31. Second Kissing

596 86 135
                                    

6 Februari 2022

Hello dear Readers. Apa kabar? semoga malam seninmu menyenangkan.

Well kalau di chapter-chapter sebelumnya lebih banyak menampilkan cerita dari sudut Yibo, di chapter ini mungkin lebih banyak dari sudut Zhan.

Buat yang nungguin "kapan Zhan-ge bakalan suka sama Yibo" hehehehe.... mudahan di chapter ini menjawab ya.

Tidak pake judul lagi!... Kayaknya lebih enak pake angka doank hehehe...

Happy Reading!...  (^_^)

========================================================================

Di hari yang sama, usai makan malam, seperti biasa Xiao Zhan dan keluarga Huang tengah mengobrol di ruang tengah. Kecuali Mingna, Yihung dan Yibo. Mingna tengah mencuci piring dan perabotan dibantu Yihung, sementara Huang Yibo membereskan bekas makan ia berdua dengan Xiao Zhan di kamar yang ditempati Xiao Zhan. Setelahnya Yibo menyiapkan pakaian dan air hangat untuk Xiao Zhan mandi. Yibo lalu pergi ke ruang tengah untuk menjemput Xiao Zhan.

"Zhan-ge, aku telah menyiapkan air hangat. Apakah mau mandi sekarang?" Yibo menginterupsi acara bercakap-cakap Xiao Zhan dengan para gadis keluarga Huang. Kemunculan Yibo membuat para saudarinya menghela napas, mereka berpikir kalau Yibo sengaja membatasi waktu mereka untuk bercengkrama dengan calon suami salah satu dari mereka. Xiao Zhan tertawa dan mengangguk setuju.

"Apa tidak bisa nanti saja?" Yilin mengeluh tanpa melihat pada Yibo. Gadis itu masih memusuhi Yibo.

"Maaf, jie. Ini sudah terlalu malam. Aku takut Zhan-ge nanti masuk angin jika mandi terlalu malam." Sahut Yibo. Para gadis di sana langsung cemberut.

"Kau ini bagaimana? Seharusnya Zhan sudah mandi sebelum malam!" Yisiang yang mengomel.

"Tadi Zhan-ge masih tidur. Aku tidak tega membangunkannya." Kata Yibo seraya melangkah mendekati Zhan yang masih duduk.

"Iya, itu benar. Aku ketiduran sampai hari gelap. Maafkan aku, ini bukan salah Yibo." Bela Zhan, membuat para gadis menutup mulut tidak ingin lanjut memperkarakan walau demikian wajah mereka cemberut.

"Aiyaaa.... Kalian jangan cemberut begitu, masih ada banyak hari esok untuk berbincang. Biarkan Zhan mandi dan istirahat. Zhan memang harus banyak beristirahat" Zisun berkomentar ketika dilihatnya putri-putrinya seperti tidak rela melepas Zhan pergi. Padahal ia tidak kemana-mana, hanya pulang pada kepengurusan Yibo.

"Maaf aku pamit dulu." Kata Zhan setelah ia merasakan sentuhan tangan Yibo pada pergelangan tangannya. Yibo menuntunnya pergi dari ruang tengah melintasi taman kecil menuju ke kamar Zhan.

Saat melintasi taman kecil, Zhan merasakan udara malam cukup dingin menyapa kulitnya.

"Mungkinkah besok hari akan hujan?"

"Mengapa Zhan-ge bertanya begitu?"

"Apakah kau tidak merasakan udaranya terasa dingin?"

"Hm... tidak. Aku merasa biasa saja."

Keduanya memasuki kamar. Yibo kembali mengecek suhu air mandi. Setelah dirasa sesuai ia kembali pada Zhan.

"Zhan-ge, apakah masih merasa dingin? Jika iya maka tidak perlu mandi." tanya Yibo.

"Tidak, aku baik-baik saja." Zhan menyahut sambil membuka jaketnya. Yibo segera membantunya. Lalu menuntunnya masuk ke kamar mandi. Setelah menunjukkan letak sabun, handuk dan bathrobe, Yibo pergi keluar dan menutup pintu. Membiarkan Zhan melanjutkan acara mandinya sendiri.

Tetapi belum 10 menit, Zhan sudah keluar dari kamar mandi dengan tergesa. Yibo terkejut dan menghampiri pemuda yang hanya berbalut bathrobe dan belum sempat mengeringkan tubuhnya, berdiri meringkuk di depan kamar mandi.

My Dear  Future Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang