Part 4: Belinda

59 3 0
                                    


"Nona Lisa....Nona Lisa...."

Lisa Part

Lisa membuka matanya perlahan. Ia menyipitkan matanya lalu lama-lama terbiasa dengan ruangan remang itu.

"Itu....tadi.."

"Kau akan baik-baik saja," Paman menghiburnya.

Perawat Yoo Mi membantunya untuk bersandar di punggung sofa.

Lisa terkejap melihat pemuda yang tampak seperti mayat hidup itu duduk di pojokan, di bawah lampu yang temaram.

"Apakah pingsan adalah hobimu?" tanya pemuda itu.

Lisa masih shock dengan apa yang baru saja dilihatnya. Hanya orang tidak waras yang akan melakukan hal itu. Atau....jangan-jangan, pemuda itu sengaja mengerjainya karena tidak suka ada orang baru tinggal di sini.

Pemuda itu berdiri dan menghampirinya. Ia menatapnya datar.

"Kalau tidak karena Belinda...." pemuda itu mendengus kesal dan berbalik.

Lisa yang tidak mengerti apa yang diucapkan pemuda ini menoleh pada paman dan perawat Yoo Mi.


Jungkook Part

"Paman bilang ada orang yang mengurus Belindaku..."

"Iya, tetapi aku baru saja mendapatkan telepon kalau istrinya sakit dan harus merawatnya. Ia sudah mengembalikan uangnya."

Jungkook langsung merasa panik.

"Tenang saja. Aku sudah menemukan orang lain yang akan membantumu."

"Aku tidak perduli. Yang penting Belinda baik-baik saja."

"Lalisa. Panggilannya Lisa, gadis yang dua kali kau buat pingsan, itulah orangnya."

Jungkook menoleh pada Pamannya, ingin protes.

"Tidak ada lagi yang mau memperbaiki Belinda. Aku sudah mencoba menghubungi beberama mabel, tetapi mereka katakan bahwa butuh waktu 5-6 bulan."

Jungkook menggeram karena kesal.

"Baiklah, tapi kenapa dia mandi di sini?"

"Dia menginap di sini Jungkook."

"TIDAK BISA!"

Paman menyetel lagu sendu menghayat hati kesukaan Jungkook. Ia menarik kursi dan duduk di dekat Jungkook.

"Dia akan bekerja di gudang kita. Kau bisa mengawasinya."

Jungkook terdiam, menimbang-nimbang usul paman. Kalau gadis itu bekerja di sini, ia bisa mengawasi prosesnya dan memastikan Belinda diperbaiki dengan maksimal.

"Seminggu."

"Tiga bulan."

"Kenapa lama sekali?"

"Dia juga akan membantu untuk memperbaiki tangga, dan beberapa perabot di sini."

"TETAP TIDAK BISA!"

Paman memasang wajah memelas. Ia terbatuk dan mengeluh, "apalah daya lelaki renta ini. Karena usia sudah tidak bisa melakukan apa pun."

"Jangan kuatir pada hal duniawi. Semua itu tidak ada gunanya, kalau sudah saatnya mati ya tidak ada yang bisa menghindarinya."

"Masalahnya, untuk membersihkan rumah ini pun aku sudah tidak kuat lagi. Setiap malam terbatuk dan tidak nyenyak. Kalau ada orang lain yang membantu tentu akan lebih ringan."

Jungkook mengibaskan tangannya.

"Aku tidak ingin melihatnya di lorong atau di mana pun di rumah ini."

Paman akhirnya tersenyum, "aku akan memastikan bahwa ia tidak akan muncul di lorong atau di mana pun saat kau keluar kamar."

Perawat Yoo Mi tiba-tiba masuk, "Paman, gadis itu sudah sadar."


Lisa Part

Pendengarannya tidak salah kan?

Ia menoleh pada Perawat Yoo Mi seakan ingin bertanya, tetapi wanita itu hanya mengangguk memberi isyarat untuk patuh saja.

"Ikut kami, dan kau akan mengerti."

Lisa mengikuti mereka berdua dengan ragu. Lorong tangga yang ditapakinya tampak sudah sangat tua. Ada bau debu dan kehidupan laba-laba yang menetap di sana. Formasi batu granit yang disusun berantakan mengingatkannya akan gua yang pernah ditontonnya dalam acara penjelajahan. Pada langit-langit dan dinding, tampak lumut dan beberapa tunas daun rambat. Apa ini? Gua dalam rumah?  Kalau ia berhenti di tengah jalan, bagaimana ia bisa kembali ke atas sana sendirian? Pikirnya.

Lisa menoleh ke belakang, menatap pada semburat cahaya tipis yang ditinggalkannya saat berdiri di pintu masuk tadi,  lalu segera merasa menyesal. Harusnya ia tidak mengikuti mereka ke tempat seram ini. Ia hanya mendengarkan penjelasan Paman tanpa menoleh kiri maupun kanan. Lisa menundukan kepalanya, takut akan menemukan sesuatu yang 'lain'. Ia menggenggam tangan Perawat Yoo Mi yang berjalan di depannya dengan erat.

"Pintu yang di atas tadi adalah entrance atau pintu masuk. Sekarang kita sedang melewati lorong," ucap Paman seperti tour guide.

Mereka berhenti di depan sebuah pintu kayu berukiran tengkorak.

"Kita sudah sampai di chamber."

Kemudian Lisa mendengarkan bunci kunci dan pintu berderit.

Di dalam sana gelap. Itulah yang ditangkap Lisa. Ia memeluk Perawat Yoo Mi dari belakang. Bau sumbu yang terbakar disusul cahaya yang berasal dari lampu minyak yang terpasang di dinding.

"Lisa...."

Lisa menggelengkan kepala.

"Tidak apa. Percayalah," suara lembut perawat Yoo Mi memaksanya untuk melihat ke depan.

Suara Lisa tertahan di tenggorokannya.

"Ini  adalah benda kesayangan Jungkook."

TIDAK MUNGKIN! Suara dalam kepala Lisa mengambil alih.

Di depannya, tampak sebuah peti. Ya. Sebuah peti jenazah.

Paman berdiri dekat peti itu sembari memegang lampu minyak. Ia mengusap peti dengan pahatan berbentuk lukisan Vlad Si Penyula yang penah memimipin Walachia pada tahun 1448. Selama kepemimpinannya, Vlad telah membantai ribuan manusia dengan menusukan tombak lalu menancapkannya di tanah. Ia pun dipenjara di Bran Castle yang dibangun pada tahun 1211. Castil yang dianggap sebagai asal mula munculnya isu vampir di kalangan masyarakat yang mempercayai hal mistis dan paranoid sepertinya: Rumania.

Tapi mengapa ada peti mati dengan ukuran tak biasa  di sini? Lisa bergidik.

"Nona Lisa..." perawat Yoo Mi meremas tangannya.

Lisa terkejap dari lamunannya.

"Perkenalkan ini Belinda," kata Paman.

Lisa terpaku. 





FINDING UNKNOWN LOVE(Sisi Gelap Jungkook dan Lisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang