Donghyun : Musim Kawin

61 7 2
                                    

Penipuan Geonhak rupanya berujung petaka.

Petaka untuk alpha itu, para omega kan hanya menjalankan tugas mereka. Jadilah sekarang Geonhak kena semprot habis-habisan, mulai dari Chanmi yang terus mengoceh, Hyunmi yang tanpa ampun melompati tubuhnya, ditambah Hwayoung yang memukulinya dengan tenaga ekstra.

Mereka baru berhenti setelah Hwanwoong berhasil membujuknya dengan ikan bakar berbumbu, kerang dan udang yang berhasil ditangkap para siren itu. Bahkan Donghyun akhirnya memasak menu tambahan karena tahu Hyunmi yang sedang badmood bisa mengamuk berhari-hari.

Oke, itu hiperbola, maksudnya adalah mengambek.

... meski itu sama menyeramkannya, sih.

"Sudah selesai, marahnya?" tanya Donghyun, menggaruk belakang telinga Hyunmi. Telinga hybrid itu sempat kemasukan air dan akhirnya menangis setelah puas membalaskan dendamnya pada Geonhak. "Masih sakit tidak?"

Hyunmi menggeleng, mulutnya penuh dan ia lebih sibuk mengunyah ikan bakar buatan Hwanwoong. Sesekali melirik Chanmi yang sudah heboh dengan udangnya, lalu Hwayoung yang memilih untuk memakan kerang alih-alih ikan bakarnya.

"Rambutmu basah sekali,"

Hyunmi melirik sinis satu-satunya alpha di sana, menyiratkan dendam kesumat yang rasanya harus ia balaskan saat itu juga. "Awas saja dasar kau alpha menyebalkan tidak laku." Ketusnya. Kemudian lanjut memakan kerang yang baru saja Donghyun pisahkan dari cangkangnya.

Donghyun sendiri menyikut si hybrid, "jahat sekali," tegurnya, "kau kan juga butuh mate."

Kunyahan si hybrid langsung berhenti, "dan itu terjadi jika kau sudah mendapatkan mate."

Setelahnya hanya keheningan.


~~


Donghyun menghela nafas, tatap Hyunmi yang sibuk dengan tubuhnya. Ekor hybrid itu bergerak tanpa tujuan, bersama dengan telinga yang menutup gelisah.

Pasti sedang musim kawin. Dan itu berarti, Donghyun yang harus mengalah.

"Hyuuunnnn!"

"Iya, Hyunmi—astaga jangan di sini,"

Terlambat, Hyunmi sudah membasahi celana Donghyun, ditambah tangisan frustasinya. Jelas yang lebih tua dibuat kalang-kabut, ia tak sempat mengirim pesan pada Geonhak. Sehingga berteriak dari dalam pondok kayunya menjadi opsi pertama.

Geonhak yang sadar dengan teriakan Donghyun, nyaris saja membuka pintu, namun gagal seiring dengan tangisan Hyunmi dari dalam pondok. Menyahuti teriakan Donghyun dengan suara beratnya.

"Sudah sudah, itu Geonhak akan mencarikan kepiting."

"Aku tidak mau, argh!" Hyunmi sulit ditenangkan, ujungnya akan menangis lagi seperti yang sudah-sudah. Musim kawin adalah masa paling menyebalkan menurutnya, semenjak ia sadar bahwa hybrid sepertinya mungkin akan memiliki 5 atau 7 anak.

Hyunmi hanya tak ingin meninggalkan Donghyun.

"Sabar sebentar ya, aku akan menarik selimut, aku tidak akan tidur sampai kau tenang."

Tak ada sahutan, tentu saja, Hyunmi hanya ingin menangis di sepanjang harinya. Meringkuk seperti bayi-bayi merah hybrid, membasahi kaus depan Donghyun dengan airmata, atau yang terburuk—dia akan menempel dan membasahi bagian bawah pakaian si omega beberapa kali.

Donghyun sendiri sudah paham benar apa yang harus dilakukannya. Menenangkan Hyunmi, melapisi bagian bawahnya dengan kain dan mengganti bawahannya sendiri, lalu berbaring dan membiarkan hybrid itu menempelinya sampai selesai masa.

"Apa kalian tak punya obat? Seperti para omega di pack-ku?"

"Aku hybrid, bodoh. Tidak ada obat, kami hidup seperti ini, dan hanya akan mengerang kesakitan tanpa bisa memilih siapa yang akan mengawini kami."

"Mate?"

"Bukan. Siapapun hybrid jantan bisa mengawini hybrid betina—kalau dia mau, dan jika jantan itu meninggalkan betina, tidak akan terjadi apapun. Hanya kami yang harus menanggung rahim kami sendiri."

Pelukan itu mengerat, bersama dengan keluhan berikutnya. Hanya Donghyun, nafas sakit Hyunmi, dan hujan yang telah menyelimuti Souven.

Star Lost || PacaDong x ChanMin x RaWoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang