Chapter 16

131 3 1
                                    

Keesokan harinya seperti biasa Lily masuk kekamar Athanasia dan membuka tirai agar cahaya matahari bisa masuk kedalam kamar

"Tuan putri waktunya sarapan bersama yang lainnya" ucap Lily

"Lily bisakah aku sarapan di dalam kamar saja, kepalaku sedikit pusing" ucap Athanasia pelan

Lily yang menyadari wajah Athanasia yang pucat memegang dahi Athanasia

"Tuan putri anda demam tinggi" kata Lily panik

"S-saya akan panggilkan tuan Lucas" Lily bergegas keluar dari kamar Athanasia untuk mencari Lucas

Tidak sampai beberapa menit Lucas datang dengan sihirnya

"Putri cengeng sekarang kenapa kau malah sakit" ejek Lucas

Athanasia yang merasa kesal menutupi dirinya dengan selimut

'Bukannya dihibur malah ngejek'batin Athanasia kesal

"Hah...malah ngambek"

"Ayo aku akan mengobatimu" ajak Lucas menarik selimut Athanasia

Cahaya biru terang mengelilingi Athanasia

"Kau sakit karna terlalu banyak menangis" ucap Lucas

"Terima kasih Lucas"

"Hm... Oke sekarang kau makan dan istirahatlah"

"Jangan menangis lagi ya bodoh..."

"Ck, iya-iya"

Lucas keluar agar Athanasia bisa beristirat

Athanasia mengambil nampan makanan disebelahnya yang mulai dingin dan memakannya

Setelah makanan itu habis Athanasia tertidur lelap dalam mimpinya

Setelah beberapa hari.Athanasia yang sakit kini telah sembuh

Tok

Tok

Tok

"Tuan putri waktunya minum teh bersama" ucap Lily dibalik pintu

"Baiklah Lily Terima kasih... " jawab Athanasia yang sedang membaca buku sejarahnya

Athanasia menghela napas lalu meletakkan buku ke diatas meja dan berjalan menuju taman

Setelah sampai di taman, Athanasia langsung duduk disamping Lucas dan Arsha

"Apa kau tidak diajari tata krama" sindir Kayden

Darius memijat pelipisnya.ia lelah dengan pertengkaran cucunya yang tidak kunjung selesai

"Dan apakah anda tidak diajari berbicara dengan sopan" balas Athanasia dengan tatapan dingin mirip seperti Claude

"Dan apakah anda tidak diajari berbicara dengan sopan" balas Athanasia dengan tatapan dingin mirip seperti Claude

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lucas tersenyum karena Athanasia mendengarkan nasihatnya

"Athanasia dengarkan aku, jika Kayden berbicara teperti kemarin hadapi dia.kau jangan takut kalau perlu tatap tajam saja dia"

"Ekhem...kalian minumlah tehnya sebelum dingin" ujar Camelia memecahkan keheningan sementara itu

Keheningan melanda hingga waktu minum teh selesai dan mereka kembali ke aktifitasnya masing-masing

Athanasia memutuskan menuju taman mawar putih untuk berjalan jalan sejenak sebelum kembali kekamarnya

Athanasia menikmati hawa sejuk yang datang meniup rambutnya perlahan

Dengan suara kicauan burung yang merdu menghasilkan keheningan yang damai dan tentram

Keheningan itu tak berselang lama karna kedatangan Kayden

"Untuk apa kau kesini,aku sudah lelah berdebat denganmu" tutur Athanasia tanpa berbalik menghadap Kayden

"Itulah tujuan kesini" ujar Kayden membuat Athanasia berbalik bingung menghadap Kayden

"Apa maksudmu?tanyanya

"A-aku minta maaf"ucap Kayden terdengar lirih

"Aku mengaku salah,tak sepantasnya aku menyalahkanmu atas semua ini"

"Aku maafkan"balas Athanasia tersenyum

"B-benarkah?"tanya Kayden tidak percaya

Athanasia menggangguk pasti

"Terima kasih Athanasia" ujar Kayden memeluk tubuh Athanasia

Setelah berpelukan Athanasia menarik tangan Kayden

"Ayo semuanya pasti sudah menunghu kita" ujar Athanasia tersenyum manis

Sekarang Athanasia bisa mewujudkan mimpinya







Mempunyai keluarga yang harmonis tanpa menyakiti satu sama lain








Ada yang kangen nggak nihh ama author

Maaf udah lama nggak upload soalnya author lagi males hehehe

Free pict








Destiny AthanasiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang