Hwanwoong : Three Hunters

73 11 7
                                    

Tidak ada yang bergerak setelah penyerangan itu terjadi. Hwanwoong, maupun Hwayoung memilih untuk diam ditempat. Membatu.

"Ada yang luka?" ketiga sosok itu meludahkan darah dimulut mereka, menatap Hwanwoong yang masih shock dengan penyerangan barusan.

"Ti-tidak." Hwayoung yang bicara, pandang ketiga sosok itu dengan raut wajah curiga. "Kalian... hunter?"

"Ya," yang paling tinggi bicara, mengusap bibirnya dengan kain putih yang memiliki banyak bercak—ewh, itu pasti lama tidak dicuci—Hwayoung menghakimi dalam hati.

"Daerah ini berbahaya, kalian tersasar atau bagaimana?"

Nah, mengingat para hybrid yang buruk dalam mengingat arah, juga Hwanwoong yang rupanya hanya bisa mengandalkan lumut di pohon atau bebatuan. Lebih baik mereka mengaku sekarang.

"Kami ingin pergi ke selatan," Hwayoung kembali menjawab, merasa ialah yang bertanggung-jawab atas Hwanwoong. "kalian?"

"Kalian ... percaya juga?"

"Dia percaya, aku sedikit skeptis. Tapi rasanya tak masalah jika ingin mencoba."

"Ah, aku Woong. Omega name, Jean."

"Aku Changbin, ini Keonhee. Kami adalah beta."


~~~


"Lalu bagaimana?" tanya Changbin. Keempatnya sudah saling bercerita sembari jalan. Dan Hwanwoong sedikit takjub bagaimana bisa ada omega yang merangkap jadi hunter.

Pasti berat sekali untuknya.

"Ah iya ... mungkin karena ini juga aku diusir." Woong tertawa sumbang, menutupi kesedihannya. "Tidak apa, toh aku sudah bertemu kalian. Aku bersyukur kalian mau menerimaku di sini."

Hwanwoong yang tengah menggendong Hwayoung kemudian menyadari bahwa ketiga kawan barunya itu sedang terluka.

"Ah, sebaiknya kita istirahat." Ia menghentikan langkah, "Bagaimana kalau istirahat sebentar di sini? Aku akan mengobati luka kalian."

"Tapi kau tidak membawa apapun." Keonhee nampaknya sangsi, "Sudah, lanjut saja, nanti juga akan membaik."

"Se-sebenarnya aku adalah healer." Hwanwoong mengaku, "Aku bisa mengobati kalian. Setidaknya istirahatlah, kita akan berangkat lagi sebelum matahari terbit."

Keonhee akhirnya mau istirahat setelah Woong juga sibuk membujuknya. Luka omega itu memang belum sembuh, tidak ada satupun dari mereka yang tahu cara menangani luka. Hunter dalam kesehariannya lebih hafal cara berkelahi daripada mengobati luka.

Hwayoung melompat turun dari gendongan Hwanwoong, bertransformasi menjadi manusia dan membuatkan mereka api untuk menghangatkan tubuh. Membiarkan yang lain bercerita sementara ia hanya bertukar pikiran dengan Hwanwoong. Tersenyum pahit ketika sadar tidak semua orang memiliki pikiran yang sama.

Kasus terusirnya Woong, Changbin yang dituduh mencuri, lalu Keonhee yang dianggap beta sial hanya karena ia lahir sebagai beta tunggal di keluarga besarnya—berakibat pada tuduhan soal anak haram dan memaksa pemuda itu menyaksikan kematian ibunya sendiri ketika berusia 4 tahun.

Dunia memang kejam. Hwayoung tak pernah ragu bilang itu. Namun di sisi lain, ia merasa dunia selalu memberikan penawar.

"Hwayoung," Hwanwoong berbisik ketika semua tertidur, memeluk erat hybrid-nya.

Sekali lagi, ia memohon.

"Jangan pergi,"

Biasanya, Hwayoung masih sempat usil, membalasnya dengan beragam lelucon dan mereka akan bertengkar untuk itu.

Tapi kali ini, ia menyadari bahwa Hwanwoong terlanjur ketakutan. Menyadari bahwa dunia lebih kejam dari dugaannya. Bahwa ia bisa saja terpisah dari hybrid-nya, jika Moon Goddess menghendaki.

"Hwayoung, kau tid—"

"Hwanwoong," Hwayoung memotong, tatap omega-nya yang secara tak sadar membuat pikirannya ruwet juga. "kemanapun ... kemanapun kau pergi, sejauh apapun kau lari, dan dimanapun kau berakhir ...,"

Hybrid itu menelan ludah. Genggam tangan Hwanwoong yang mulai berkeringat. "aku akan berada di sana, bahkan meskipun kita harus lompat lagi ke jurang. Bahkan jika kau ingin membunuhku, aku akan terus berada bersamamu."

Star Lost || PacaDong x ChanMin x RaWoongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang