Donghyun

337 25 0
                                    

Si omega menarik nafas. Pandang langit malam bersama hybrid-nya, "Aku tidak percaya ini." Suaranya menghilang, tertelan kegelapan malam. Syukurlah si hybrid memiliki pendengaran yang cukup tajam, segera buntalan berbulu itu menoleh, telinganya bergerak.

"Maaf," cicitnya, merasa bersalah dengan keadaan mereka. Kalau saja ia tak mengusulkan ide begini, pastilah Donghyun—

Menjadi persembahan

Baiklah, sepertinya memang ini ide terbaik sekaligus terburuk yang mereka miliki, kabur dari pack dan berkelana tanpa tujuan. Si hybrid berhasil merobek tengkuk omega-male itu dengan cakarnya. Dan sekarang, mereka sudah resmi menjadi duo tanpa pack.

Kelelahan sudah tergambar sempurna di wajah, Donghyun—si omega, baru saja selesai dari masa heat-nya.

Seharusnya ia sedang beristirahat.

"Donghyun?" Hyunmi menepuk lengan si omega, "Setelah ini kemana?"

Kemampuan Donghyun sebagai penunjuk arah menyelamatkan mereka, bersama dengan Hyunmi yang lebih pandai berburu. Pelarian mereka baik-baik saja, untuk saat ini.

Dan sekarang, Hyunmi lebih memikirkan Donghyun untuk heat berikutnya. Jelas mereka tak dapat lagi tidur sepanjang hari seperti dulu, setidaknya mereka butuh tempat berlindung.

Yang lebih besar tersenyum kecil, "Selatan," telunjuknya menggambar panah di udara, dan si hybrid hanya bisa menatapnya kebingungan.

"Serius ke selatan?" nadanya terdengar khawatir, "Donghyun kita bahkan belum sampai pusat hutan, akan lebih banyak pack lagi yang harus kita lewati."

"Daerah Selatan sudah yang paling aman." Si omega bersikukuh. Bercerita soal buku yang pernah ia temukan di lemari seorang seer.

"Di sana kosong, kita bisa membangun pack sendiri."

"Tapi—" Hyunmi dibuat panik, "itu... heat-mu bagaimana?" suaranya melirih.

Donghyun mengangkat bahu, "Setidaknya lebih baik daripada menjadi persembahan."

Jemari Hyunmi menyusuri leher Donghyun, memeriksa luka si omega dan memperhatikan bulan sabit di langit. "Kita harus pergi lagi."

Donghyun mengangguk. Mengubah wujudnya, dan membiarkan si hybrid melompat naik. Lalu berjalan menyusuri gelapnya hutan.


~~~


Hyunmi tengah menjilat-jilat bulunya ketika Donghyun datang dan membuat keributan.

Bukan, ini bukan Donghyun yang berteriak atau melolong. Melainkan tangannya yang iseng mengangkat si hybrid dan memasukkannya—

Hybrid itu langsung mengamuk di tempat. Loncat dan mencakari lengan bawah Donghyun untuk melampiaskan kekesalannya. Selanjutnya kabur dan menatap si omega penuh dendam.

"HAHAHAHA! HYUNMI EKOR—HAHHAHA!"

Bulu Hyunmi basah seketika, maniknya menajam dengan ekspresi mengerikan andalannya setiap kali marah.

Jika tadi dia terlihat seperti bola bulu, sekarang bentukannya mirip tikus got.

Bahkan ekor itu tak terlihat empuk, malah kurus seperti ranting po—"DASAR OMEGA MENYEBALKAN!! TIDAK KUCARIKAN IKAN LAGI KAU!!" amuknya lewat telepati.

"Biar saja," Donghyun menjulurkan lidah, "aku bisa cari rusa sendiri."

Omega itu senang saja menggoda hybrid-nya, biasanya ia tak dapat menggoda Hyunmi—paling-paling menghinanya gemuk—yang biasanya berakhir dengan hybrid itu akan diam berhari-hari.

Kemudian luluh dengan makanan, biasanya ikan atau gula-gula melati.

Donghyun masih di dalam air, memperhatikan hybrid-nya yang mulai mengeringkan tubuh. Kemudian berubah wujud dan kembali menatapnya asam.

"Hyunmi,"

...

"Hei,"

...

"Heh gembul!"

"Apa, sialan?!" balas hybrid itu marah, "sudah puas menghinaku?"

Omega itu tertawa, "hybrid-ku marah~" godanya.

Hyunmi yang asli sebenarnya cukup pemarah, meski ia lebih sering mengamuki hal-hal lain. Tapi Donghyun sudah cukup hapal dengan kelakuan kucing gembul satu ini.

Digaruknya belakang telinga Hyunmi, dan hybrid itu meresponnya dengan omelan. "Bisa diam tidak?" semprotnya.

"Apa, sih?" Donghyun masih saja menggoda Hyunmi, "Kau menghalangi makanannya."

Hybrid itu segera berbalik—kemudian sadar dia dikerjai lagi.

Yang lebih besar sudah mau tertawa, sebelum akhirnya yang pendek lompat dan nyaris mengeluarkan cakarnya.

"Hei hei! JANGAN KELUARKAN CAKARMU! HYUNMI!!"

"MATI SAJA KAU DONGHYUN!!"






Eum... hai? Peppermint agak gugup nerbitin ini, RL segitu parah akhir-akhir ini. Dan sepertinya ini termasuk dalam "Slow Project", cause everyone keep asking what is my wattpad username :((

Iya, Peppermint ngumpet, ehehe... well... ada info juga, kemungkinan enggak akan ada cover, dan semua gambar Peppermint masukin akun Pinterest ya, soalnya wattpad susah buat masukin foto. Nanti semua works diusahakan ada Pinterest Board-nya, biar kalian enggak susah buat bayangan...

So, yeah... enjoy the story, everyone^^ wish you all having a better tomorrow^^


Love and Hugs,

Peppermint Snow

Star Lost || PacaDong x ChanMin x RaWoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang