8.

1 1 0
                                    

Setiba di rumah bu sitti, pak bahmid pun segera menceritakan kejadian tersebut pada bu sitti.
Bu sitti hanya tersenyum sembari berkata.
"Itu lah kelebihan yg di miliki, anak yg tak sempat di inginkan oleh istrimu itu akan menjadi sosok yg sangat berguna utk sesama nantinya, walau pun hidup yg dia akan jalani pastinya akan berat" ucap bu sitti dengan senyuman teduh.
"Tak perlu khawatir, seiring beranjak dewasa dia akan tahu cara mengendaikan apa yg telah di berikannya" lanjut bu sitti.
Pak bahmid hanya menggangguk mengerti sambil melihat aqsa.
Aqsa yg tidak mengerti dengan ucapan neneknya hanya duduk di pangkuan sang nenek.
"Nek,lapal aqsya mau makan" rengek aqsa
"Km lapar, ayo kt ke dapur utk makan, nak km jg ayo makan siang dlu" ucap bu sitti dan mengajak pak bahmid utk ikut bersama.

Setelah selsai makan aqsa pun terlelap di pangkuan neneknya.
Pak bahmid memikirkan tentang percakapan antara anaknya dan sosok yg di lihatnya tadi.
"Cari om arta" batin pak bahmid.

Masih larut dalam pikiran, tiba tiba pak bahmid di datangi oleh salah satu perawat rumah sakit.
Perawat itu mengabarkan bahwa hasil autopsi sudah keluar, pak bahmid pun pamit utk menuju ke rumah sakit, meninggalkan aqsa yg masih tertidur.

Setibanya di rumah sakit, pak bahmid menerima laporan hasil autopsi tersebut dan menuju ke Kantor Polres.
Utk segera melaporkan hasil autopsi tersebut dan menerima perintah selanjutnya dari atasan.

Setelah selesai,jenazah korban akan di kembalikan pada keluarga utk di kebumikan.
Pak bahmid pun kembali ke rumah bu sitti utk segera menjemput aqsa dan segera pulang ke desa tersebut.

Di perjalanan yg sudah memasuki daerah hutan.
Pak bahmid membawa kenderaannya dengan sangat hati hati.
Karena di pikir waktu sudah memasuki maghrib dan jalan yg masih bebatuan.

Aqsa pun dengan tenang duduk di boncengan dengan sambil melihat mobil jenazah tersebut yg berada cukup jauh dari jarak mereka.
Pak bahmid sengaja memberi jarak antara mobil tersebut, karena khawatir sosok itu coba berinteraksi dengan aqsa lagi.

Namun, hal yg di khawatirkan itu malah menjadi kenyataan.
Tetapi kali ini sosok yg di lihat aqsa bukan lah sosok korban tersebut melainkan sosok monyet.

"Pak, itu itu..." ucap aqsa sambil menunjuk pohon pohon yg mereka lewati.
Pak aqsa yg bingung, melihat ke arah yg di tunjuk oleh aqsa.
"Pak,itu ada monyet utih" aqsa kembali berujar.
Saat melihat ke arah yg di tunjuk, sontak pak bahmid terkejut dengan apa yg di lihatnya dan memberhentikan kenderaan nya .

Pak bahmid menatap sosok yg telah ikut berhenti di salah satu pohon.
Wujud sosok tersebut ialah monyet berwarna putih, dengan mata merah dan taring yg keluar.
Sosok itu cukup besar, seukuran badan manusia.
Tiba tiba dari belakang sosok itu muncul lah beberapa sosok lainnya namun agak sedikit kecil ukurannya.

Dengan perasaan agak takut pak bahmid bertanya pada sosok itu.
"Apa mau kalian?" Ucap pak bahmid mencoba menatap sosok itu melotot.
Sosok itu pun hanya menyeringai sambil mulai mendekati ke arah mereka.

Pak bahmid yg notabenenya cepat darag tinggi namun tetap saja ada rasa takut jika bertemu dengan hal semacam ini.
Dengan sedikit emosi tanpa berkata apa pun lagi dia mencabut pistol yg ada di sarung pinggangnya.
Mengarahkan ke arah sosok yg menuju ke arah mereka dengan berjalan perlahan, sedangkan sosok yg lainnya melompat ke pohon pohon.

"Pak, jgn di tembak,kasian onyet nya" ucap aqsa sambil memegang tangan pak bahmid.
Pak bahmid masih tetap menatap sosok yg menuju ke arah mereka dengan tajam walau pun sedikit gemetar.

Tiba tiba aqsa pun turun dari motor dan menuju ke arah sosok tersebut.
Pak bahmid pun terkejut dengan apa yg di lakukan oleh anaknya itu.
Ingin menahan tetapi anak itu sudah berjalan menuju sosok itu.
Pak bahmid bergegas memarkirkan motornya dan coba segera menyusul anaknya.
Tapi tiba tiba kakinya terasa seperti di tahan oleh sesuatu yg berat.

Aqsa pun tepat berada di hadapan sosok itu.
Sosok itu pun menatap aqsa dengan sedikit menunduk.
Aqsa pun tiba tiba mengelus tangan sosok itu yg di penuhi bulu putih.
" onyet baik, pelgi yah, anti bapak tembak.onyet nnti luka" ucap aqsa pelan dengan masih mengelus ngelus tangan sosok tersebut.
Sosok itu pun hanya mengangguk sambil tersenyum dan melihat kembali ke arah pak bahmid.

Pak bahmid yg di tatap oleh sosok itu kembali merasa takut karen sosok itu menatapnya dengan senyuman.
Tak lama sosok itu buka suara.
"Aku tidak punya niat jahat, aku hanya sekedar menyapa anakmu, aku tidak akan melukai kalian" ucap sosok itu dengan suara berat sedkit bergetar.

Kemudian sosok itu kembali menunduk utk melihat aqsa sembari memegang pipi aqsa.
"Nanti kita ketemu lagi" ucapnya sambil tersenyum.
Aqsa pun menjawab dengan anggukan.

Sosok itu pun berbalik dan pergi di kegelapan hutan, di ikuti dengan sosok sosok lainnya.
Pak bahmid pun segera berlari menuju aqsa saat kakinya sudah tak merasa berat.
Dia segera menggendong anaknya dan kembali menjalankan kenderaannya.

Mengingat mobil jenazah yg mereka buntuti sudah semakin jauh jaraknya.
Pak bahmid pun mengendarai motornya sedikit kencang,tak peduli lg dengan jalan berbatu.

Setiba nya di desa, pak bahmid ke rumah mereka utk segera memulangkan aqsa dan setelahnya kembali ke rumah keluarga korban utk mengantarkan jenazah korban tersebut.

-------bersambung-----

 THE DARKSIDE --Story of AQSA (Aku yang tak di inginkan, di anugrahi kelebihan).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang