Jangan lupa follow, vote dan komen sebanyak banyaknya, share juga yaa ke teman teman kalian
Happy reading
🐊🐊🐊
•••••
Beby memundurkan wajahnya, namun tangan Vano melebih dulu menahan tengkuk nya
"Ka-ak" gugup Beby
Kemudian satu tangan Vano menyentuh tepat di bibir Beby dan semakin memajukan wajah nya "by....." Lirih Vano
Beby memejamkan matanya, menunggu apa yang akan dilakukan Vano selanjutnya, ia sudah pasrah, mau berontak pun badan nya tiba tiba kaku dan gugup, entah lah
"Ngapain merem!" Heran Vano "ooh...jangan jangan Lo ngiranya mau gue cium ya kan!" Ucap Vano dengan smirk nya, Beby yang memejamkan matanya dengan jantung yang berdetak kencang pun langsung melotot seketika dan menjauhkan wajahnya
"Orang gue mau nge-lap busa yang ada dibibir Lo kok" jelas Vano diselingi kekehan, yang mendapat tabokan dari Beby
Yang sebelumnya Beby merasa gugup kini hilang seketika mendengar kata Vano, bergantikan dengan rasa kesal "Sialan Lo!"
Masih dengan kekehan nya Vano berucap "Lo mau dicium? Yaudah sini gue cium" Vano mendekatkan kembali wajahnya "Sini cepet, gue cium"
"Abis cium, kita lanjut proses....yaa"
Sontak beby melempar bantal ke Vano "cium tuh bantal sekalian proses nya!" kemudian merebahkan tubuhnya membelakangi vano dan menutup seluruh tubuhnya dengan selimut
"Ngambek! Masa gara gara ga dicium ngambek" desah Vano "padahal kalo bilang mau cium juga pasti gue turutin"
•••
"Suutt...jangan blisik" ucap lelaki kecil bernama Reno itu
"Caca jangan ambil itu, nanti di marahin Abang Vano" gio mengambil benda yang berada di tangan si kecil Caca
Ya saat ini sekarang mereka sedang berada di dalam kamar Vano, karena pintu yang tidak dikunci jadi memudahkan mereka untuk masuk kedalam nya
Tanpa memperdulikan sipemilik kamar yang asik terlelap dengan memeluk sang istri nya tanpa menyadari kehadiran tiga bocah kecil yang diam diam menyeludup kedalam kamar, sudah duapuluh menit mereka disana entah apa yang sedang mereka lakukan
"Aaaa no no ain" heboh Caca saat gio mengambil remot AC yang entah caca temukan dimana
"Jangan Caca, nanti dimalahin Abang sama kakak" nasehat Reno yang sedang mengobrak Abrik laci kamar Vano entah mencari apa
"Aaaaa...ain aban, Caca au ain" jerit Caca "aaaa...." Caca ingin menangis dan mengambil kembali remot AC itu
"Ga boleh nangis, suut nanti Abang Vano sama kakak Beby bangun" ucap gio kepada Caca namun tangannya masih menjauhkan remot AC dari jangkauan caca
"Huaaa...hiks...ain...huaaa" pecah tangis Caca saat tidak mendapatkan kembali mainan nya
"Apa nih" gumam Reno saat menemukan satu kemasan kotak dari laci nakas Vano, kemudian membuka nya "wah balon" girang nya
"Bang gio, ada balon tiupin bial caca nda nangis lagi" Reno memberi isi dari kemasan itu kepada gio
"Dapet dari mana?" Gio penasaran dan mebolak balik benda yang disebut balon itu
"Dapet situ" Reno menunjuk nakas "cepet tiup, bial dia nda nangis"
"Tiup nya gimana yaa" bingung gio "ini nya ya ditiup" gio mencoba meniup benda itu dan ya akhirnya melendung menjadi bulat seperti balon, walaupun warna nya bening
KAMU SEDANG MEMBACA
MR. CROCODILE
Teen FictionAllora Bebytha Renjani, remaja 18 tahun yang dijodohkan dengan kakak kelas sekaligus kakak dari sahabatnya yang bernama Gevano Rajendra Adibrata, laki laki yang dijuluki ketua dalam perbuayaan, karena setiap melihat perempuan cantik, vano bagai bua...