Lisa Part
Lisa malu. Ia tidak berani berjalan di lorong atau sekedar lewat di depan kamar Jungkook. Lelaki itu bisa saja menganggapnya perempuan agresif atau murahan. Lisa ingin sembunyi. Kalau bisa tak bertemu Jungkook dulu.
"Nona Lisa," paman mengetuk kamar Lisa.
"Jungkook sedang melakukan sesi terapi di bawah. Bisakah kau menyapanya sebentar?"
Lisa menimbang usul paman. Tampaknya, ia memang tak bisa lari.
Jungkook Part
"Kamu pasti bisa."
Apaan itu? Beri semangat tapi tak mau menatapnya.
Gadis itu menoleh ke arah lain dan minta izin untuk melakukan tugas lainnya. Tugas apa? Gadis ini pasti mau menghindarinya.
Lisa Part
"Cantik sekali...!" Lisa mengintip. Ia melihat terapis Jungkook sangatlah mempesona. Di mana paman menemukan wanita secantik itu?
"Lisa."
Lisa menoleh pada paman. "Iya paman."
"Sesinya sebentar kok."
Lisa merasa sangat malu. "Oh, bukan. Bukan, paman. Aku hanya penasaran siapa terapisnya yang cantik."
"Dia Nona Tzuyu, sepupu jauh Jungkook."
"Oh, sepupu," ulang Lisa.
Jungkook Part
"Siapa dia?"
Jungkook menoleh. Ia tersenyum. Lisa tak menyadari kalau suaranya yang diupayakan berbisik itu terdengar.
"Lisa."
"Pembantu?"
"Bukan," jawab Jungkook tegas. "Dia asistenku."
"Sama saja."
"Beda. Dia berbeda bagiku."
Lisa Part
Lisa cemberut mengamati Tzuyu dan Jungkook yang sedang berbincang. Gadis itu membisikan sesuatu kepada Jungkook. Pemuda itu tampak mengangguk.
"Tidak gabung sama paman dan bibi untuk makan malam?" tanya Jungkook.
Lisa menggelengkan kepala. Tiba-tiba saja malas berbicara.
Jungkook mengernyitkan alisnya.
Seketika Lisa langsung lupa pada misi menyembunyikan diri karena keagresifannya pada Jungkook tempo hari.
"Ngomong-ngomong," kata Jungkook, "kamu udah nggak mau sembunyi lagi?"
Lisa melemparkan pandangan pada Jungkook dan langsung menyesalinya.
"Apaan sih?" Lisa pun memanggil nama Bibi Yoo Mi seakan ada suatu hal yang lupa diperbincangkan.
"Mau ke mana?"
Lisa berjalan cepat ke ruangan lainnya.
"Bagaimana sesinya?" Bibi Yoo Mi bertanya pada Jungkook. Lisa kikuk karena upaya pelariannya tidak didukung situasi.
"Membosankan," jawab Jungkook. Ia menoleh pada Lisa, "kau ikut aku ke kamar."
"Untuk apa?" Lisa spontan bertanya. "Aku lagi sibuk."
"Aku nggak peduli." Jungkook memberikan sign kepada Lisa untuk mendorong kursi rodanya. Bibi Yoo Mi menatap Lisa dengan ekspresi bertanya. Lisa menggelengkan kepala.
"Ada apa?" tanya Lisa setelah masuk kamar Jungkook yang terbuka lebar.
"Malam itu..."
"Oh, kamu mengganti gordennya?" Lisa menunjuk gorden. Ia merasa terjepit dalam situasi memalukan ini. "Bagus."
"Itu gorden lama."
Kenapa Jungkook tidak peka? Lisa ingin lari saja.
"Yang terjadi..."
"Sofa itu juga baru?" timpal Lisa.
Jungkook melipat kedua tangan menatap Lisa tajam.
"Kamu memotong kata-kataku."
"Aku minta maaf," Lisa menundukan kepala. "Aku juga tidak tau kenapa."
Please katakan sesuatu Jungkook.
Pemuda itu diam beberapa saat. "Aku sudah mati, dan kamu hidup."
"Jadi nggak mungkin," lanjut Lisa. Ia cukup paham maksud Jungkook. "Aku harus mengerjakan sesuatu." Lisa melangkah lebar keluar kamar Jungkook sebelum pemuda itu menahannya. Toh untuk apa? Lisa peka akan penolakan itu.
"Tidak mungkin ia menyukaiku," Lisa bergumam sendiri di kamar. Selama ini, dia selalu menyembunyikan perasaan setiap kali menyukai seseorang. Perasaannya selalu bertepuk sebelah tangan. Ia tak pernah berani berjuang untuk perasaannya. Baru pertama kali ini, ia berani menunjukan perassaanya, tapi... lagi-lagi ia mengalami hal serupa.
Jika ada dua orang yang saling menyukai, itu adalah keajaiban.
Lisa membodohi dirinya yang gegabah. Perasaan insecure muncul lagi. Karena terlalu nyaman dengan Jungkook, ia lupa kalau perasaannya tak boleh ada. Harusnya Jungkook tak perlu tau. Lisa memutuskan untuk melindungi dirinya. Ia tak boleh menyukai pemuda itu lagi.
Supaya ia tidak terluka.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING UNKNOWN LOVE(Sisi Gelap Jungkook dan Lisa)
FanfictionApa jadinya, jika pemuda yang mulai mengalami sindrome cortard dan menganggap dirinya sudah mati harus menghabiskan hari-harinya dengan gadis pengidap demononomania yang phobia terhadap hal mistik? Jungkook selalu merasa, ia tersimpan dalam dunia...