menjenguk anak kedua mereka, yaitu sandra yg sedang kuliah di luar kota.Pa bahmid hanya bisa berdoa akan kesembuhan istrinya.
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya dokter pun keluar menemui pak bahmid."Bagaimana kondisi istri saya dok?" Tnya pak bahmid.
"Alhamdulillah, kani sudah menangani dengan baik, istri bapak akan segera di pindahkan di ruang inap, namum saya memiliki kabar buruk buat bapak" ucap dokter menghentikan kalimatnya dengan wajah ragu
"Kabar buruk apa dok? Istri saya sakit apa?" Jawab pak bahmid yg mulai panik.
" istri bapak mengalami pendarahan hebat, di karenakan keguguran, untung saja bapak cepat membawanya kemari, namun kami sudah melakukan yg terbaik dengan mengutangi pendarahan istri bapak, dan satu hal lagi" ucap dokter menghentikan kembali kalimatnya.
"Apa sok?" Tanya pak bahmid singkat dengan wajah yg sangat lesu.
" istri bapak komplikasi pendarahana hebat tersebut membuat istri bapak terkena stroke, maaf pak kami akan melakukan yg terbaik buat istri bapak" ucap dokter tersebut dan beranjak pergi meninggalkan pak bahmid.Seakan tersambar petir, pak bahmid sangat terkejut mendengar ucapan dokter tersebut.
Iya mematung tak dapat berkata kata, air matanya pun langsung membasahi pipinya.Iya pun segera keluar untuk menuju telpon umum yg berada di depan rumah sakit, untuk menyuruh anak anak nya segera ke rumah sakit.
Di sisi lain, setelah mendapatkan telpon dari pak bahmid, shinta bergegas memanggil kedua adiknya dan menyuruh mereka untuk mandi.
Setelah aqsa mandi dan bersiap siap, sosok indah pun menghampiri aqsa.
"Nak tante boleh yah ikut jenguk mama km?" Ucap sosok sinta.
Aqsa hanya mengangguk.
Shinta dan andira pun sudah siap di ruang tamu sembari menunggu taksi yg sudah di pesannya melalui telepon.Saat taksi pun sudah berada di depan rumah, shinta mengunci pintu dan menyuruh adik adik nya bergegas masuk ke dalam taksi.
Mereka pun berangkat menuju rumah sakit.---------bersambung---------
KAMU SEDANG MEMBACA