Kim Seo Joon menatap gadis ringkuh itu dengan iba. Beberapa kali ia menggelengkan kepalanya, menyadari hasil perbuatan Jungkook. Air mukanya tampak kusut. Layu bak kerang kehilangan mutiara.
"Maaf, ya. Sebenarnya dia bukan anak yang jahat, hanya sedikit nakal."
Yoo Mi menyajikan segelas teh hangat di meja dan menyilakan gadis itu untuk meminumnya. Dengan kedua tangan yang gemetar, gadis itu menelungkupkan kedua telapak tangannya memeluk gelas.
"Kau gadis yang bernama Lisa?"
Gadis itu meneguk tehnya dan meletakan gelasnya di atas piring tatakan.
"Iya. Nama saya Lalisa."
Kim Seo Jeon mengangguk. Yoo Mi melirik padanya, tidak mengerti.
"Yoo Mi, gadis ini akan tinggal di sini."
"Di sini??" ekspresi bingung Yoo Mi terlihat jelas.
"Maaf, tidak bermaksud tak sopan. Namun, ehmmm, sepertinya saya tidak jadi menyewa kamar di sini."
"Benarkah? Baiklah kalau begitu. Bi Jo, sudah lama berteman denganku. Tadinya, aku akan memberikan biaya sewa yang rendah."
Gadis itu terdiam, tampak menggelengkan kepalanya.
Yoo Mi mendekat dan berbisik," Paman, bisa bicara sebentar?"
"Apa maksud Paman? Apakah gadis itu benar-benar akan tinggal bersama kita? Jungkook sudah tahu rencana ini? Dia kelihatan lemah sekali. Tidak cocok tinggal di sini."
Seo Joon menepuk bahu Yoo Mi, "lihat saja!" katanya lalu menemui gadis itu di ruang tamu.
"Aku akan menggratiskan kau tinggal di sini."
Gadis itu terbelalak. Ia mengigit bibir bawahnya, bukannya tergiur, ekspresinya justru bertambah ragu.
"Apa aku akan dikorbankan sebagai persembahan exorcist?"
Ia dan Yoo Mi saling memandang. Dengan pendengarannya yang mulai memudar digerogoti usia ini, ia mendengar pertanyaan unik itu. Awalnya, ia mengira gadis ini hanya bercanda. Yoo Mi menyenggol lengannya, mengisyaratkan bahwa wajah penuh kecurigaan itu tidak sedang bercanda.
"Wahahahahahaha...." Seo Joon tidak bisa menguasai dirinya. Pertama kalinya ia menemui lelucon seperti ini. Yoo Mi pun tersenyum.
"Tidak, Nona Lisa. Kami tidak mengorbankan manusia atau hewan atau apa pun."
"Yang tadi..."
"Namanya Jungkook. Kim Jungkook," kata Yoo Mi.
"dan dia bukan hantu atau setan. Dia manusia sama seperti kita," tegas Seo Joon.
Lisa Part
Lisa menajamkan pendengarannya. Ia mengendap-endap agar kedua orang itu tidak tahu.
"Ia terlihat lemah..."
Apa maksudnya? Keringat dingin langsung menetes dari pori-porinya. Terbayang semua upacara persembahan, mistik, dan menyeramkan yang begitu ditakutinya. Ia berbalik dan meraih kopernya. '
"Nona Lisa."
Lisa terpaku. Dengan berat, ia berbalik.
******
"Dia memang usil."
Lisa menyentuh dadanya dan duduk dengan lemas di sofa.
"Jadi dia manusia," lirihnya bermonolog.
"Benar."
"Tapi, kenapa Kakek membiarkanku tinggal di sini secara gratis? Apa aku benar-benar tidak akan dikorbankan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING UNKNOWN LOVE(Sisi Gelap Jungkook dan Lisa)
FanfictionApa jadinya, jika pemuda yang mulai mengalami sindrome cortard dan menganggap dirinya sudah mati harus menghabiskan hari-harinya dengan gadis pengidap demononomania yang phobia terhadap hal mistik? Jungkook selalu merasa, ia tersimpan dalam dunia...