Hwanwoong

144 18 2
                                    

Jika Donghyun dan Seungmin harus lari. Maka omega satu ini terusir dari kelompoknya.

"Kamu hanya omega gagal!"

Kalimat itu terngiang dalam pikiran. Rupanya mengganggu si bulu berbintik yang pulas di sebelahnya.

Meong~

Omega itu tersenyum sedih, "Sedang hujan di luar."

Mereka tengah berada di dalam gua, usai memastikan tempat itu aman untuk beristirahat barang sebentar.

Si hybrid berubah wujud, duduk dengan ekspresi tertekuk. Tubuhnya yang hampir setara dengan si omega terayun ke depan. "Hwanwoong... jangan khawatir." Suaranya lirih, tertelan hujan yang turun deras malam itu.

"Sudah, kita harus istirahat."

"Hwanwoong—"

"Kau tidak bisa tidur lagi?"

Hybrid itu—Hwayoung, mengulum bibir. Ia tahu pasti perasaan omega itu sedang buruk, karena sinyal pikiran mereka sedang terganggu.

Hwanwoong hendak berbalik ketika jemari Hwayoung menahannya.

"Kau lapar?"

"Boleh... peluk?" Hwayoung bicara pelan, "Udaranya dingin."

Omega itu tersenyum, membuka lengan, biarkan Hwayoung masuk dalam dekapan. Berbagi hangat dalam kesedihan mereka.

"Hwayoung,"

"Iya?"

"Jangan pergi,"


~~~


Hwanwoong bertemu dengan Hwayoung di usianya yang ke-10. Waktu itu melihat hybrid yang tengah menyudut. Tadinya ia pikir hybrid itu jantan, mengingat bulu dan perawakannya yang serupa hybrid jantan.

Namun ketika ia mendekat, hybrid itu rupanya telah berubah wujud. Pandangan mereka bertemu, siratkan tanda yang sama—sedang sama-sama terluka.

Hwanwoong yang kerapkali disebut omega gagal, lalu Hwayoung yang tak memiliki tubuh layaknya jenis hybrid betina lainnya. Tak ada uluran tangan pada pertemuan itu. Pun Hwayoung yang buru-buru pergi, tak berani untuk mendekati Hwanwoong.

Senja selanjutnya, dan berikutnya lagi, Hwanwoong hanya bisa memandang punggung Hwayoung. Begitu rapuh dan terluka, sekali waktu ia lihat Hwayoung berteriak, waktu lain hybrid itu terduduk lesu.

"Kau mau?"

Hwayoung lebih muda daripada Hwanwoong, namun tubuhnya hampir setara dengan omega itu. Hwanwoong baru sadar ketika mereka berdiri berdampingan.

"Tidak." Tolak Hwayoung, menjaga jarak dari si omega, lantas bersiap pergi. "Duluan,"

"Tunggu!"

Hwanwoong tak mau menyerah. Sudah cukup para anak-anak pack tak ada yang mau berteman, tidakkah hybrid ini ingin menyambut ulurannya?

"Aku Hwanwoong!"

Hwayoung mengeryit. Tatap si omega dengan pandangan aneh. "Baik. Selamat tinggal, Hwanwoong."

Diantara mereka tak ada yang suka berbasa-basi, sebabkan pertanyaaan pertama yang keluar adalah, "Apa yang terjadi, jika kau harus pergi?"

Bersama adalah jawabannya. Hwanwoong baru sadar dengan si hybrid yang menyelamatkannya ketika masa heat—meski Hwayoung tak berhenti mengomeli keringat si omega yang terus membasahi tubuhnya.

Hadiah pertemanan mereka adalah kalung batu zamrud yang ditemukan Hwanwoong dalam perjalanan mereka. Omega itu tak berhenti tersenyum ketika melihat hybrid-nya melompat-lompat riang.

Hwayoung mudah tersentuh.

"Terima kasih banyak Hwanwoong!" hybrid itu memeluk erat si omega, "Aku akan melindungimu dengan lebih baik lagi setelah ini!"

"Itu bukan hadiah untuk kerja keras. Itu hadiah pertemanan kita." Hwanwoong menunjukkan miliknya.

Dan Hwayoung tak pernah lebih bahagia daripada itu.


~~~


"Kapan kita makan?"

"Kau baru saja menghabiskan daging rusa itu."

"Hwanwoong... aku masih lapar."

Omega itu berhenti mengunyah, sisihkan bagiannya. "Kalau kau kenyang, aku akan susah membawamu di punggung."

Hwayoung nyengir, "Aku akan jalan sendiri kali ini."

"Asal jangan terlalu gemuk saja, bisa-bisa aku mengiramu hamil nanti."

"Diam ya pendek."

Ingatkan Hwanwoong agar tidak menyumpalkan daging rusa itu langsung ke mulut hybrid-nya—yang memiliki mulut tajam.

Sialnya lagi, dia selalu benar.

Star Lost || PacaDong x ChanMin x RaWoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang