Ep 22

184 9 0
                                    

Pagi yang cerah Ratu dan Bundanya sedang sarapan, Ia pagi ini sangat tidak berselera makan karena masih memikirkan perkataan yang memalukan depan Ruzy kemarin.

"Ratu kenapa makanannya di gitukan?."

"Eh maaf bun."
Ratu lamgsung makan dengan benar setelah ditegur oleh bundanya.

Selain memikirkan hal kemarin, Ia juga memiKirkan Ayahnya yang belum pulang sama sekali.

"Bunda, ayah kemana sih kok gak pulang dan kasik kabar?."

"Bunda kan udah bilang ayah ada urusan dengan koleganya."

Ratu hanya menghembuskan napasnya pasrah, selalu saja ayahnya begitu, Ratu merasa seperti ada yang disembunyikan oleh ayahnya darinya.

" oh ya Kamu hari ini berangkat sekolah sama Ruzy ya."

"Uhuk uhuk."
Bunda terkejut melihat Ratu yang tersedak  segera diberinya air kepada ratu.

"Pelan-pelan dong makanya dari tadi ngelamun aja."

"Ohok habis ohok Bunda sih ohok."
Batuk Ratu akhirnya reda setelah ia banyak minum air putih hingga perutnya merasa kembung.

"Lah kok bunda, intinya kamu berangkat sama pulang dengan Ruzy."

"Iya iya deh."

Ratu melahap lagi makanannya dengan kesal, kenapa pagi ini harus ketemu sama Ruzy pikirnya.

Setelah selesai sarapan suara orang mengetuk pintu rumah Ratu, siapalagi kalau bukan Ruzy yang tampilannya membuat Ratu menganga hampir masuk lalat.

"Awas lalat masuk nanti."

Dengan segera Ratu mengalihkan pandangannya dari Ruzy.

"Apaan sih pak Ruzy."

"Oh sekarang manggil pak, gak mas lagi."

Ratu langsung membekap mulut Ruzy yang kelewatan mulusnya itu.

"Sstt dak usah nyaring."

Ratu yang sadar perlakuannya itu membuat wajahnya dan Ruzy sangat dekat dengan segera Ratu langsung menjauh.

"Ehem udah siap?." Ruzy berusaha menetralkan suarabya kembali agar tetap terdengar dingin.

"Ya. Udah yok kesekolah."
Ratu pergi langsung melewati Ruzy begitu saja di depan pintu rumahnya.

Ruzy hanya menahan senyum dari tadi karena melihat tingkah Ratu yang lucu menurutnya.

"Haaa, sedikit lagi kamu jadi milik saya."

Sedangkan dirumah si kembar lagi dan lagi kedua saudara itu berkelahi dengan hal tak penting.

"Ahhh Keyna aku serta kamu aja ke sekolahnya capek banget nyetir."

"Big no, David!."

"Ihh gak pengertian banget sih lo."
David langsung menoyor kepala Keyna dengan ringannya, membuat Keyna mengelus dadanya sabar.

"David.."

Keyna memegang wajah David dengan lembut, saudaranya itu harus dilembutkan baru bisa mendengar ucapannya.

"David kamu naik bus aja ya, bahaya kalau kita pergi ke sekolah sama-sama."

"Tapi Key aku capek banget dan aku gak mau naik bus nanti ketemu sama tante-tante."

"Hahaha, kamu ini."
Keyna mengelus Rambut David dengan lembut, yah sepertinya dia harus ngalah sama David.

"Yaudah bareng aja, tapi aku bakalan turun di halte sebelum sekolah lalu kamu bawa mobilnya ke parkiran."

My Teacher is My Love - (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang