Chapter 3

136 7 0
                                    

Clak

Kriet

Pinta kamar Athanasia terbuka dan menampakkan maid yang akan membangunkan tuan putrinya yang tertidur

"Tuan putri ayo bangun" ucap Lily

"Hoamm,Athy masih ngantuk Lily" jawab Athanasia lalu kembali tertidur

"Tapi,hari ini yang mulia mengundang anda ke Istana Garnet"

Athanasia yang sedang tidur langsung terbelalak dengan ucapan Lily

"Apa!!"

"Ayo tuan putri,anda harus bersiap"kata Lily lalu menggendong Athanasia untuk memandikanny

***

Athanasia sudah berada di Istana Garnet bersama Felix untuk mengantarnya

" Disini tempatnya tuan putri"ucap Felix dengan lembut sembari menunjuk pintu besar berwarna emas

"T-terima kasih Felix" ucap Athanasia dengan senyum paksa

Di hadapan Athanasia ada pintu besar berwarna emas dan sudah ada seseorang yang menunggunya dibalik pintu

Kriet

Bruk

Setelah masuk Athanasia berkeringat dingin setelah melihat sosok yang menunggunya

Athanasia melangkahkan kakinya menuju sosok tersebut dengan senyum yang sangat dipaksa

Setelah Athanasia duduk di sofa Athanasia berhadapan dengan Claude,hanya ada suara teh yang diseruput

Keheningan inilah yang paling ditakuti Athanasia,karena Claude yang tidak berbicara sedari tadi

'Oke Athy harus berani seperti yang dikatakan Lucas'batin Athanasia saat mengingat kejadian tadi malam

Flash back

"Lucas,bagaimana kalau aku dibunuh oleh Claude?tanya Athanasia dengan nada khawatir

" Sudah kubilang kau tidak akan dibunuh"Ucap Lucas

"Kau tau darimana" Tanyanya lagi sambil menatap iris ruby milik Lucas

"Karna aku penyihir menara yang agung" jawab Lucas berkacak pinggang"

"Ck,kau sombong"Ketus Athanasia

" Lagipula aku akan selalu melindungimu"guman Lucas yang masih bisa terdengar oleh Athanasia

Athanasia tersentak mendengar gumaman Lucas yang membuat wajahnya memerah

"Athanasia beranilah padanya karena ketakutan hanya membuat orang lemah" ujar Lucas yang memandangi langit berbintang

"Baiklah,terima kasih Lucas atas nasehatmu" ucap Athanasia dengan senyum manisnya

Flash back off

"Papa" ucap Athanasia yang memberanikan diri di hadapan Claude

"Hmm,kau menarik" ujar Claude dengan senyum miring

'A-apa bagaimana ini'batin Athanasia yang panik setengah mati

Kriet

Pintu terbuka dan menampilkan beberapa maid yang membawa cemilan

"Makanlah" ucap Claude lalu menyeruput teh lippe khas siodonna

'Apa ini ada racunnya'batin Athanasia mengamati cemilan di hadapannya

"Kubilang makanlah,aku tak suka mengulang ucapanku" kata Claude dengan nada dingin

"B-baik"

Nyam

Nyam

"Apa kau suka" tanya Claude

"Iya papa,Athy suka" jawab Athanasia dengan riang

"Kau bilang namamu Athy?ujar Claude

" I-iya itu nama panggilan Athy"jawabnya dengan senyum kikuk"

"Hmm,kau makanlah lagi"

"B-baik"



Heloo

Gimana chapter hari ini ?

Jangan lupa vote author biar tambah semangat

Author usahain up terus

Dadah👋🏻








Destiny AthanasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang