Jungkook Part
Wangi!
Jungkook terkejut.
Lisa merekahkan senyum lebar. Jungkook benci mengakui kalau senyum itu indah. Ia menolak keras kebahagiaan fana yang menurutnya hanya sementara.
"Tidak suka?" Bibir Lisa mengerucut.
"Wangi kok!" Lisa mencium kelopak mawar dan memvalidasi.
Gadis itu terlihat begitu bahagia. Jungkook mengalihkan pandangannya. Namun terlambat, Lisa bisa menangkap senyuman tipis yang hampir tak ketara telah menjalar kepada Jungkook.
"Kau tersenyum," kata Lisa melihat ke arah Jungkook.
Jungkook blank. Ia tak bisa menebak apa yang dipikirkan Lisa saat ini.
"Manis sekali," tambah gadis itu.
Ah, ngawur! Pikir Jungkook. "Sudah lima menit," katanya dengan intonasi datar.
Lisa berdiri dan mendorong kursi roda Jungkook. Beberapa kali Lisa mencerocos tentang hal remeh. Ia tak sadar kalau Jungkook mendengar dengan saksama bahkan menyunggingkan bibirnya.
Lisa Part
Jungkook tersenyum!! Lisa merasa bahagia. Rasa bersalah yang menderunya terkikis karena senyuman itu.
"Manis sekali," kata Lisa spontan. Ia langsung memilih topik pembicaraan lain karena malu. Ia merasakan ada sesuatu yang aneh. Ia tidak hanya iba, tapi juga tersentuh pada perubahan kecil Jungkook. Bahkan, ia merasa nyaman berada di dekat pemuda ini apalagi senyumnya.... Ah tidak! Lisa gugup.
*****
Beberapa hari kemudian, Lisa sudah bangun pagi. Ia memasak bubur yang sangat kental. Ia menambahkan air yang lebih banyak dari takaran memasak bubur. Ia pun tidak menambahkan garam tanpa bahan lainnya. Ia mengintip ke arah luar jendela, Jungkook duduk di kursi kayu yang ada di teras. Pemuda itu mau juga duduk di situ setelah dibujuk Lisa.
Lisa hanya membawa semangkuk bubur, jus, dan dua sendok. Seperti biasa Jungkook meminum jusnya masih berpikir kalau itu adalah darah. Lisa tahu sebenarnya Jungkook hanya menolak menerima fakta kalau dia butuh asupan nutrisi dan memilih untuk percaya. Apalagi Jungkook adalah pemuda yang pandai, tidak mungkin ia tak curiga.
Lisa memasukan sesendok bubur ke dalam mulutnya. "Ehm..."
Jungkook menoleh karena ekspresi Lisa yang berlebihan.
"Rasanya..." Lisa berpura-pura sedang berpikir, "apa ya?" Kemudian, seakan spontan dan lupa gadis ini menyodorkan seujung bubur di sendok baru. "Aaaaa....." sembari membuka mulutnya sendiri.
Jungkook yang terkejut secara otomatis meniru Lisa membuka mulutnya dan tanpa pemberitahuan dulu bubur itu masuk kedalam mulutnya.
"Rasanya tawar, tak ada rasa," kata Lisa cepat agar pemuda itu tidak muntah.
"Oh ya, semalam aku melipat kertas warna-warni menjadi bentuk kupu-kupu." Lisa menahan rasa paniknya sembari mengeluarkan lipatan kertas berbentuk kupu-kupu, "Lihat!" agar Jungkook tidak panik.
"Katanya ini bisa menjagamu dalam mimpi," tambah Lisa meletakan kupu-kupu berawarna kuning dalam telapak tangan Jungkook.
Jungkook part
Jungkook tak sempat berpikir. Pikirannya kosong. Lisa meletakan kupu-kupu pada tangannya. Jungkook melemparkan kupu-kupu itu lalu menatap tajam Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING UNKNOWN LOVE(Sisi Gelap Jungkook dan Lisa)
FanfictionApa jadinya, jika pemuda yang mulai mengalami sindrome cortard dan menganggap dirinya sudah mati harus menghabiskan hari-harinya dengan gadis pengidap demononomania yang phobia terhadap hal mistik? Jungkook selalu merasa, ia tersimpan dalam dunia...