5 : lima 🐊

335 27 5
                                    

Jangan lupa untuk follow, vote dan komen sebanyak banyak nya

Happy reading guys

🐊🐊🐊

•••••

Pagi ini diruang makan rumah Vano, mereka semua sedang sarapan minus Baskara yang tidak hadir karena sudah lebih dulu berangkat ke kantor, Indira yang akan ke butik, sedangkan Vano dan gia pergi kesekolah

Indira lebih dulu menyelesaikan sarapannya kemudian mengambil tissue untuk mengelap mulutnya "vano, nanti pulang sekolah ajak Beby ke butik mami yang dipusat, mami tunggu disana"

"gia nanti kamu berangkat Beteng Abang, belajar yang bener" Indira berdiri mengambil tas nya yang berada di meja "mami berangkat dulu, assalamualaikum"

Setalah menjawab salam mereka berdua kembali melanjutkan sarapan, kini hanya tersisa Vano dan gia dimeja makan "udah belom?" Tanya gia

"Gia udah, ayo berangkat" ajak gia

Vano melirik jam tangannya "nanti dulu, masih jam setengah tujuh"

"Terus mau berangkat jam berapa? Jam tujuh udah masuk" geram gia

"Jam tujuh kurang seperapat" santai Vani disela kunyahan nya, gimana ga lama coba orang Vano makannya sambil main hp

"Keburu bell masuk ih!"

"Ga bakal" jawab Vano meyakinkan

"Ayo ih berangkat sekarang aja buruan" kesal gia

"Yaudah sana berangkat sendiri"

"Bang vano ayo nanti terlambat" ucap gia yang sudah mencak-mencak "nanti dihukum, gia gamau dihukum"

"Ga akan giana"

"Eeee Abang.....ayo berangkat sekarang" rengek gia menarik narik lengan seragam Vano yang duduk disampingnya

"Ayo Abang eeee.....nanti terlambat" rengek gia yang sudah berkaca kaca, bagi gua yang selalu berangkat pagi tentu saja jam segini sudah terlalu siang untuk jam berangkat kesekolah, gia paling lambat berangkat kesekolah ya jam setengah tujuh itupun menurut gua dia sudah kesiangan

"Ck ayo cepet" ucap Vano setalah menegak habis susunya, takut adiknya keburu nangis dan makin ribet

Gia mengusap matanya dan buru buru berdiri kemudian berjalan mengikuti langkah kaki Vano

Tak lama mereka sampai di sekolah dengan keadaan pintu gerbang yang masih dibuka "liat? Belom masuk kan?" Vano menatap gia di sepion motornya

Jarak yang seharusnya ditempuh selama belasan menit hanya menjadi beberapa menit ketika Vano yang menempuh menggunakan motor sport nya, bagaimana tidak sedangkan Vano membawa motor nya gila gilaan dengan kecepatan tinggi, bagi orang yang pertama kali dibonceng Vano mungkin langsung shock dan kapok dibonceng oleh vano

Tidak dengan gia yang sudah terbiasa, walaupun kadang masih sering kaget jika Vano ngegas motornya tiba tiba, diberi tahu pun Vano tetap saja tidak mendengar nya

Dengan gia yang masih kesal kepada Vano karena hampir sepanjang perjalanan bahkan sampai tiba disekolah gia selalu menampilkan wajah cemberut nya, belum lagi rambutnya yang berantakan dan kusut seperti kondisi wajahnya saat ini, walaupun gia menggunakan helm tapi tetap saja rambutnya terkena angin yang dibagian tidak tertutup helm nya apalagi ketika melepas helm nya pasti rambutnya langsung kemana mana dan tidak tertata rapih seperti sebelumnya

"Kenapa lagi sih?! Ngambek Mulu perasaan" decak Vano yang melihat gia yang masih berdiam diri dan belum turun juga dari atas motornya

Mata gia berkaca kaca siap menumpahkan air mata nya dengan tangan yang berusaha membuka pengait helm nya asal asalan, melihat gia yang kesulitan tangan Vano terulur membantu gia melepas helm nya,  dan melihat penampilan adiknya yang kacau Vano manjadi tidak tega, kemudian tanpa diminta Vano merapihkan rambut adiknya menyisir menggunakan jari jari tangannya

MR. CROCODILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang