Chapter 9

70 4 0
                                    

"Selamat siang tuan putri" sapa Felix dengan ramah

"Siang juga Felix" balas Athanasia tersenyum miring lalu masuk menuju ruang kerja Claude

Felix menghembuskan nafas "Semoga berhasil tuan putri"

Diruang kerja,Claude sedang fokus dengan dokumen

"Kau sudah datang"ucap Claude yang mendengar suara langkah kaki

"Segala keagungan dan berkat bagi matahari obelia"

"Ada apa yang mulia memanggil saya?" tanya Athanasia to the point

"Kenapa tidak memanggilku papa?" kata Claide dengan nada dinginnya

"Apa itu masalah yang mulia?"tanya Athanasia sinis

" T-tidak"jawab Claude memalingkan wajahnya

"Kalau begitu kenapa yang mulia memanggil saya" tanya Athanasia sekali lagi

"Aku ingin kau meminta maaf pada Jennette" tegas Claude

'Kenapa?kenapa harus tentang Jennette lagi'batin Athanasia mencegram sisi gaunnya

"Untuk apa saya harus meminta maaf pada Jennette" ujar Athanasia menundukkan kepalanya

"Dia itu kakakmu!" bentak Claude

Sekali lagi Claude membentak Athanasia.Athanasia merasakan nyeri di dalam hatinya

"Kau tidak boleh egois Athanasia" lanjut Claude menatap Athanasia dengan sorot tajam

"Tapi bukan aku yang salah" ucap Athanasia

"Ck,dasar keras kepala,kau mirip sekali dengan wanita pelacur itu!" Claude emosi

"Kenapa pa?KENAPA PAPA BERUBAH!" bentak Athanasia

"SEPERTINYA AKU TERLALU MEMANJAKANMU SEHINGGA KAU MENENTANG PERINTAHKU"

"MINTA MAAFLAH PADA JENNETTE ATAU AKU TIDAK AKAN MENGAKUI KAU SEBAGAI ANAKKU!" lanjut Claude

"AKU BENCI PAPA,KAU BUKAN PAPAKU LAGI!Athanasia tidak tahan dengan bentakan Claude,ia menahanrasa sesak dihatinya

Drap

Drap

Drap

Kriet

Brak!

Athanasia berlari keluar dari ruangan keeja Claude dengan mata yang tergenang air

Felix yang berada didepan pintu kaget melihat Athanasia beelari dari ruang kerja Claude

"Tuan putri!"


Drap

Drap

Drap

Bruk

Athanasia tidak sengaja menabrak seseorang karena tidak melihatnya sebab matanya yang berair

"Apa anda baik baik saja tuan putri?" tanya anak kecil beeusia 8 tahun bersurai perak dan iris emas yang mengulurkan tangannya untu membantu Athanasia

"T-terima kasih Ijekiel" kata Athanasia

Ijekiel Alpheus adalah anak tunggal dari duke Roger Alpheus yang terkenal dengan ketampanan dan kesopanannya.Ijekiel adalah incaran semua gadis bangsawan dan yang paling istimewa ialah pemeran utama pria di novel Lovely Princess

"Apa tuan putri habis menangis?" tanya Ijekiel cemas

"Tidak kok,tapi terima kasih sudah khawatir padaku" jawab Athanasia dengan senyum manis agar Ijekiel tidak khawatir

"I-iya sama-sama tuan putri" kata Ijekiel kikuk dengan pipi merona

"Kalau begitu saya aku pergi dulu" pamit Athanasia

"B-baik tuan putri"

Athanasia pun langsung pergi menuju kamarnya untuk menenangkan hati dan pikirannya yang terluka karena ucapan Claude yang berhasil membuat hati lembut Athanasia retak

Athanasia sedari tadi melamun entah apa yang sedang dilamunkannya

Athanasia menatap langit sore menjelang malam tersebut

Suasana sepi membuat Athanasia teringat Lucas

Biasannya Lucas akan datang disaat seperti ini,meskipun menyebalkan Athanasia tetap merindukan Lucas

"Aku harap kau segera kembali" gumam Athanasia dengan tatapan sendu
















Hati yang retak bisa diperbaiki
Tapi tidak akan sempurna seperti dulu
-Athanasia

Hayy gaess

Maaf kalau chapter kali ini kurang nyambung karena author lagi banyak tugas and terima kasih yang sudah vote dan komen

Dadahh

Destiny AthanasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang