Hari ini adalah hari pertama libur sekolah, setelah penerimaan raport dan penaikan kelas siswa siswi di kelas aqsa.
Pagi itu saat mentari pagi baru saja terbit, aqsa yg baru saja keluar rumah dengan penuh senyuman di wajahnya menoleh ke samping tempat ia berdiri, tak lain dia melihat ke arah rumah sahabatnya itu.
Menunggu kehadirannya dari balik pintu rumahnya.Tak berselang lama,dari balik pintu itu muncul lah seorang yg di tunggu aqsa sejak tadi.
Ia wawan the best friends untuk aqsa.
Dengan raut wajah yg masih setengah sadar iya berjalan pelan menuju kamar mandi.Iya,saat itu rumah wawan tak memiliki kamar mandi yg terhubung dr dalam rumah melainkan kamar mandi terpisah dengan bangunan rumahnya.
Aqsa yg memang suka menjaili sahabatnya itu, mendatangi wawan dan mulai mengendap ngendap dari belakang tanpa wawan sadari.Setiba nya di depan kamar mandi, baru saja ingin membuka pintu.
Aqsa tiba tiba teriak dari arah belakang wawan sambil menghentakan tangannya di punggung wawan.
Wawan yg sangat terkejut,reflek mengeluarkan jurusnya.
Aqsa tertawa puas melihat tingkah temennya itu, dari expresi wajah wawan, yg tdnya lemas dan masih agak sedikit mengatuk, tiba tiba berubah dengan wajah yg panik.
Seakan kembali segar karena rasa terkejutnya tanpa perlu lagi mencuci muka."Monyettttt........... kebiasaan ngaggetin....." ucap aqsa kesal.
"Ahahaha... g mna udh sadar sepenuh nya? Canda aqsa.
"Dah ahh... mau boker aku, mau ngikut tmenin k dlm?" Ajk wawan.
"Ogaahhhh...." jwb aqsa sngkt.Setelah beres dari kamar mandi, wawan pun menyusul aqsa yg berada tepat di halaman balai desa.
Di situ lah tempat mereka berkumpul bersama teman teman lainnya untuk bermain.Namun saat itu,mugkin karena masih pagi, mereka hanya berdua di halaman itu sambil menunggu teman teman lainnya.
Mereka pun bercanda dan tertawa seperti yg selalu mereka lakukan.Para tetangga pun hanya menggeleng gelengkan kepala melihat tingkah kedua anak anak itu yg selalu saja ceria namun sedikit berisik dengan tawa canda mereka.
Teman teman yg lainnya pun datang ikut nimbrung, dari rika,anjas,firda,elfan,elmin,zuwal,madan,dan yg paling mungil di antara semua ia lah irzan.
Mereka pun mulai berbagai macam permainan.Hingga pada jam siang, mereka berhenti dan segera pulang untuk makan siang.
Sampai pada waktu sore hari ketika jam menunjukan akan segera menyambut adzan maghrib, mereka pun berkumpul kembali untuk melanjutkan permainan mereka.Namun permainan yg mereka pilih adalah petak umpet batu.
Mereka membuat lingkaran dan mencari batu yg bentuknya agak sedikit melebar.
Mereka pun memulai permainan itu dengan berusaha melempar batu kedalam lingakaran tersebut.Dan jika salah satu batu dari mereka tak masuk ke dalam lingkaran maka dialah yg akan mencari keberadaan teman temannya yg bersembunyi.
Kesialan itu pun di dapatkan oleh elmin.
Setelah terpilih, teman temannya yg lain pun berlari untuk mencari tempat persembunyiannya sebelum batu batu yg sudah di lempar pada lingkaran itu di susun rapih.Aqsa dan wawan, ia mereka selalu bersama, memilih tempat persembunyian dengan bersama sama.
Mereka memilih tempat di kediaman bu elis, yg memiliki rumah papan yg mempunyai tiang tinggi sehingga di bawah rumah tersebut bisa di bilang kolong kata orang orang setempatku.Saat memasuki kolong tersebut, wawan sempat ragu akan suasana di dalam kolong rumah tersebut.
Cahaya yg berada di tempat itu sangatlah minim, di tambah matahari yg sedikit lg akan tenggelam membuat kolong rumah itu semakin bertambah gelap.Namun tidak bagi aqsa, aqsa memang orang yg termasuk berani dengan pikiran "bodoh amat"nya. Menerobos masuk ke dalam, masuk lebih dalam kearah bagian yg lebih dalam dan lebih gelap.
Wawan hanya mengikuti saja dengan menelan ludahnya.
Aqsa mencari celah agar bisa melihat elmin yg sedang berusaha mencari mereka, setelah di rasa ia bisa mendaptkan celah untuk mengintip keberadaan elmin, aqsa pun menahan tawanya karena melihat elmin kebingungan mencari mereka.Namun tidak dengan wawan yg sedari tadi hanya diam, tak banyak gerak mau pun bicara.
Wawan merasakan suasana di kolong rumah itu seperti berubah, apa lagi surau masjid sudah mengumandangkan pengantar adzan.Wawan memang bisa merasakan hal hal tersebut namun ia jarang melihat hal seperti itu, terkecuali kehendak dari sosok yg ingin tampakan diri ke dia untuk bisa melihatnya.
Dengan perasaan yg mulai was was, tanpa memberitahu aqsa.
Wawan pun menoleh ke belakang, di mana di samping tumah tersebut terdapat tanah kosong, yg di jadikan tempat penyimpanan mobil angkot ronsokan, namum d situ juga memiliki 6 batang pohon pisang.Samar samar dari arah pohon pisang tersebut wawan melihat sekelebat bayangan putih.
Ia pada dasarnya wawan orangnya penakut, langsung menoleh ke arah lain untuk tidak melihat nya, namun yg namanya manusia pasti mempunyai rasa penasaran yg besar, ia pun menoleh kembali ke arah pohon pisang tersebut.Dan sosok yg di lihatnya itu semakin terlihat jelas wujudnya.
Rambut panjang berantakan, mata yg putih semua, wajah yg sangat pucat, tinggi dan memiliki,(maaf) buah dada yg tidak normal.Sosok itu melambai lambaikan tangan kepada wawan seakan memanggilnya untuk mendekat.
Anehnya wawan pun saat itu seakan menurut dan mendatangi sosok itu.Aqsa yg tidak sadar akan itu, yg hanya menahawan tawa kecilnya karena hanya dia dan wawan yg belum berhasil di temukan oleh elmin.
Aqsa tak sadar kalau wawan sudah tidak berada di belakangnya.
Saat menoleh ke belakang,untuk memberitahukan bahwa tinggal mereka yg belum di temukan,namun sosok wawan tak ada di belakangnya.Aqsa sempat kesal dengan saat itu, ia mengira si wawan akan mengerjai nya lagi.
Namum di cari cari di semua penjuru kolong rumah tersebut, ia tak menemukan wawan.Dengan bingung ,aqsa keluar dari tempat persembunyiannya dan segera menghampiri teman temannya yg lain.
Aqsa pikir, toh bukan dia yg akan menjadi berikutnya untuk menjadi yg akan mencari yg sedang sembuyi.
Karena orang pertama yg ketahuan kedapatan tempatnya maka itu lah yg akan menjadi pencari selanjutnya.Namun saat melihat ke arah teman temannya.
Iya tidak menemukan wawan, aqsa yg bingung coba bertanya pada teman temannya.
"Wawan mana? Sudah pulang kah dia?" Tanya aqsa.
"Lah bukannya tadi kalian lari bareng buat bersembunyi?"ucap si zuwal.
"Iya tadi bareng,tapi tiba tiba ilang dia, apa mungkin udah balik yah? Takut kena amuk emaknya? Ucap aqsa lagi.
Di jawab dengan anggukan bahu oleh teman temannya.Aqsa pun berinisiatif ke rumah wawan untuk menyusulnya.
Namun belum saja bertanya pada pak ucok, bu miya langsung bertanya kepada aqsa.
"Aqsa,wawan di mna? Tadi kamu main sama dia kan?" Tanya bu miya
"Loh? Iya tante tadi emang main aku, tapi tiba tiba dianya ilang, makanya ku susul k sini, kirain dia udah balik" jawab aqsa sedkit heran.
"Kalian emang main ap tadi? Mana udah masuk maghrib gini? Bu miya kembali bertanya.
"Petak umpet tant" jawab aqsa singkat.
Mendengar itu pak ucok sedikit terkejut, bu miya pun terlihat terkejut."Kalian main petak umpetnya tadi di mana?" Tanya pak ucok yg tiba tiba raut wajahnya berubah seperti panik.
"Kami berdua tadi ngumpetnya di bawah kolong bu elis" jawab aqsa santai.
Mendengar itu bu miya dan pak ucok terkejut mereka saling pandang.------------bersambung-----------
KAMU SEDANG MEMBACA