Ep 4

341 12 0
                                    


Ratu pov

Gue udah lelah tarik-tarikan sama ni orang. Gue udah pasrah,tapi saat itu juga gue mendengar suara pukulan

Bukk...

Pria berjas yang menarik tangan gue tadi tersungkur tak berdaya.
Gue saat itu ingin terjatuh ketanah karena syok, tapi ada tangan yang memegang pinggang gue

"Dek kamu gak apa-apa?"

Pandangan gue kabur jadi gue susah melihat orang yang ngomong sama gue
Pas gue kelip-kelip mata gue..

"Bang Steven?" suara gue terdengar lirih.

"Kamu duduk disini dulu ya"

Steven mengantarku ketempat duduk halte bus.
Setelah itu dia memukul orang-orang berjas itu hingga mereka kalah telak.

Karena gue khawatir Steven kenapa-napa gue tanya keadaan dia.

"Bang Steven gak apa-apa?ada yang luka atau berdarah?."

" iya aku gak apa kok,yang penting kamu. Gak di pukul sama orang-orang tadi kan?."

"Aku gak apa-apa bang makasih ya"

"Aku antarin ya dek,nanti kalau kamu sendiri lagi kamu didatangin orang berjas itu lagi."

Gue terima aja kali ya soalnya pak rahman(supir gue) belum datang dari tadi.

"Ehmm oke bang tapi gak ngerepotin kan?"

"Gak kok yuk naik."

Lah ini gimana cara naik motornya ini motor ninja kalau gue duduk ngangkang rok gue keangket dong.
Eh kok ada sesuatu di pinggang gue..

"Ini pakai jaket aku biar nutupin kaki kamu"

Gue pun naik sambil dipegang Steven

"Kita berangkat,pegangan"

Tanpa ragu gue pegang Steven tapi bahunya aja yang gue pegang.

Tak lama kemudian gue sampai dirumah. Saat ingin turun dari motor Steven bantu gue.

"Makasih sekali lagi ya bang" sambil gue nyodorin jaket nya

"Iya sama-sama abang pulang dulu ya"

Steven pun pergi meninggalkan rumah gue.
Saat masuk rumah gue lihat ayah dan bunda gue duduk di sofa tamu..

"Ayah!bunda! Ratu pulang"

"Ratu!" ayah gue berlari sambil meluk gue.

"Kamu gak apa-apa sayang ,maafin ayah ya"

Loh gue kan belum cerita tentang kejadian tadi kok ayah tahu sih?

"Iya Ratu gak apa-pa kok yah.kok ayah bisa tahu kalau Ratu tadi digangguin orang?"

"Tadi saat pak Rahman mau jemput kamu dia kecelakaan ,karena mobilnya di rusak dengan sengaja"

"Hah!pak rahman kecelakaan gimana keadaannya yah"

"Tenang aja nak pak Rahman dalam kondisi stabil"

Huu syukurlah pak Rahman baik-baik aja tapi siapa sih orang jahat yang ngelakuin itu ke pak Rahman dan gue.

Lalu bunda menghampiri gue dan ayah gue

"Ratu kamu ganti pakaian dulu sana,ada yang mau dibicarakan oleh ayah dan bunda"

"Iya bun,Ratu naik dulu ke kamar"

Apa ya yang mau dibicarakan kok gue deg-degan ya,ahh mungkin cuma perasaan gue aja.

Stelah gue berganti pakaian gue ke dapur untuk makan. Disana ayah dan bunda sudah menunggu.

"Duduk sini Ratu" sambil ayah menepuk kursi disampingnnya

Gue pun mengikuti perintah ayah,tanpa basa-basi gue langsung to the point

"Apa yang ingin ayah dan bunda bicarakan dengan Ratu?"

"Jadi gini nak lusa ayah akan keluar kota,karena ada masalah disana."

"Lah terus maslahanya apa?

"Jadi ayah bakalan ninggalin kamu sendiri disini karena ayah juga ngjak bunda buat ikut"

"Kok bunda ikut juga!?" hah kok bunda ikut gue kan jadi sendiri ih kesal

"Karena bunda juga akan membantu ayah disana,masalah disana tidak bisa diselesaikan oleh ayahmu sendiri"

"Kalau gitu ayah dan bunda kapan pulang?"

"Kami akan berada disana sekitar 3 bulan,tapi kami usahakan pulang sekitar 2 bulan"

"Kok lama sih kan Ratu jadi sendiri. hmm gak apa deh Ratu udah besar bisa kok ngurus diri"

Asik gue sendiri di rumah jadi bisa melakukan sepuasnya hehe.

"No! ayah gak akan biarin kamu sendiri!"

"Jadi gimana dong"

"Mulai besok setelah pulang sekolah,kamu akan ayah antar ke rumah sahabat ayah,selama ayah dan bunda diluar kota kamu akan tinggal disana"

"Tapi kan yah Ratu mau sen--"
Bunda langsung memotong kalimat gue

"Ratu! Ini juga demi keselamtan kamu,bunda gk mau kamubmengalami kejadian seperti tadi"

Ayah gue mengusap tangan gue dengan lembut.

" Ratu ikuti yang ayah dan bunda suruh ya,ini juga demi kamu" ayah berbicara dengan penuh mohon kepada gue.

Gue jadi sedih melihat ayah seperti ini
"Oke Ratu bakalan nginep di rumah sahabat ayah"

"Gadis baik" ayah mengusap kepala gue dengan lembut

Lagi melownya keadaan, Bunda gue tercinta menghancurkan segalanya.

"sudah main drama nya,Ratu sana kemas pakaian yang mau kamu bawa besok buat nginap"

Gue langsung menuruti ucapan bunda gue beh bunda gue selalu gitu mengganggu momen indah aja untung sayang.



Ratu end pov

Keesokan harinya.....

Ratu sudah bersiap akan pergi ke rumah sahabat ayahnya.
Setelah menempuh perjalanan yang begitu singkat Ratu akhirmya sampai disana.

"sayang ayah antar kamu sampai disini ya,kamu masuk aja nanti sahabat ayah sudah menunggu kamu"

"iya yah,bye ayah hati-hati dijalan ya". Ratu melambaikan tangannya ke mobil yang sudah melaju jauh disana

"Wah besar banget ni rumah kayak istana raja aja"

Ratu mulai menyusuri rumah itu,setelah jalan cukup lama ia melihat sesosok pria yang seumuran ayahnya.
Pria itu menghampiri Ratu

"Kamu yang namanya Ratu kan?"

"Iya om saya Ratu"

"Wah sekarang udah besar ya dan cantik dulu om liat kamu masih kecil sekali"

"Hehe iya om" Ratu hanya bisa tersenyum dengan ramah.

"Oh iya om lupa ngajak kamu masuk rumah,ayok silahkan masuk"

"Makasih om"

"Kamu duduk dulu disini ya,om mau panggil istri om dulu. Yana! Ratu udah datang"

Lalu datanglah sesosok wanita cantik yang menghampirinya..
Wajah Ratu dan wanita itu terkejut saat mereka saling melihat.

"Loh kamu kan"









Next....

My Teacher is My Love - (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang