Chapter 14

75 2 0
                                    

Athanasia pov

'Setelah disini selama seminggu aku mendapat beberapa informasi tentang kerajaan siodonna'

'Diana adalah putri kedua,ia kabur karena pernikahan politik yang mengekangnya.Bibi Camelia mempunyai tiga anak dua anak laki laki dan satu anak perempuan,anak pertama bibi adalah calon putra mahkota'

'Siodonna memiliki pelabuhan terhebat dibandingkan kerajaan lain,disini istana dibagi menjadi empat.istana raja yang ditempati kakek,istana ratu yang ditempati bibi Camelia setelah istri kakek meninggal,istana putri tempatku bersama Arsha dan istana pangeran ditempati sepupu laki lakiku,Lucas dan Athan yang berada disana'

'Dan aku sudah merubah warna mataku menjadi merah muda seperti Arsha meskipun mataku masih terlihat seperti permata'

"Tuan putri sudah selesai" kata maid yang daritadi menyisir rambut Athanasia

"Terima kasih kau bisa pergi" ucapku pada maid

Maid itu menunduk hormat kemudia pergi

"Aku rindu Lily" gumamku

Bruk

"Athanasia!"

"Lagi-lagi kau mendobrak pintu kamarku" ucapku terkekeh

"Lagian aku sudah lapar..." jawab Arsha

"Yaudah ayo kita keistana kakek untuk sarapan"

Aku dan Arshapun pergi menuju istana kakek untuk sarapan.biasanya semua akan berkumpul di istana kakek untuk sarapan dan makan siang

Istana raja

"Athanasia" panggil Darius

"Hmm...iya kakek" ucapku sambil memotong daging

"Siang ini kau bisa memilih maid pribadimu" kata Darius

"Maid pribadi?" ujarku pelan

"Iya"

"Tapi...aku tidak mau punya maid pribadi"

"Tapi Athanasia seorang putri harus mempunyai maid pribadi"Arsha menatapku dengan cemas

"Aku hanya ingin Lily" aku merengek

"Lily?apa itu Lilian york?" ujar kakek

Aku menggangguk pelan

"Tapi...kita tidak bisa membawa Lily kesini karena dia adalah bawahan yang mulia Claude"ucapan Camelia membuatku sedih

Aku menunduk sedih,aku merindukan Lily yang selama ini memelukku dengan kehangatan yang menjagaku dengan kasih sayang yang menemaniku saat bosan,mengecup keningku sebelum tidur

Aku merindukan semua itu...

"Maaf kami telat yang mulia"ucap Athan dan Lucas

"Athy kenapa?"tanya Athan menyadariku yang menunduk sedih

Lucas menghampiriku

"Putri bodoh anda kenapa"ucap Lucas tentunya dengan wajah yang mengesalkan

"Aku rindu Lily" cicitku

"Ow..aku bisa membawanya kesini"

"Benarkah?!" aku mulai bersemangat mendengar perkataan Lucas

"Tentu karena aku penyihir menara yang terhebat dan juga tampan" sombongnya mulai kumat

Ctak

Dengan sekali jentikan Lucas,kini terdapat seorang wanita dengan surai coklat dihadapan kami

Wanita itu sedikit pusing karena merasakan sihir teleportasi untuk pertama kali

Aku turun dari kursiku dan berlari menuju wanita itu

Destiny AthanasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang