Ep 12

204 13 1
                                    

Episode sebelumnya....
Saat sedang canggungnya antara gue dan Pak Ruzy pintu ruangan gue terbuka dan di situ datanglah mama dan Bunda membawa makanan, untung aja bunda udah datang. Gue mengelus dada gue lega.

Ratu pov
Setelah 3 hari gue di rumah sakit akhrinya keluar juga, sebenarnya luka kaki gue gak parah banget cuma tiga jahitan kok tapi si Bunda gue tercinta ngeliat gue kayak kritis aja.
Oh ya btw gye di sekolah belum ketemu teman dekat sama sekalai, yang gue kenal hanya bang Steven,kak Zena dan Pak Ruzy. Eh eh tapi pak Ruzy kan gue gak akrab hapus lagi hapus.
Gue sekarang berjalan di koridor sekolah masih sepi banget karena sekarang baru pukul 5.50 pagi, gue sengaja cepat dateng biar gak jadi pusat perhatian.

Saat gue sedang berjalan gue lihat kantin sekolah udah buka "kok udah buka?" gue lirik lagi jam tangan gue tapi masih pagi banget, atau emang biasanya buka jam segini ya. Hue menuju kantin sekolah untuk sarapan, mumpung buka gue makan hehe.
"Permisi ibu belanja belanja" pas gue manggil manggil yang timbul bukan ibu kantin tapi... "Kak Zena? Loh kok kakak ada di sini" gue lihat kak Zena udah berpakai rapi menggunakan seragam, mungkin kak Zena datang jam segini kali ya.

"Eh Ratu kamu biasanya cepat datang ya"

"Iya kak, kak, ibu yang jualan dimana?"

"Oh ibunya lagi kebelet, makanya kakak yang jaga, kamu mau beli apa?"

"Aku mau bubur ayam deh, hehe"

"Oh iya tunggu ya"

Gue pergi ke meja paling pojok, karena gue kalau lagi makan gak suka di tengah atau depan. Tak lama kemudian kak Zena datang membawa dua mangkuk bubur. Kok dua ya?

"Ini bubur kamu, kakak makan disini boleh?"

"Boleh banget kok kak" gue menunjukakkan senyuman terbaik kepada kak Zena, gue malah lebih nyaman dekat kak Zena.
"Oh ya Ratu kamu nyaman di sekolah ini?"

"Di bilang nyaman juga sih lumayan, soalnya banyak yang melakukan perundungan, aku jadi takut"

"Iya itu wajar sekolah kita banyak perundungan, tapi tetap banyak yang baik kok"

"Eh kak aku mau tanya, kepala kakak baik baik aja, kenapandi plester?"

Kak Zena tiba tiba tersedak mendengar ucapan yang gue lontarkan, dengan sigap gue beri air minum ke kak Zena, gue jadi merasa bersalah. "Aduh maaf ya kak "

"Uhuk gak papa kok, ini gara-gara, ehmm kejedot pintu ya kejedot pintu"

"Oh gitu ya kak tapi gak papa kan?".

" iya gak papa kok"

Kak Zena beranjak dari tempat duduknya dan pamit pergi ke kelasnya untuk mengurus sesuatu. Aneh kok kak Zena tersedak pas gue tanya ya.

Sekarang gue lagi duduk lemes di bangku gue setelah upacara, sumpah panas banget udah gurunya wakil kepala sekolah lagi, makin panjang pidatonya. gue menghela nafas panjang dan seketika gue teringat jam pelajaran pertama yang mengajar pak Ruzy dan lebih parahnya lagi gue lupa ngerjain pr dari pak Ruzy. Gue benar benar lupa karena gue gak sempat ngerjainnya gara-gara insiden gue diculik, dan di rawat di rumah sakit. Mampus gue pasti di hukum.

Ruzy pov

Hari ini jam mengajar pertamaku adalah kelasnya...Ratu
"kenapa jantungku berdetak kuat ya". Intinya hari ini aku akan membahas pr yang telah kuberikan, lalu seketika aku teringat aku yakin Ratu pasti tidak mengerjakan pr nya karena beberapa hari lalu dia berada di rumah sakit dan masih perlu istirahat dan tidak sempat atau lupa mengerjakan pr.

Aku masuk ke dalam kelas dan menyapa murid muridku. " Selamat pagi semua, apa kabar kalian?".

"Selamat pagi pak, kabar kami baik baik saja"

"Bagus, sekarang saya akan..." seketika aku melihat ke arah Ratu yang sedang gelisah sambil menggigit kukunya lucu batinku, dan entah ide gila darimana timbul di kepalaku aku spontan mengatakan "hari ini kita ulangan harian, Pr nya kita bahas minggu depan". Aku saja terkejut setelah aku mengatakan kalimat itu, apa yang terjadi denganku? Tapi pandanganku teralihkan oleh Ratu yang wajahnya penuh kemenangan, Hati ku berdegup kencang saat melihat Ratu tersenyum.

Aku segera berdiri dan menyuruh ketua kelas untuk membagikan soal ulangan kepada murid lain. "Hendri tolong kamu bagikan soal ini ke teman-teman kamu, saya ingin pergi karena ada urusan".

" Baik pak"

Aku pergi melenggang dari kelas itu, dan pergi sambil memegang dadaku yang terasa aneh "Apa aku punya penyakit jantung?".

Ratu pov

Hari ini mungkin gue beruntung karena pak Ruzy gak jadi bahas pr nya, ya walaupun ulangan harian mendadak sih. Sekrang mungkin gue kek orang gila di lihat sama orang lain, karena gue loncat-loncat kayak anak kecil di halte bus.
Gue lagi nunggu Ayah jemput gue, tapi ini udah 30 menit gue tunggu tapi Ayah belum datang juga, lalu suara Hp gue berbunyi dan ada pesan masuk dari ayah.

Ratu, maafin ayah ya gak bisa jemput kamu, tiba-tiba klien ayah majuin pertemuannya, jadi kamu naik bus atau jalan kaki aja ya. Semoga sampai rumah Ratuku❤.

" iih ayah kok gitu sih, mana ada lagi bus jam segini, udah itu di suruh jalan kaki kan jauh banget" Gue kesal banget gue tarik lagi perkataan gue hari yang beruntung. Lalu gue memutuskan untuk jalan kaki aja biar jauh, daripada menunggu tidak ada kepastian.

Saat gue lagi jalan ada mobil berhenti di samping gue, gue langsung was was dong takut gue di culik lagi, pas jendela mobilnya terbuka ada seoarang pria ganteng,tinggi, blesteran Eropa, hey hey Ratu kok lalu puji orangnya sih, tapi kok mukanya familiar ya....ehmn siapa?

"Hey Ratu kamu kenapa jalan sendiri ?"

Hah? gimana orang ini tahu nama gue, atau jangan jangan dia penguntit lagi, tapi koo penguntitnya ganteng ya, hey hey Ratu jangan lagi mikir gitu.

"Kamu siapa?"

"Kamu lupa ya, Aku David cowo yang ngajak kenalan sama kamu di minimarket"

David? David? Oh pria itu yang tiba-tiba ngajak gue kenalan tidak ada angin dan hujan.

"Oh David, ada perlu apa ya?$

" aku kebetulan lihat kamu jalan sendirian, jadi aku mau nganter kamu"

"Ehh gak papa kok ngerepotin, kamu lanit aja perjalanan kamu"

"Gak kok yuk aku antar, nanti kamu di culik loh sama om-om"

"Eh gak papa David aku jalan aja" Tiba tiba David mencekal tangan Gue dan gue sontak panik, ininorang kenapa sih

"Jangan gitulah ayo nanti kamu kenapa napa"

"Hey kamu lepasin gadis itu!"
Kok suaranya kek gue kenal ya, Pak Ruzy.

"Ada perlu apa kamu sama anak ini?"
Pak Ruzy natap David tajam banget, gue aja bisa merasakan ketajamannya.

"Heh gak kok Om, saya hanya mau antarin dia pulang"
David melepaskan cekalan tangannya dari gue. "Saya pergi dulu ya om. Aku pergi dulu ya Ratu, sampai ketemu lagi"

Yah ternyata dia takut juga sama Pak Ruzy, David pergi begitu saja dengan mobilnya.
Saat gue melihat kepergian David pak Ruzy menarik  dan membawa gue ke mobilnya.

Wajah pak Ruzy kelihatan khwatir banget lalu dia memegang kedua bahu gue dan ditatap seperti ada ke khawatiran "Kamu gak papa Ratu?, dia ada nyakitin kamu"

Hah dada gue tolong ini dekat banget wajahnya gue yakin muka gue merah.




Ya sampai disini ceritanya maaf kalau banyak typonya ya. Bye jumpa lagi.


Next...

My Teacher is My Love - (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang