Star Lost

75 9 1
                                    

Pack itu terus berlarian, kali ini tanpa tujuan. Menjelajahi hutan yang luas, bertengkar dengan banyak pack, terluka, dan lagi-lagi ... kehilangan.

Jujur saja, kehidupan seperti itu terlalu melelahkan. Para omega seringkali sakit karena pelarian tak berujung itu. "Sudah siap?" suara Youngmin memecah fajar, memperhatikan seluruh anggota pack—termasuk bayi-bayi yang masih pulas dalam rengkuh orangtua masing-masing.

Ini, yang membuatnya banyak pikiran—hingga mengganggu Donghyun juga. Youngmin punya pikiran sendiri tentang bayi-bayi di pack, berjanji akan segera menemukan tempat yang damai untuk mereka tinggal.

"Donghyun, boleh minta tolong?" Hwanwoong menghampiri pemimpin tim omega, memintanya untuk bantu mengikatkan sang bayi di punggung.

Donghyun mengangguk, lekas membantu Hwanwoong dan semua anggota yang memiliki bayi. Kala itu ada sekitar 5 bayi yang harus mereka perhatikan juga, belum lagi Seungmin dengan kehamilannya.

Ah, Donghyun?

Omega itu memang menangis, namun kemudian mencoba menguatkan diri agar Youngmin tak ikut khawatir dengan kondisinya. Meski berakhir dengan sikap protektif terhadap putra pertama mereka.

"Apa kau lelah?" tanya Chan, "Hidup seperti ini? Berlarian tanpa arah, tak juga menemukan tempat untuk beristirahat."

"Aku lebih seperti ... bertanya-tanya, mengapa Souven bisa ditemukan semudah itu oleh mereka." Aku Youngmin, "Apa kita telah melakukan kesalahan? Atau ada hubungannya dengan para hybrid?"

Youngjo, kebetulan bergabung bersama mereka. Pemimpin tim beta itu menepuk bahu kedua pemimpin lain dan meremasnya penuh kepercayaan. "Akan ada kisah yang terukir setelah ini, aku kira sudah waktunya berlari lagi."

"Kau mencium bau pack lain?" tanya Youngmin khawatir, sudah siap berseru dengan suara alpha-nya kalau itu sungguhan terjadi.

"Tidak, maksudnya menemukan tujuan kita."

"Tujuan apa ... hidup dalam kedamaian?" Chan mengeryit, tak paham maksud si pemimpin tim beta. "Atau menemukan Souven yang baru? Kita sudah enak berada di sana."

"Moon Goddess pasti punya maksud lain, kita sudah terlalu malas ketika menjalani hidup di Souven. Sadar tidak?" dengus Youngjo, "Itu juga berarti aku. Di pack dulu, aku cukup sibuk dan menemukan Souven yang serba enak membuatku tak lagi bergerak seperti dulu."

"Bola-bola berbulu itu sudah pergi, kupikir tegurannya hanya itu."

"Kalau hybrid sudah beda urusan, aku pikir." Chan memainkan anak panah, "Memang garis takdirnya begitu, bertahan hanya menyakiti mereka."


~~


"Kemana lagi?" tanya Dongju, "Daehwi, jika kau lelah aku bisa bantu."

"Tidak perlu, aku masih sanggup." Daehwi menolak, "Masih jauh lagi untuk ke pack berikutnya. Di utara kita akan cukup makanan, tantangan pack yang bernaung di timur adalah para beta."

"Ah, yang menjadikan beta sebagai pemuas nafsu?" Geonhak menunjukkan ketidaksetujuannya, "Aku kira kita harus bertahan selama satu minggu untuk mengumpulkan perbekalan. Setidaknya juga menyiapkan banyak senjata untuk memberi mereka pelajaran."

Youngmin, sebagai ketua tim mengangguk setuju. "Di sini tak mengapa, kemungkinannya hanya beruang."

Gua itu terlihat kotor, para beta dan alpha memeriksa sampai ke sudut-sudut. Biarkan para omega beristirahat dan mengurus bayi mereka. Seungmin yang tengah hamil pun ikut duduk di tengah Donghyun dan Hwanwoong. Menggoda bayi-bayi itu dengan senyumannya.

"Kalian jaga bayi, biar kami rapikan gua ini." Felix buka suara, bergegas bangkit dan menatap para alpha. "Kalian, para alpha, sudah waktunya berburu. Aku kira gua ini cukup jauh dari sumber air dan makanan lain."


~~


Youngjo sadar betul bahwa si pemimpin pack belum benar-benar pulih. Tapi Youngmin dengan keras kepalanya selalu menolak istirahat dengan alasan pack-nya yang utama.

"Belum tidur?" Chan menghampirinya, "Bagaimana rencana besok?"

Yang lebih tua menoleh, berikan senyuman tipis sebelum memasukkan potongan kayu baru dalam api unggun. "Kita seperti orang-orang tersesat,"

"Stray pack," Chan tertawa, "kupikir iya, sudah tak ada lagi yang kita pikirkan selain menjaga para omega dan mate kita."

"Seperti bintang yang tersesat."

Kedua alpha itu menoleh, tatap pemimpin pack yang menghampiri mereka. Dari sini Youngjo bisa lebih jelas mencium feromon khawatir Youngmin, segera ia kirim sinyal pada Chan agar tidak mengucapkan apapun yang sekiranya bisa memicu khawatir berlebih.

"Ya, bintang hebat yang terus tersesat."

"Maaf, aku tidak pantas jadi leader pack ya?" Youngmin memeluk kaki, "Donghyun mengkhawatirkan akhir-akhir ini, pikiranku pecah."

"Tak ada, kau kan bisa berbagi." Youngjo menyikut Youngmin, kemudian menatap langit. "Ah ... disaat begini aku malah ingat para hybrid itu."

Chan dan Youngmin ikutan mendongak, terpukau dengan kelip bintang yang menghiasi langit. "Bintangnya banyak sekali."

Kening Chan mengeryit, "Bintangnya berkumpul, lihat?" jarinya menunjuk kumpulan bintang yang dimaksud. "Mengarah pada ... timur?"

"Apa itu tanda?" tanya Youngmin, "Kenapa harus timur?"

"Jadi ingat Chanmi. Biasanya dia rusuh kalau melihat bintang, katanya bintang yang berkumpul itu seperti kita. Lalu yang terpisah, seperti itu." Chan menunjuk 3 bintang yang terletak jauh, "Itu adalah mereka, yang suatu saat akan bertemu."

Youngjo tahu-tahu berdiri, menatap kedua rekannya dengan wajah sumringah. "Hwayoung!"

"Kau suka Hwayoung? Kudengar Hwanwoong galak loh kalau sedang marah," Youngmin mengingatkan, "Nanti dia mengamuk bagaimana?"

Ekspresi Youngjo segera berubah, "Bukan, bodoh." Dengusnya, "Hwayoung pernah bilang, ketika melihat langit, perhatikan kemana bintang itu mengarah."

3 bintang yang dimaksud telah membentuk panah, dan kumpulan bintang di sebelahnya menjadi petunjuk kemana panah itu mengarah.

"Woah," Chan terpukau, "aku kira kita sudah menemukan tujuan kita."

"Bintang tidak pernah tersesat, kutarik kata-kataku."

"Dan rasanya kita tahu harus berbuat apa, kan?" tanya Youngmin, biarkan dua alpha didepannya saling menatap.

"Ya," Youngjo memecah hening, "Kapan kita berencana pergi?"



~The End~


Mungkin bintang bisa kehilangan tujuan, tapi ia selalu tahu bagaimana menyelamatkan orang-orang yang kehilangan tujuan.

Star Lost || PacaDong x ChanMin x RaWoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang