5. The Moment

1.1K 113 22
                                    

Hai....Dear Reader...
Nice to see you....Thank You buat yang masih menunggu update cerita ini.

N/b. Bacanya pelan-pelan aja....biar terasa panjang chapternya hehehehehe...

Happy Reading....


Sepanjang jalan Yibo tak habis-habisnya melirik pemuda yang duduk diam di sebelahnya. Pemuda itu melihat ke arah samping jalan yang dilewati, kadang melihat ke depan, tetapi sama sekali tak melihat ke arah Yibo. Tak mengapa Yibo sadar kan mereka baru saja kenal, atau mungkin dirinya kurang menarik. Yibo jadi teringat kembali beberapa kejadian yang baru saja mereka alami di bandara, dan Yibo jadi senyum sendiri. Mobil memasuki kawasan tak banyak penduduk, semakin lama semakin sepi. Diam-diam Yibo merasa sedih dan tak ingin kesempatan hanya berdua ini berlalu, ia melambatkan laju mobilnya, berharap dapat tiba lebih lama. Meski mereka hanya saling diam tetapi Yibo sendiri merasa senang bisa duduk di dalam mobil yang sama.

'Sungguh aku ingin lebih mengenalmu, apakah kamu seorang lelaki yang hanya akan tertarik pada wanita saja? Adakah kemungkinan kamu akan melihat aku? Hei ayolah.... Aku di sini, lihatlah aku. Atau kau merasa canggung karena duduk di sebelah perempuan?'

Xiao Zhan bukan tidak tahu kalau sedari tadi Yibo sebentar-sebentar melihat padanya, kadang melirik dengan wajah menahan senyum. Tapi lama-lama dia jengah juga, dan merasa grogi diperlakukan seperti itu.

'Apa ada yang salah padaku?' pikir Xiao Zhan mulai ragu dengan penampilannya. Jangan-jangan ada yang aneh tetapi gadis itu ragu mengatakannya. Xiao Zhan melihat pantulan dirinya di kaca spion, semua baik, dia masih tampan kok.

Xiao Zhan menoleh pada Yibo yang saat itu tengah meliriknya. Pemuda itu menganggukkan kepala dengan sopan sambil tersenyum sebagai respon saat ia bertemu pandang dengan Yibo. Yibo merasa malu karena ketahuan mencuri pandang, dan itu tergambar jelas pada pipinya yang bersemu merah

Rrrrrrrr....... Rrrrr......

Yibo bersyukur ponselnya bergetar, sehingga salah tingkahnya bisa diakhiri. Yibo menepikan mobilnya untuk menjawab panggilan tersebut. Itu dari ayahnya.

"Ya halo?"

"..."

"Apa? jangan sekarang?"

"....."

"Iya, Jadi aku harus bagaimana?"

"...."

"Ya baiklah, tapi aku tak bisa selama itu ya"

Yibo menyudahi panggilan tersebut, wajahnya menjadi ceria. Ia menoleh pada Zhan yang ternyata memandangnya heran

"Maaf, kita lanjutkan perjalanannya" Kata Yibo sambil tersenyum senang. Saking senangnya ia tak dapat menahan tawanya jadi

"Hahahahaahaha....iyes....yes...aku beruntung hari ini hihihii.." kata Yibo seraya menepuk-nepuk setir mobilnya. Zhan tentu saja tak banyak tanya, toch itu pasti tidak ada hubungannya dengannya.

Tiba di pertigaan jalan yang sepi, Yibo mengambil belokan yang kiri, padahal seharusnya ia berbelok kanan. Bukan karena gembira hingga ia lupa arah, tetapi ia memang sengaja, karena tadi di telepon ayahnya menyuruhnya mengulur waktu, sebab mereka sekeluarga belum siap, pengaturannya belum selesai, jadi Yibo disuruh mengajak pemuda itu keliling dulu. Tentu saja Yibo bahagia, makanya ia tadi bersorak gembira, keinginannya terkabul. Ia ingin tahu lebih banyak tentang pemuda yang fotonya saja dalam beberapa hari ini telah mencuri hatinya.

Yibo semakin tak sabar, ia ingin tahu seperti apa jika pemuda ini di bawa ke tempat yang indah, akankah ia romantis? Jika tidak ada hal yang romantis, maka Yibo yang akan ciptakan. Begitulah isi pikiran Yibo saat ini

My Dear  Future Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang