02 : Eyes

538 80 0
                                        

"Pelan-pelan aja makan nya. Nih lihat sampe belepotan gitu"

Alaia tersenyum manis. Dia bahkan sesekali memang berniat untuk makan dengan berantakan. Apalagi alasannya, kalau bukan caper sama Brian kekasihnya.

"Kamu suka?"

"He'em. Suka banget" Angguk nya dengan bersemangat.

Keduanya lalu melanjutkan kegiatan makan mereka lagi dalam suka cita. Entah berapa kali mereka terus tersenyum. Intinya baik Alaia maupun Brian sedang dalam suasana hati yang bagus saat ini.

"Pacar" Panggil Alaia hingga menghentikan aktivitas laki-laki di hadapannya.

"Ada apa?"

"Aku mau keluar sebentar ya"

"Ngapain?"

"Beli boba"

"Boba?"

"Iya. Aku pengen soalnya"

Laki-laki itu menghela nafasnya. Dia tahu benar bahwa Alaia sangat menyukai minuman satu itu. Tapi dia tidak akan menyangka kalau dia akan meminta nya sekarang sementara mereka saat ini di restoran sushi.

"Tempat nya gak jauh kok. Itu di depan sana" Mata laki-laki itu melirik sekilas dan benar saja. Ada sebuah food court kecil yang menjual minuman satu itu.

"Kamu disini aja. Biar aku yang beli"

"Beneran?" Tanya Alaia kegirangan dengan mata berbinar-binar.

"Iya. Duduk disini jangan kemana-mana"

"Siap pak pacar!"
































"Anastasia.."

Bulu kuduk Alaia merinding seketika. Dia merasa tidak asing dengan suara itu dan juga nama itu.

Walau dia tidak melihat dengan pasti, siluet sosok besar tengah baru saja duduk di belakang nya. Dan dia yakin seratus persen. Bahwa itu adalah suara nya.

Dia lalu berdoa dengan sungguh-sungguh berharap Brian segera datang.

"Anastasia.."

"Al.."

"ALAIA!"

'Prang'

Alaia yang terkejut secara tidak sengaja menyenggol vas bunga yang ada di atas meja hingga terjatuh.

"Al! Kamu gak apa?"

Pandangan semua orang beralih padanya. Terutama Brian yang terlihat panik dan juga khawatir. Tak lama kemudian seorang waiters datang dan membereskan pecahan kaca dari vas bunga yang sekarang hancur tak tersisa.

"Aku.."

"Al.." Panggil Brian lembut.

"A-aku.. mau pulang sekarang" Ujar Alaia terbata-bata.

Kalau dia boleh jujur, dia melihat nya tadi. Melihat sebuah wajah tepat di belakang Brian. Wajah asing yang tertutup masker dengan sebuah mata bermata hitam pekat menatap tajam ke arahnya.

Mata itu benar-benar membuat nya merasa takut.

Mata itu benar-benar membuat Alaia begitu terkejut.

Mata itu benar-benar membuat.

"Ayo pulang Al"

#####

"Gimana kencan nya kemarin?" Lirih Joanne sambil terus menatap ke depan papan tulis.

OBSESSION DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang