"Asuransi ibumu sudah dicairkan sebulan setelah kematian almarhum. Atas nama Lalisa."
Lisa tak percaya kalau bibi kandungnya bisa melakukan hal ini padanya.
Keterkejutan itu belumlah usai. Lisa mendapatkan kabar lain yang tak kalah mencengangkan. Ia mendapatkan tagihan pinjaman dari bank atas namanya. Sudah? Tentu saja tidak. Bukan drama kalau jalan cerita hidupnya tidak drmatis. Bibinya sudah pindah setelah menjual rumah warisan ibunya.
Lisa berjalan lesu menuju ke rumah angker itu lagi.
"Kapan kau akan membacakan cerita lagi?"
Jungkook tampak duduk di luar rumah, di atas kursi malasnya. Lisa tak perlu repot-repot bingung melihat Jungkook berjemur di bawah langit mendung.
Pemuda itu mengibaskan asap dupa.
Termasuk itu juga, gumam Lisa. Syukurlah rasa takutnya dikalahkan oleh frustasi karena sekarang ia sudah menjadi buronan penagih hutang dan miskin.
Lisa menarik kursi kosong dan duduk agak jauh dari Jungkook. Ia tetap memasang tembok kewaspadaan di antara mereka.
"Aku sangat menderita membaca buku horor itu. Sejak kecil aku takut menonton film hantu. Aku juga tak pernah mau ikut camping dan mengatakan kalau ibuku melarangku pergi. Bahkan aku tidur dengan tv menyala..." Tanpa sadar ia menecerocos di samping Jungkook.
"Kenapa hidupku begitu tidak beruntung?"
"Mati saja."
Santai sekali sih. Lisa menghela napas.
"Karena membacakanmu cerita horor aku bermimpi buruk."
"Ceritakan...."
Lisa tidak menoleh.
"Mimpi burukmu."
"Mimpi buruk dan cerita horor itu tidak akan jadi uang."
"Aku akan membayarmu," kata Jungkook lalu menyebutkan sejumlah uang.
Lisa reflek menoleh pada pemuda pucat ini.
"Kau kan sudah mati jadi zombie, mana punya uang," kata Lisa skeptis.
"Aku bukan zombie. Wajahku sangatlah tampan."
Lisa tak terlalu perhatian pada protes itu. "Uang..."
"Aku akan membuatmu kaya karena aku mayat tampan."
Lisa bergidik. Ia menggelengkan kepalanya. Uang itu terlalu murah dibandingkan semua mimpi buruk dan serangan panik.
Jungkook part
Jungkook mengawasi gadis yang sedang berbicara omong kosong di sampingnya. Ia merasa curiga. Pertama kali gadis ini membacakannya cerita, ia bisa bermimpi setelah sekian lama. Jungkook ingin memeriksa sekali lagi.
Ia meminta paman membacakan cerita untuknya sampai pria itu terantuk-antuk.
Bibi Yoo Mi juga membacakan cerita untuknya.
Hasilnya sama. Mereka tidak berhasil mengundang si hantu kepadanya, meskipun ia membelakakan matanya, terjaga sepanjang malam.
kecuali gadis ini.
Gadis ini adalah antidotenya. Si pengundang mimpi buruk dan Jungkook suka itu.
Lisa Part
"Apa dia tak bosan minum darah terus? Kenapa tidak minum jus tomat saja. Lebih enak pula rasanya.... Aku ingin menculik dan membawanya ke dokter gigi supaya menggergaji gigi taringnya. Dengan begitu, ia tidak melukai bibirnya sendiri lalu memberikannya sate bawang putih yang sudah direndam dalam air suci..."
KAMU SEDANG MEMBACA
FINDING UNKNOWN LOVE(Sisi Gelap Jungkook dan Lisa)
Fiksi PenggemarApa jadinya, jika pemuda yang mulai mengalami sindrome cortard dan menganggap dirinya sudah mati harus menghabiskan hari-harinya dengan gadis pengidap demononomania yang phobia terhadap hal mistik? Jungkook selalu merasa, ia tersimpan dalam dunia...