3 = 0

63 7 0
                                    

Donghyun terus meyakinkan dirinya bahwa ia hanya bermimpi. Tapi hangat tubuh Youngmin, telapak tangan besarnya yang merangkul pinggang, juga nafas berat dibalik wajah damainya. Ia tahu Hyunmi telah pergi, meski sebagian dirinya tidak mau mengakui itu. Pikirannya masih bisa meraba kemana hybrid itu berlari, meski beberapa kali terputus.

"Argh," keluhannya tidak berhenti, bagian lehernya terobek. Dan ketika ia mengendus feromon di udara, keseluruhannya adalah milik Youngmin.

Abaikan rona di wajah, kesadarannya menampar lebih cepat, buat ia bergegas bangkit dan menyambar pakaian. Ingin menyusul hybrid-nya selagi dalam jangkauan.

Hei, Hyunmi itu buta arah, ingat?


~~


Kondisi yang sama berlaku juga di pondokan khusus pack, Seungmin yang tak kuat berlari ke sana, dan Chanmi sendiri tak berusaha menahannya. Malah akhirnya hybrid itu ikutan pergi setelah berhasil menenangkan dirinya. Menyusuri hutan di malam hari tanpa siapapun di sisi.

Kondisi hutan tidak begitu buruk ketika dua hybrid ini berlari masuk. Cuaca memang dingin, tapi mereka bisa dengan mudah berlarian kemanapun mereka mau. Chanmi dan kemampuan dasarnya masih bisa menakar kemana ia harus berjalan, sementara Hyunmi yang dasarnya sudah payah memilih untuk berjalan ke tepi dan melihat arus air.

Hanya saja, kali ini ia berjalan ke arah sebaliknya, ujung dari arus mengarah ke Souven (Youngmin selalu berisik soal ini) dan sebaliknya adalah tepi yang lain.

Meneguk ludah, peranakan ragdoll itu melompat-lompat, maniknya terus mencari-cari ikan atau kacang-kacangan jatuh yang bisa ia makan. "Pasti enak kalau ada Donghyun," pikirnya seketika. Wajahnya murung mengingat bagaimana ekspresi putus asa Donghyun semalam, juga raut bersalah dari Youngmin sebelum ia menutup pintu.

Hyunmi tidak ingin egois, melihat Youngmin dan Donghyun menderita ketika dirinya hadir, padahal mereka sudah saling menyadari. Menahan seluruh rasa sakit agar mempertahankannya di sana.

"Tenang hybrid manis, kau akan baik-baik saja." Hibur Hyunmi, menatap langit yang hari itu kelabu. "Moon Goddess, jangan kembalikan aku pada mereka."

Bohong kalau ia tidak sedih, apalagi perpisahan mereka bukan dengan cara yang baik. Sebab dirinya langsung lari begitu saja usai menghindari tangkapan Donghyun. Hybrid itu menggigit bibir, mencoba untuk terus berjalan melawan arus.

Namun semakin ia jauh, semakin bertambah juga kesedihannya.


~~


"Seungmin ... Chanmi lap—ah iya ... Seungmin tidak ada."

Chanmi kesulitan kali ini, terbiasa bersama Seungmin membuatnya kebingungan menghadapi banyak hal. Baru saja ia bisa turun dari pohon, usai menghindari kawanan wolf yang nampak marah dalam pelarian mereka.

"Hyunmi dan Hwayoung mencari Chanmi tidak ya?" ia bertanya-tanya, ekornya berkibas dengan kaki yang terus meniti jalan. Lebih berhati-hati sekarang. "Kan Chanmi tidak ikut mereka sarapan."

"Hari ini apa? Sayuran Geonhak lagi?"

"Atau ikan bakar? Biasanya Changbin baik sekali mau bakar ikan."

"Seungmin pasti lagi membujuk para siren ya ...,"

Monolog Chanmi terlalu sedih untuk diteruskan, hybrid itu benar-benar tak ingin melawan hukum dengan tetap tinggal di sisi Seungmin—meski dia akan sujud syukur kalau itu bisa terjadi. Namun untuk berpindah omega, ia juga tak mau. Sehingga tujuannya sekarang hanyalah menemukan hybrid jantan, memiliki keluarga yang bahagia, tinggal di pondokan dan menemukan cara baru untuk tahu arah.

Chanmi menghela nafas, setelahnya duduk dengan raut wajah murung.


~~


"SERIUS?!" ekor Hwayoung menegak, maniknya membulat untuk beberapa saat. Daritadi ia mencari keberadaaan 2 kawannya, dan membuat panik satu pack karena mereka juga baru sadar dengan Chanmi dan Hyunmi.

"Aku tidak bisa!" Seungmin mulai menangis, langsung menarik Hwanwoong untuk ikut ia mencari Chanmi. "Aku akan mencarinya, kalian makan duluan."

"Seungmin, hei ... kalian berdua belum makan," Youngjo menahan kedua omega itu, berikut hybrid-nya yang juga ikut menangis. "Hwayoung ... kau harus makan, aku akan temani kalian mencari Hyunmi dan Chanmi nanti, ya?"

"Kau yakin Hyunmi pergi?" Woojin mengeryit ketika menghitung jumlah anggota, "Donghyun dan Youngmin juga tidak ada, mungkin saja mereka jalan bersama."

"Aku lihat Hyunmi pergi tadi malam," Minho melapor, "ingin kukejar, tapi tubuhku sulit bergerak. Dia terlihat panik."

Hwayoung tertawa pahit, menatap Hwanwoong dan Youngjo yang berdampingan.

"Lihat? Itu yang terjadi kalau aku lepas tangan."

Star Lost || PacaDong x ChanMin x RaWoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang