Ep 15

223 8 0
                                    

Ratu pov

Tuk

Tuk

Tuk

ketukan pulpen yg gw tubukan ke meja, gw sekarang ngatuk banget gara-gara tu guru mesum alias pak Ruzy yang ngegoda gue semalam, sampai buat gue gak bisa tidur sampai paginya. Sialnya lagi sekarang lagi pelajaran dia sungguh tambah kesal deh gw.

Sekarang gw benar-benar ngantuk banget mata gue udh beeat rasanya untuk dibuka, tanpa memedulikan situasi di kelas ya gue tidur pas pelajaran.

Plakk

Bunyi dasyat yang bersumber dari kepala gue dan sebuah benda membuat gue langsung mengangkat kepala dan menulusuri siapa dalangnya.

"Ratu! Kamu kira sekarang saya lagi ngedongeng hah!".

Mampus, udah deh kena sembur gw sekarang sama tu guru, emang salah gw sih ketiduran tapi kan dia yang buat gue gak bisa tidur tadi malam.

"Maaf pak". Ucapku lirih sambil dengan badan siap, dan menunduk.

Bisa gw rasakan aura ingin membunuh dari pak Ruzy, gw rasanya ingin menghilang aja deh pakai apa kek biar hilang dari ni guru.

"Keluar Ratu, dari kelas saya sekarang". Pak Ruzy mengatakannya dengan sangat mengerikan bulu kuduk gw sampai merinding di buatnya.
Tanpa berlama-lama gw langsung berjalan menuju pintu kelas.

"Ratu". Sontak gw berhenti dan mengalihkan pandangan ke arah pak Ruzy.

"Angkat kaki satu dan jewer kuping kamu, sampai jam pelajaran saya berakhir".

gw merasa pasrah, dahlah percuma gw lawan pun tetap gw yang salah. Gw mengikuti perintah pak Ruzy mengangkat kaki satu dan menjewer kuping sendiri di luar kelas.

Selama 1 jam gw masih melaksanakan hukuman dan gw mendengar pak Ruzy sudah menutup pelajarannya beserta dengan suara bel istirahat.

Dia keluar dan berhenti di depan gw yang masih setia dengan posisi hukuman.

"Sudah turunkan kaki kamu".

Gw menurunkannya dan menunduk takut, pak Ruzy hari ini kayaknya lagi badmood atau memang sifat dia begitu,  kekesalan gw tumpahkan dalam hati.

"Sepulang sekolah kamu ke ruangan saya".

"Baik pak".

"Kalau sedang berbicara tatap dengan orangnya Ratu".
Sontak gw mengangkat kepala dan melihat pak Ruzy, tatapan matanya sungguh tajam.

"Tadi saya bilang apa ke kamu?".

"Ke ruangan bapak sepulang sekolah".

Setelah itu dia melenggang pergi, gw akhirnya bisa bernapas lega.

Kriukk

Kriuk

Sial gue lapar, gw menuju kantin untuk mengatasi cacing-cacing yang menggeliat di perut.
Sesampai di kantin gw lihat kak Zena sendirian di pojokan bangku kantin, gw pun menghampiri kak Zena disana.

"Hai kak".
Sapaku sambil tersenyum.

"Oh hai Ratu, sendiri aja?".

"Iya kak hehe" gw menggaruk leher gw yang gak gatal.

"Kamu kok gk bareng teman sekelas kamu?".

"Aku belum punya teman di kelas kak". Sambilku menunduk.

"Eh, kakak kan teman kamu juga". Kak zena menatap gw dan memberikan senyuman tulus. Gw senang banget sama kak Zena, orang kayak kak Zena pintar, ramah juga dan cantik.

My Teacher is My Love - (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang